MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sempat 7 jam kritis, satu dari 2 pelaku curanmor tewas di RS Bhayangkara pada Selasa (2/5) pagi. Pria bernasib nahas itu adalah Jefri Pandapotan H Sihombing, warga Tembung.
Maut Jefri bermula ketika dia dan rekannya nekat mencuri Kawasaki Ninja BK 6803 NAK di kos-kosan Jalan Guru Sinumba, Helvetia, pada Selasa dinihari.
Memanfaatkan kelengahan Rico Putra Parhusip, kedua pelaku sebenarnya sukses menggasak barang bukti. Namun keberhasilan itu berubah jadi bencana karena kereta curian kehabisan minyak.
Lewat tengah malam itu, Rico sedang bersantai di lantai 2 rumah kos. Belum lagi puas menikmati sapuan angin malam, korban dikejutkan teriakan temannya bernama Lepen Firdaus Ginting.
“Woiii, cak kau liat kereta kau itu di bawah. Tadi kudengar hidup kereta Ninja mu. Tapi kulihat keretamu sudah tak ada,” teriak Lepen dengan logat batak.
Mendengar teriakan itu Rico spontan beranjak dari tempatnya dan buru-buru turun ke parkiran. Begitu dilihat, ternyata keretanya memang sudah raib.
Dalam keadaan bingung, dia lantas mengajak Lepen mengejar pelaku yang sebenarnya tidak diketahui kabur ke arah mana. Mengandalkan insting, keduanya pun menyusuri malam dengan naik kereta.
Sesampainya di Simpang Lima Helvetia, mereka coba mencari informasi dengan warga dan pedagang, berharap ada yang melihat pelaku melintasi kawasan tersebut.
Mendengar pencurian baru berlangsung, warga lantas berinisiatif membantu melakukan pencarian. Sweeping pun dilakukan dari beberapa penjuru. Kerja tim ini tidak sia-sia.
Beberapa menit mencari, Rico melihat keretanya sedang ditunggangi pelaku. “Itu keretaku, bang,” kata Rico dan langsung berteriak begal sembari berusaha mengejar pelaku.
Bingung melihat kedatangan warga serta mendengar teriakan korban, rekan Jefri yang sebelumnya naik kereta jenis bebek sambil mendorong hasil curian dengan menggunakan kaki, buru-buru kabur meninggalkan Jefri di atas Ninja.
Melihat rekannya kabur, Jefri tak kalah bingung. Pria ini buru-buru melompat dari kereta curian dan lari sekencang-kencangnya. Dia kabur ke arah Jalan Kapten Sumarsono.
Meski kabur tanpa hasil curian, warga sekitar ternyata tetap mengejar. Walau start lebih awal tapi laju lari Jefri masih kalah cepat. Dia berhasil ditangkap di depan ruko Mobil 999.
Massa yang sejak awal sudah emosi seketika menghakiminya. Pukulan dan tendangan mendarat telak di sekujur tubuhnya. Sakitnya lagi, beberapa warga bahkan menghantamnya dengan benda keras.