Sebelumnya, penemuan jasad Hanif menggegerkan warga Desa Pulo Gambar, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Sergai. Sebelum kejadian, Hanif keluar dari rumah mengendarai sepeda motor. Tapi anak ketiga dari lima bersaudara itu tak diberitahukan tujuannya. Karena hingga pukul 10.00 WIB korban tak juga pulang, maka Joni abang kandung korban sempat menghubungi nomor HP-nya. Meski nada panggil tersambung, namun tak ada jawaban.
Meski begitu pihak keluarga belum curiga karena selama ini Hanif juga sering pulang malam. Mereka mengira Hanif pergi ke rumah teman-temannya. Namun keluarga korban kaget saat mendapat kabar jika korban ditemukan tewas mengapung di waduk. Untuk memastikannya, Mentina boru Saragih mendatangi waduk. Tiba di lokasi, warga sudah ramai dan sejumlah personel Polsek Galang sudah berada di sekitar waduk. Karena jasad korban telungkup, janda lima anak itu belum juga percaya jika korban adalah Hanif anaknya
Barulah ketika warga sekitar mengevakuasi korban dengan menggunakan tali agar jasad korban tak terbawa arus, Mentina langsung menangis melihat wajah anaknya telah terbujur kaku. Polsek Galang pun melakukan pemeriksaan awal pada tubuh korban. Namun karena lokasinya berada di wilayah hukum Polsek Dolok Masihul Sergai, maka Polsek Galang pun menghubungi Polsek Dolok Masihul
Tak berapa lama, sejumlah personel Polsek Dolok Masihul tiba di lokasi penemuan. Awalnya keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi. Tapi karena sepeda motor korban dan dua hape korban raib, maka keluarga korban mulai curiga jika korban dibunuh. Apalagi pada kedua lutut korban ditemukan luka diduga akibat benda tumpul, pada tangan sebelah kanan korban ditemukan enam goresan luka lecet dan telinga sebelah kanan korban juga membiru.
Sekira pukul 15.00 Wib, sepedamotor korban ditemukan warga disekitar kebun sawit Sei Putih, Kecamatan Galang. Keluarga korban dan warga sekitar pun berangkat ke lokasi ditemukannya sepeda motor korban dan untuk sementara diamankan di Polsek Galang. Setelah pihak keluarga diskusi, akhirnya disetujui dilakukan otopsi terhadap korban dan jasadnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. “Kami curiga jika korban dibunuh. Jika nantinya hasil otopsi terindikasi korban dibunuh, kami berharap polisi dapat mengungkap pelakunya,” harap Jagope Saragih, paman korban. (man/deo)