25.6 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Rampok dan Sekap Karyawan Alfamart di Percut, Otak Pelaku Ditembak Mati karena Melawan

INTEROGASI: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto menginterogasi dua pelaku perampokan dan penyekapan karyawan Alfamart, Senin (2/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan sukses mengungkap perampokan disertai penyekapan karyawan Alfamart, Jalan Kapten Budi Sihombing, Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Seituan. Satu dari tiga pelaku terpaksa ditembak mati karena berusaha melawan petugas.

HASIL penyelidikan petugas, Riky Maulana Lubis (26) merupakan otak pelaku. Warga Jalan Sei Bahorok, Kecamatan Medan Baru ini tewas ditembak.

Sedangkan, Dody Yolanda Lubis (40) warga Pasar 8, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli mendapat tembakan di kedua kakinya. Sementara, Robert Manurung (35) warga Pasar 8, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli turut diamankan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, kasus perampok Alfamart terjadi pada 28 April 2019 lalu. Aksi itu dilakukan oleh Riky dan Dody saat swalayan itu baru buka.

“Keduanya telah merencanakan perampokan masuk ke dalam Alfamart, kemudian menodong pisau ke arah kedua karyawan yang berada di dalam swalayan tersebut,” tutur Kombes Dadang.

Pelaku Riky kemudian menodong dan menyeret dua wanita itu ke kamar mandi. Kedua karyawan disekap dengan meminta membuka baju kedua wanita itu untuk merampas 2 unit Hp karyawan tersebut. Selanjutnya, kedua pelaku itu mengambil uang di kasir sebanyak Rp17 juta.

“Aksi pelaku sempat terekam CCTV, beginilah aksi yang dilakukan pelaku. Mereka sempat menyekap karyawan Alfamart dan membawa kabur uang dan hp milik karyawan,” ungkap Dadang sambil menunjukkan rekaman pelaku di RS Bhayangkara Medan.

“Kasus perampok itu dilaporkan sehari setelah kejadian, anggota lalu melakukan penyelidikan. Selama 4 bulan, akhirnya pelalu diketahui,” sebut Kombes Dadang.

Awalnya, mereka menangkap salah satu pelaku, Robert yang merupakan teman kedua pelaku. Robert diamankan dari rumahnya yang dijadikan sebagai lokasi merencanakan aksi.

“Kemudian, kita melakukan pengembangan dan menangkap Dodi. Saat ditangkap, Dodi coba melakukan perlawanan, akhirnya petugas menembak ke arah kedua kaki Dodi,” beber kapolrestabes.

Untuk pengembangan berikutnya, lanjut Dadang, pihaknya kembali menyergap Riki yang merupakan pelaku utama. Riki juga melawan dan coba melukai petugas.

“Riki ini otak pelaku yang merencanakan perampokan. Selama ini dia (Riki) sudah berulang kali melakukan perampokan Alfamart dan begal. Dia ditembak mati karena mencoba melawan petugas,” tutur Kapolrestabes Medan.

Menurut penyelidikan, hasil kejahatan yang diperoleh pelaku digunakan untuk pesta narkoba di rumah salah satu para tersangka.

“Mereka menikmati hasilnya untuk foya – foya dan pesta narkoba. Korban yang tewas sudah diambil pihak keluarga untuk disemayamkan. Harapan kita, dengan terungkapnya kasus ini, tidak ada lagi kasus perampokan swalayan di Kota Medan,” tutup Dadang. (fac/ala)

INTEROGASI: Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto menginterogasi dua pelaku perampokan dan penyekapan karyawan Alfamart, Senin (2/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polrestabes Medan sukses mengungkap perampokan disertai penyekapan karyawan Alfamart, Jalan Kapten Budi Sihombing, Desa Lau Dendang, Kecamatan Percut Seituan. Satu dari tiga pelaku terpaksa ditembak mati karena berusaha melawan petugas.

HASIL penyelidikan petugas, Riky Maulana Lubis (26) merupakan otak pelaku. Warga Jalan Sei Bahorok, Kecamatan Medan Baru ini tewas ditembak.

Sedangkan, Dody Yolanda Lubis (40) warga Pasar 8, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli mendapat tembakan di kedua kakinya. Sementara, Robert Manurung (35) warga Pasar 8, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhandeli turut diamankan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, kasus perampok Alfamart terjadi pada 28 April 2019 lalu. Aksi itu dilakukan oleh Riky dan Dody saat swalayan itu baru buka.

“Keduanya telah merencanakan perampokan masuk ke dalam Alfamart, kemudian menodong pisau ke arah kedua karyawan yang berada di dalam swalayan tersebut,” tutur Kombes Dadang.

Pelaku Riky kemudian menodong dan menyeret dua wanita itu ke kamar mandi. Kedua karyawan disekap dengan meminta membuka baju kedua wanita itu untuk merampas 2 unit Hp karyawan tersebut. Selanjutnya, kedua pelaku itu mengambil uang di kasir sebanyak Rp17 juta.

“Aksi pelaku sempat terekam CCTV, beginilah aksi yang dilakukan pelaku. Mereka sempat menyekap karyawan Alfamart dan membawa kabur uang dan hp milik karyawan,” ungkap Dadang sambil menunjukkan rekaman pelaku di RS Bhayangkara Medan.

“Kasus perampok itu dilaporkan sehari setelah kejadian, anggota lalu melakukan penyelidikan. Selama 4 bulan, akhirnya pelalu diketahui,” sebut Kombes Dadang.

Awalnya, mereka menangkap salah satu pelaku, Robert yang merupakan teman kedua pelaku. Robert diamankan dari rumahnya yang dijadikan sebagai lokasi merencanakan aksi.

“Kemudian, kita melakukan pengembangan dan menangkap Dodi. Saat ditangkap, Dodi coba melakukan perlawanan, akhirnya petugas menembak ke arah kedua kaki Dodi,” beber kapolrestabes.

Untuk pengembangan berikutnya, lanjut Dadang, pihaknya kembali menyergap Riki yang merupakan pelaku utama. Riki juga melawan dan coba melukai petugas.

“Riki ini otak pelaku yang merencanakan perampokan. Selama ini dia (Riki) sudah berulang kali melakukan perampokan Alfamart dan begal. Dia ditembak mati karena mencoba melawan petugas,” tutur Kapolrestabes Medan.

Menurut penyelidikan, hasil kejahatan yang diperoleh pelaku digunakan untuk pesta narkoba di rumah salah satu para tersangka.

“Mereka menikmati hasilnya untuk foya – foya dan pesta narkoba. Korban yang tewas sudah diambil pihak keluarga untuk disemayamkan. Harapan kita, dengan terungkapnya kasus ini, tidak ada lagi kasus perampokan swalayan di Kota Medan,” tutup Dadang. (fac/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/