27.8 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Spesialis Perampok Warnet Ditembak

MEDAN-Dalam hitungan 48 jam, dua dari tiga perampok spesialis warung internet (warnet) di Jalan Garuda, Perumnas Mandala, Percut Seituan pada Selasa (1/7), akhirnya diringkus Polsek Percut Seituan, Kamis (3/7) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.

Kedua tersangka dihadiahi timah panas pada betis kanannya, lantaran saat dibekuk petugas dari lahan garapan kawasan Tambak Rejo Pasar III, Percut Seituan, berusaha melawan dan melarikan diri. Keduanya yaitu Morlan Pandapotan alias Ucok Ulos (38) dan Charles Simanjuntak (31).

Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald F Sipayung mengatakan, kedua tersangka ini diduga kuat merupakan spesialis sindikat perampok warnet. Selain itu, sindikat mereka ini juga disinyalir terlibat aksi perampokan jalanan. Pasalnya, diketahui Ucok Ulos pernah terjerat kasus pencurian dengan kekerasan.

“Dari kedua tersangka disita barang bukti 6 unit monitor komputer, 6 unit CPU, 1 unit kipas angin, 1 unit genset, sebilah pisau dapur yang dipergunakan untuk mengancam korban serta lakban yang digunakan untuk mengikat,” ungkap Ronald, Kamis (3/7) siang.

Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka Ucok Ulos merupakan otak pelaku yang mengancam sekaligus menyekap penjaga warnet. Setelah situasi aman, dua pelaku lainnya masuk ke dalam dan membawa barang-barang yang ada di warnet menggunakan becak mesin milik Charles.

“Barang-barang hasil curian pelaku sudah dijual sebagian. Saat ini kita sudah mendeteksi keberadaan barang tersebut dan dijual ke mana saja,” sebut Ronald.

Untuk satu pelaku yang masih buron, kata Ronald, bernisial AP. Pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) ini ikut terlibat dalam mempermudah aksi perampokan. “Peran AP membawa kabur sepeda motor milik penjaga warnet,” bebernya.

Ia menambahkan, kedua tersangka ini disangkakan Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman 10 tahun kurungan penjara.

Sementara itu, tersangka Ucok Ulos yang sempat diwawancarai Sumut Pos ketika dihadirkan di Polsek Percut Seituan mengaku, ia terpaksa merampok karena butuh biaya anaknya masuk sekolah (taman kanak-anak). “Kerjaanku sehari-hari sopir angkot bang. Anakku tiga, uda gitu yang paling besar minta masuk TK. Makanya aku bingung bang, soalnya hasil narik angkot hanya cukup untuk makan saja,” aku Ucok Ulos.

Disinggung mendapat berapa bagian dari hasil perampokan itu, bapak tiga anak ini tak mau membeberkan. Ia hanya mengaku hanya cukup untuk makan dan tambahan uang masuk sekolah.

Berbeda halnya dengan penuturan satu tersangka lainnya, Charles Simanjuntak. Bapak dua anak ini mengaku mendapat bagian Rp200 ribu. “Aku dikasih si Ucok Rp200 ribu bang. Aku cuma mengangkat barangnya aja pake becak mesinku. Setelah itu, barang-barangnya dijual sama si Ucok,” sebutnya.

Charles mengaku, dirinya baru kali pertama tersangkut kasus pidana. “Aku baru kali ini bang. Itu pun karena diajak si Ucok dan aku masih ada hubungan keluarga. Dia bilang cuma angkut barang aja. Sebenarnya kerjaanku parbotot (pengumpul barang bekas) bang,” aku Charles.

Sebelumnya, warnet milik David di Jalan Garuda, Perumnas Mandala, Percut Seituan disatroni tiga kawanan perampok bersenjata tajam Selasa dinihari. Kawanan perampok menyekap penjaga warnet dan kemudian menggasak harta benda.

Dalam perampokan itu, pelaku berhasil menggasak 20 monitor LCD, 10 unit mesin CPU, 1 unit mesin genset, 1 unit sepeda motor Vega R BK 5180 ABI, uang kontan Rp500 ribu dan 3 unit handphone. Diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. (mag-8/ije/azw)

MEDAN-Dalam hitungan 48 jam, dua dari tiga perampok spesialis warung internet (warnet) di Jalan Garuda, Perumnas Mandala, Percut Seituan pada Selasa (1/7), akhirnya diringkus Polsek Percut Seituan, Kamis (3/7) sekitar pukul 03.00 WIB dinihari.

