29 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Pria Kemayu, Masih Betah Menjomblo

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian Rianto Marihot Silaen (35) menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarganya. Apalagi semasa hidupnya, korban dikenal sebagai pria kemayu yang pendiam dan penakut. Selain itu, korban juga rajin dan baik pada semua orang.

Hal ini diakui Bismar, abang kandung korban saat ditemui kru koran ini di rumah duka, Minggu (2/11) sore. Dikisahkan Bismar, sepulang kerja adiknya pasti menjaga usaha ponsel miliknya di rumah. Selama ini, Bella Ponsel yang sudah 10 tahun dibuka korban berjalan lancar dan kerap dikunjungi para mahasiswa yang ngekos di sekitar Kampung Durian.

“Dia pendiam ya, sama keluarga juga tak banyak bicara. Cuma pekerja keras. Kalau sudah pulang kerja dia itu di rumah saja menjaga counter ponsel. Keluar ke mana pun tak mau dia itu, kalau disuruh saja baru mau. Itu pun kalau keluar malam dia tak pernah berani,” ujar Bismar.

Karena penakut itulah lanjutnya, selama 12 tahun belakangan ini Rianto tak pernah pacaran dan masih betah menjombloi. “Kami juga kurang tahu ya seperti apa pribadinya. Cuma sudah ada 12 tahun dia tak pacaran, dan betah aja sendiri asik bekerja,” katanya.

Senada dikatakan Manan (30), rekan kerja korban yang datang melayat. Menurut Manan, Rianto sudah 8 tahun bekerja dibagian operation. Selama bekerja, Rianto memang dikenal baik dan sedikit ‘mentel’ kepada rekan-rekannya.

“Mendiang ini baik ya bang, cuma betah aja sendirian. Di kantor, dia memang agak mentel sama kami dan agak manja gitulah. Tapi baiklah orangnya,” kenangnya.

Rianto warga Jalan HM Said No 108, Kampung Durian, Medan Perjuangan ini ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir persawahan Komplek PTP IV Martubung, Jl. Yos Sudarso KM 12,5, Medan Labuhan. Kuat dugaan karyawan Summit Oto Finance itu jadi korban perampokan dan pembunuhan. (wel/deo)

Foto: Raja/PM Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).
Foto: Raja/PM
Rianto Marihot Silaen, seorang karyawan leasing, tewas dihabisi perampok di Jalan Yos Sudarso, Minggu (2/11).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian Rianto Marihot Silaen (35) menyisakan kesedihan mendalam bagi keluarganya. Apalagi semasa hidupnya, korban dikenal sebagai pria kemayu yang pendiam dan penakut. Selain itu, korban juga rajin dan baik pada semua orang.

Hal ini diakui Bismar, abang kandung korban saat ditemui kru koran ini di rumah duka, Minggu (2/11) sore. Dikisahkan Bismar, sepulang kerja adiknya pasti menjaga usaha ponsel miliknya di rumah. Selama ini, Bella Ponsel yang sudah 10 tahun dibuka korban berjalan lancar dan kerap dikunjungi para mahasiswa yang ngekos di sekitar Kampung Durian.

“Dia pendiam ya, sama keluarga juga tak banyak bicara. Cuma pekerja keras. Kalau sudah pulang kerja dia itu di rumah saja menjaga counter ponsel. Keluar ke mana pun tak mau dia itu, kalau disuruh saja baru mau. Itu pun kalau keluar malam dia tak pernah berani,” ujar Bismar.

Karena penakut itulah lanjutnya, selama 12 tahun belakangan ini Rianto tak pernah pacaran dan masih betah menjombloi. “Kami juga kurang tahu ya seperti apa pribadinya. Cuma sudah ada 12 tahun dia tak pacaran, dan betah aja sendiri asik bekerja,” katanya.

Senada dikatakan Manan (30), rekan kerja korban yang datang melayat. Menurut Manan, Rianto sudah 8 tahun bekerja dibagian operation. Selama bekerja, Rianto memang dikenal baik dan sedikit ‘mentel’ kepada rekan-rekannya.

“Mendiang ini baik ya bang, cuma betah aja sendirian. Di kantor, dia memang agak mentel sama kami dan agak manja gitulah. Tapi baiklah orangnya,” kenangnya.

Rianto warga Jalan HM Said No 108, Kampung Durian, Medan Perjuangan ini ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir persawahan Komplek PTP IV Martubung, Jl. Yos Sudarso KM 12,5, Medan Labuhan. Kuat dugaan karyawan Summit Oto Finance itu jadi korban perampokan dan pembunuhan. (wel/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/