25 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Perempuan Paru Baya Tewas Digilas KA

EVAKUASI: Potongan tubuh korban yang tertabrak kereta api dievakuasi petugas kepolisan.
EVAKUASI: Potongan tubuh korban yang tertabrak kereta api dievakuasi petugas kepolisan.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Seorang perempuan paru baya yang diduga kurang waras tewas di hantam kereta di atas jembatan kereta api Sri Padang tepatnya di Jalan Toba Lingkungan VI Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, Minggu petang (2/2).

Perempuan paru baya itu diperkirakan umur 55 tahun, tidak memiliki kartu identitas (MRS X). Kondisi jenazah hancur karena tergilas kereta api, beberapa potongan daging tubuh bahkan ada yang jatuh kedalam sungai Padang dan terbawa arus sehingga susah di evakuasi.

Petugas kepolisian Polsek Rambutan bersama tim Inafis Polres Tebingtinggi yang mendapat informasi dari masyarakat langsung turun kelokasi untuk melakukan evakuasi jasad dan di bawah ke Rumah Sakit Dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.

Salah seorang saksi mata, Rendi Koto (56) warga Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi saat itu sedang berada dipinggir sungai Padang persis dibawah jembatan perbatasan kereta api, dia melihat seorang perempuan dewasa yang tidak dikenal berumur sekitar 55 tahun sedang berjalan melintas di rel kereta api dijembatan perbatasan kereta api menuju kepinggir jembatan dengan menjingjing sebuah tas diatas kepala dan tangan kiri memegang sebuah kantong plastik warna putih.

“Saya melihat perempuan itu dan berteriak, awas bu ada kereta api datang dan perempuan tersebut mencoba dengan mengangkat tangan kanannya untuk menyetop atau memberhentikan kereta api yg datang dari arah kota Tebingtinggi menuju kota Medan, akan tetapi kereta api melaju dengan kecepatan tinggi sehingga perempuan tersebut tertabrak dan tidak tertolong lagi,” jelas Rendi.

Terang Rendi kembali, karena kondisi korban terpotong potong atau tidak utuh lagi serta tidak ditemukan identitas korban, maka status korban adalah MRS X. “ Warga disekitar sini tidak ada yang mengenal korban, diduga korban tertabrak kereta api adalah orang kurang waras,” paparnya.

Kapolsek Rambutan AKP Suhartono membenarkan kejadiaan tersebut, atas kejadian tersebut potongan potongan tubuh korban tertabrak kereta api dibawa ke rumah sakit Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi. (ian/btr)

EVAKUASI: Potongan tubuh korban yang tertabrak kereta api dievakuasi petugas kepolisan.
EVAKUASI: Potongan tubuh korban yang tertabrak kereta api dievakuasi petugas kepolisan.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Seorang perempuan paru baya yang diduga kurang waras tewas di hantam kereta di atas jembatan kereta api Sri Padang tepatnya di Jalan Toba Lingkungan VI Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, Minggu petang (2/2).

Perempuan paru baya itu diperkirakan umur 55 tahun, tidak memiliki kartu identitas (MRS X). Kondisi jenazah hancur karena tergilas kereta api, beberapa potongan daging tubuh bahkan ada yang jatuh kedalam sungai Padang dan terbawa arus sehingga susah di evakuasi.

Petugas kepolisian Polsek Rambutan bersama tim Inafis Polres Tebingtinggi yang mendapat informasi dari masyarakat langsung turun kelokasi untuk melakukan evakuasi jasad dan di bawah ke Rumah Sakit Dr Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi.

Salah seorang saksi mata, Rendi Koto (56) warga Jalan Imam Bonjol Kota Tebingtinggi saat itu sedang berada dipinggir sungai Padang persis dibawah jembatan perbatasan kereta api, dia melihat seorang perempuan dewasa yang tidak dikenal berumur sekitar 55 tahun sedang berjalan melintas di rel kereta api dijembatan perbatasan kereta api menuju kepinggir jembatan dengan menjingjing sebuah tas diatas kepala dan tangan kiri memegang sebuah kantong plastik warna putih.

“Saya melihat perempuan itu dan berteriak, awas bu ada kereta api datang dan perempuan tersebut mencoba dengan mengangkat tangan kanannya untuk menyetop atau memberhentikan kereta api yg datang dari arah kota Tebingtinggi menuju kota Medan, akan tetapi kereta api melaju dengan kecepatan tinggi sehingga perempuan tersebut tertabrak dan tidak tertolong lagi,” jelas Rendi.

Terang Rendi kembali, karena kondisi korban terpotong potong atau tidak utuh lagi serta tidak ditemukan identitas korban, maka status korban adalah MRS X. “ Warga disekitar sini tidak ada yang mengenal korban, diduga korban tertabrak kereta api adalah orang kurang waras,” paparnya.

Kapolsek Rambutan AKP Suhartono membenarkan kejadiaan tersebut, atas kejadian tersebut potongan potongan tubuh korban tertabrak kereta api dibawa ke rumah sakit Kumpulan Pane Kota Tebingtinggi. (ian/btr)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/