Kedua tersangka dihadiahi timah panas pada betis kanannya, lantaran saat dibekuk petugas dari lahan garapan kawasan Tambak Rejo Pasar III, Percut Seituan, berusaha melawan dan melarikan diri. Keduanya yaitu Morlan Pandapotan alias Ucok Ulos (38) dan Charles Simanjuntak (31).

Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald F Sipayung mengatakan, kedua tersangka ini diduga kuat merupakan spesialis sindikat perampok warnet. Selain itu, sindikat mereka ini juga disinyalir terlibat aksi perampokan jalanan. Pasalnya, diketahui Ucok Ulos pernah terjerat kasus pencurian dengan kekerasan.

“Dari kedua tersangka disita barang bukti 6 unit monitor komputer, 6 unit CPU, 1 unit kipas angin, 1 unit genset, sebilah pisau dapur yang dipergunakan untuk mengancam korban serta lakban yang digunakan untuk mengikat,” ungkap Ronald, Kamis (3/7) siang.

Menurutnya, berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka Ucok Ulos merupakan otak pelaku yang mengancam sekaligus menyekap penjaga warnet. Setelah situasi aman, dua pelaku lainnya masuk ke dalam dan membawa barang-barang yang ada di warnet menggunakan becak mesin milik Charles.

“Barang-barang hasil curian pelaku sudah dijual sebagian. Saat ini kita sudah mendeteksi keberadaan barang tersebut dan dijual ke mana saja,” sebut Ronald.

Untuk satu pelaku yang masih buron, kata Ronald, bernisial AP. Pelaku yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) ini ikut terlibat dalam mempermudah aksi perampokan. “Peran AP membawa kabur sepeda motor milik penjaga warnet,” bebernya.

Ia menambahkan, kedua tersangka ini disangkakan Pasal 365 KUHPidana dengan ancaman 10 tahun kurungan penjara.

Sementara itu, tersangka Ucok Ulos yang sempat diwawancarai Sumut Pos ketika dihadirkan di Polsek Percut Seituan mengaku, ia terpaksa merampok karena butuh biaya anaknya masuk sekolah (taman kanak-anak). “Kerjaanku sehari-hari sopir angkot bang. Anakku tiga, uda gitu yang paling besar minta masuk TK. Makanya aku bingung bang, soalnya hasil narik angkot hanya cukup untuk makan saja,” aku Ucok Ulos.

Disinggung mendapat berapa bagian dari hasil perampokan itu, bapak tiga anak ini tak mau membeberkan. Ia hanya mengaku hanya cukup untuk makan dan tambahan uang masuk sekolah.

Berbeda halnya dengan penuturan satu tersangka lainnya, Charles Simanjuntak. Bapak dua anak ini mengaku mendapat bagian Rp200 ribu. “Aku dikasih si Ucok Rp200 ribu bang. Aku cuma mengangkat barangnya aja pake becak mesinku. Setelah itu, barang-barangnya dijual sama si Ucok,” sebutnya.

Charles mengaku, dirinya baru kali pertama tersangkut kasus pidana. “Aku baru kali ini bang. Itu pun karena diajak si Ucok dan aku masih ada hubungan keluarga. Dia bilang cuma angkut barang aja. Sebenarnya kerjaanku parbotot (pengumpul barang bekas) bang,” aku Charles.

Sebelumnya, warnet milik David di Jalan Garuda, Perumnas Mandala, Percut Seituan disatroni tiga kawanan perampok bersenjata tajam Selasa dinihari. Kawanan perampok menyekap penjaga warnet dan kemudian menggasak harta benda.

Dalam perampokan itu, pelaku berhasil menggasak 20 monitor LCD, 10 unit mesin CPU, 1 unit mesin genset, 1 unit sepeda motor Vega R BK 5180 ABI, uang kontan Rp500 ribu dan 3 unit handphone. Diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. (mag-8/ije/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/