Bahkan kali ini pelaku seperti kesetanan dengan menghajar tubuh korban hingga penuh luka memar dan mulut mengeluarkan darah. Untungnya, korban dapat keluar dari mobil dengan cara menendang pintu mobil dan teriak meminta tolong.
“Kedua bibirku berdarah. Pundakku dan leherku membiru dan perut serta tubuh lainnya sakit semua akibat ditendang, dicekik dan dipukuli. Sewaktu mencekikku di mobil, dia juga bilang, akan membunuhku. Aku lihat dia serius dan matanya merah. Untungnya ada seorang warga yang melihat dan datang. Gak lama, warga jadi ramai,” akunya.
Melihat warga berdatangan, pelaku langsung lari membawa mobil korban. Namun sayangnya, setelah laporan pengaduan dibuat dengan telah membawa 2 orang saksi, polisi belum mampu menangkap pelakunya. Akibatnya, korban merasa ketakutan dan terancam akan keberingasan pelaku.
“Saya sampai pindah rumah bang, karena takut dibunuhnya. Soalnya nanti kalau sudah gak ada uang, dia mau pulang lagi dan menjuali barang-barang di rumah dan memukuliku kalau tak dikasih. Selain sepeda motor dan barang di rumah, orang-orang sering datang meminta ganti rugi karena sepeda motornya dilarikan suamiku. Saya sudah capek dan mau cerai saja, tapi dia gak mau. Aku berharap polisi mau bertindak,” harapnya.
Dampak lain dari perlakuan suaminya, usaha pakaian yang digelutinya harus gulung tikar. Sebab, sang suami kerap mengambil uang dagangan. “Sudah habis semua bang. Saya pun udah gak jualan lagi. Sudah lama sebenarnya saya gak tahan. Dia berubah lantaran pecandu narkoba dan uang jualan serta sepeda motor saya pun habis dijualnya,” pungkasnya.
Sementara, Kapolsek Percut Sei Tuan, Lesman Zendrato berjanji akan segera menangkap pelaku. (sor/yaa)