26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sopir Rental Ini Dirampok ’Komplotan Berdarah Dingin’

Foto: Ilham/PM Suprianto, sopir mobil rental yang dirampok penumpangnya yang mengaku 'komplotan berdarah dingin', membuat laporan ke Polsek Delitua.
Foto: Ilham/PM
Suprianto, sopir mobil rental yang dirampok penumpangnya yang mengaku ‘komplotan berdarah dingin’, membuat laporan ke Polsek Delitua.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan terhadap sopir rental kembali terjadi. Suprianto (27) warga Sigambar, Rantau Prapat dibuang ke semak-semak oleh 3 pria penumpangnya. Lalu, mobil Daihatsu Xenia BK 1299 VR yang dikendarainya dibawa kabur pelaku.

Kasus ini terungkap saat Suprianto mendatangi Polsek Delitua, Kamis (3/12) pukul 08.30 WIB. Diceritakannya, kejadian tersebut berawal ketika dirinya mendapat job dari tokenya bernama Sopanur, warga Tanjung Balai untuk menjemput penumpang dari Dumai dengan Tujuan Lubukpakam dengan ongkos Rp2 juta.

Mendapat arahan itu, Rabu (2/12) pukul 20.30 WIB, ia pun bergerak menuju Dumai. Lantas, pada hari Kamis (3/12) sekira pukul 01.00 WIB, Suprianto melaporkan dirinya telah sampai di terminal Dumai. Disana, ia pun bertemu dengan seorang pemesan mobil rental dengan ciri-ciri berperawakan sedang berambut ikal.

Selanjutnya, penumpang tersebut minta diantarkan ke Lubukpakam untuk menjemput istrinya yang sedang mengalami sakit kanker payudara. Sesampainya di Kota Lubukpakam sekira pukul 04.00 WIB, tepatnya di Jalan Besar Medan Lubukpakam, dari dalam sebuah warung, seorang pria dengan ciri-ciri kepala botak, kembali masuk ke dalam mobil.

“Begitu seorang pria dengan kepala botak tersebut masuk ke dalam mobil, mereka lantas menyuruh aku melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Morawa. Namun di tengah jalan di tempat yang sunyi, aku disuruh berhenti. Di situlah aku dipukuli. Kedua tanganku diikat dan mulutku disumpal dengan baju. Setelah itu, pria berkepala botak tersebut mengambil alih kemudi dan mengarahkan laju mobil menuju Amplas Medan,” katanya.

Setibanya di simpang Amplas, seorang pemuda yang mengaku bernama Andi juga naik ke mobil. Ketiga pelaku kemudian membawanya ke bawah kebun sawit. Di sana ia kembali dipukuli. Dalam kondisi mata ditutup dengan baju dan dibawah ancaman pistol, dirinya dibawa menuju ke arah Biru Biru. Di perjalanan, dirinya sempat diancam akan dibunuh. Katanya mereka komplotan pembunuh berdarah dingin. Bahkan saat itu si Andi mengaku seorang polisi yang bertugas di Pekan Baru, Riau. “Aku polisi di Pekanbaru,” ucapnya mengenang kejadian itu.

“Sesampainya di pinggir jalan menuju galian C di Dusun 4, Simpang Namo Pinang, Desa Namotualang, aku kemudian dicampakkan. Lalu mereka membawa mobil milik tokeku. Untung saja tadi ada warga yang mendengar aku berteriak minta tolong. Beberapa warga langsung membawa aku ke Polsek Biru Biru,” beber Suprianto.

Kanit Reskrim Polsek Biru Biru Ipda Baheramsyah SH ketika dikonfirmasi mengaku telah menerima laporan korban. “Korban sudah kita mintai keterangan. Sementara, mobil dan ketiga tersangka masih dalam pengejaran,” pungkas Baheramsyah.(ham/han)

Foto: Ilham/PM Suprianto, sopir mobil rental yang dirampok penumpangnya yang mengaku 'komplotan berdarah dingin', membuat laporan ke Polsek Delitua.
Foto: Ilham/PM
Suprianto, sopir mobil rental yang dirampok penumpangnya yang mengaku ‘komplotan berdarah dingin’, membuat laporan ke Polsek Delitua.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Aksi perampokan terhadap sopir rental kembali terjadi. Suprianto (27) warga Sigambar, Rantau Prapat dibuang ke semak-semak oleh 3 pria penumpangnya. Lalu, mobil Daihatsu Xenia BK 1299 VR yang dikendarainya dibawa kabur pelaku.

Kasus ini terungkap saat Suprianto mendatangi Polsek Delitua, Kamis (3/12) pukul 08.30 WIB. Diceritakannya, kejadian tersebut berawal ketika dirinya mendapat job dari tokenya bernama Sopanur, warga Tanjung Balai untuk menjemput penumpang dari Dumai dengan Tujuan Lubukpakam dengan ongkos Rp2 juta.

Mendapat arahan itu, Rabu (2/12) pukul 20.30 WIB, ia pun bergerak menuju Dumai. Lantas, pada hari Kamis (3/12) sekira pukul 01.00 WIB, Suprianto melaporkan dirinya telah sampai di terminal Dumai. Disana, ia pun bertemu dengan seorang pemesan mobil rental dengan ciri-ciri berperawakan sedang berambut ikal.

Selanjutnya, penumpang tersebut minta diantarkan ke Lubukpakam untuk menjemput istrinya yang sedang mengalami sakit kanker payudara. Sesampainya di Kota Lubukpakam sekira pukul 04.00 WIB, tepatnya di Jalan Besar Medan Lubukpakam, dari dalam sebuah warung, seorang pria dengan ciri-ciri kepala botak, kembali masuk ke dalam mobil.

“Begitu seorang pria dengan kepala botak tersebut masuk ke dalam mobil, mereka lantas menyuruh aku melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Morawa. Namun di tengah jalan di tempat yang sunyi, aku disuruh berhenti. Di situlah aku dipukuli. Kedua tanganku diikat dan mulutku disumpal dengan baju. Setelah itu, pria berkepala botak tersebut mengambil alih kemudi dan mengarahkan laju mobil menuju Amplas Medan,” katanya.

Setibanya di simpang Amplas, seorang pemuda yang mengaku bernama Andi juga naik ke mobil. Ketiga pelaku kemudian membawanya ke bawah kebun sawit. Di sana ia kembali dipukuli. Dalam kondisi mata ditutup dengan baju dan dibawah ancaman pistol, dirinya dibawa menuju ke arah Biru Biru. Di perjalanan, dirinya sempat diancam akan dibunuh. Katanya mereka komplotan pembunuh berdarah dingin. Bahkan saat itu si Andi mengaku seorang polisi yang bertugas di Pekan Baru, Riau. “Aku polisi di Pekanbaru,” ucapnya mengenang kejadian itu.

“Sesampainya di pinggir jalan menuju galian C di Dusun 4, Simpang Namo Pinang, Desa Namotualang, aku kemudian dicampakkan. Lalu mereka membawa mobil milik tokeku. Untung saja tadi ada warga yang mendengar aku berteriak minta tolong. Beberapa warga langsung membawa aku ke Polsek Biru Biru,” beber Suprianto.

Kanit Reskrim Polsek Biru Biru Ipda Baheramsyah SH ketika dikonfirmasi mengaku telah menerima laporan korban. “Korban sudah kita mintai keterangan. Sementara, mobil dan ketiga tersangka masih dalam pengejaran,” pungkas Baheramsyah.(ham/han)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/