SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Personel Polresta Siantar mengamankan enam orang dari City Hotel, Jl. Diponogoro, Kel. Simalungun, Siantar Selatan terkait kasus narkoba, Minggu (1/12) sekira pukul 10.00 WIB.
Pantauan METRO SIANTAR (Grup JPNN), dari kamar nomor 3001 lantai 3 terlihat beberapa personel Polresta Siantar dan Denpom memeriksa beberapa orang di dalam kamar. Dari dalam kamar terlihat seorang wanita berambut pendek sebahu, pria bertubuh tambun dengan mengenakan pakaian hitam dengan celana jeans panjang, selain itu seorang pria bertubuh kurus dengan mengenakan celana pendek.
Info yang dihimpun dari lokasi, pria bertubuh tambun yang mengenakan celana jeans panjang dan baju hitam bernama Rusdi (35), warga Tanjung Balai. Sementara, pria yang mengenakan celana jeans pendek diketahui bernama Briptu Ismi dari Sat Narkoba Poldasu. Sementara, wanita yang berada di kamar tersebut merupakan informan dari kepolisian.
Terpisah, di lantai dasar hotel Denpom Siantar mengamankan seorang pria yang mengenakan kaus abu-abu yang diketahui bermana Kiki Hidayat (35) mantan anggota Brimob Medan. Hal tersebut diketahui saat Kiki menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA).
Anehnya, meski sudah tertangkap basah, tapi Briptu Ismi berdalih sedang melakukan pengembangan terkait kasus narkoba dengan tersangka Rusdi. “Kami amankan dia (Rusdi-red) di Medan jadi kita lakukan pengembangan, karena lelah kita menginap di hotel ini tadi malam. Tadi dia menghubungi resepsionis hotel katanya dia disekap dan dia langsung ke Denpom yang ada di depan untuk meminta pertolongan, tetapi saat Kiki mengejar dia malah diamankan,” katanya singkat sembari berlalu.
Selain membawa para penghuni kamar, Personel Polres Siantar juga mengamankan satu paket sabu yang ditemukan di dalam kamar serta membawa mobil Avanza Silver BK 1949 QZ dan mobil Terios B 1377 UFB dan membawanya ke Polresta Siantar.
Saat di Polresta para penghuni kamar tersebut langsung memasuki ruangan Propam Polresta. Berselang dua satu jam di Polresta Siantar, mereka langsung menaiki kedua mobil yang sebelumnya diamankan. Rusdi menaiki mobil Avanza silver dan duduk ditengah dengan tangan diborgol dan diapit dengan dua orang pria yang salah satunya Briptu Ismi. Dan wanita tersebut naik di mobil yang sama dan duduk di bangku depan sebelah pengemudi. Sementara, Kiki yang merupakan mantan Brimob menyetir mobil Terios silver yang diketahui milik teman Rusdi.
Namun, saat kedua mobil keluar dari gerbang Polres dari mobil Avanza terdengar suara dentuman keras dari dalam mobil tersebut. Semula suara dentuman tersebut merupakan suara knalpot mobil.
Tepat di depan Pengadilan Negeri (PN) Siantar yang jaraknya bekisar 20 meter dari gerbang Polres terdengar suara teriakan minta tolong. Personel yang mendengar suara tersebut langsung menuju asal suara setelah diperiksa ternyata suara tersebut merupakan suara Rusdi yang melompat dari mobil. Personel Polresta langsung mengamankan Rusdi kembali dan disusul dengan dua mobil tersebut.
Saat diamankan, Rusdi mengaku telah disiksa di dalam mobil. “Tolong aku pak, aku dipukuli di dalam mobil itu, tolong pak,” teriaknya saat akan kembali diamankan.
Briptu Ismi saat turun dari mobil mengatakan Rusdi melawan dan telah menggigit tangannya. “Tanganku digigitnya sampai luka,” katanya sembari menunjukkan bekas gigitan di tangan kanannya.
Kanit Paminal Polresta Siantar, Aiptu Fitra Jaya, yang dimintai keterangan terkait hal tersebut mengatakan, mereka merupakan Sat Narkoba dari Poldasu yang melakukan pengembangan. “Kita sudah koordinasi dengan Poldasu dan mereka jelas melakukan pengembangan terkait kasus narkoba. Selain itu, mereka juga memiliki surat perintah dari Poldasu,” katanya.
Karena Rusdi yang mencoba kabur maka pihaknya melakukan pengawalan ke Polda. “Jadi ini akan kita antarkan hingga ke Polda,” tambahnya singkat. Sementara, saat Rusdi akan dibawa ke mobil Avanza, dia mengatakan bahwa dia ditangkap di Medan saat akan mengunjungi rumahnya.
“Aku memang tinggal di Tanjungbalai. Dan aku yang memukul kaca mobil tadi karena aku mau dibunuh sama orang itu pakai pistol, jadi aku melompat dari mobil,” kata ayah tiga anak tersebut dengan nada pelan sembari masuk ke dalam mobil.
Kasubdit I Ditresnarkoba Poldasu, AKBP Suhadi mengatakan dirinya belum mendapat info mengenai penangkapan tersebut. Dia juga meminta kepada kru koran ini untuk melihat langsung ke Ditresnarkoba Polda Sumut. “Belum ada info ke saya mengenai penangkapan itu. Datang aja ke kantor soalnya saya lagi Semarang,” ucapnya.
Mendapatkan arahan tersebut, awak media ini langsung menyambangi Ditresnarkoba Poldasu. Sesampainya di Ditresnarkoba Poldasu, seorang petugas piket Ditresnarkoba Poldasu mengatakan hingga kini belum ada tangkapan yang dibawa ke Poldasu. “Hingga pukul 15.00 WIB belum ada tangkapan yang dibawa kemari dari tadi pagi. Soalnya saya sudah dari pukul 08.00 WIB di sini,” ucap petugas yang enggan dikorankan namanya tersebut. (lud/ind)