28.9 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Keluarga Belum Tau Arda Agung jadi Buron

Foto: Indra/PM Kediaman orangtua Arda Agung di Dusun XI Desa Bandar Khalipa Kec Percut Sei Tuan Kab Deliserdang.
Foto: Indra/PM
Kediaman orangtua Arda Agung di Dusun XI Desa Bandar Khalipa Kec Percut Sei Tuan Kab Deliserdang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Disebut-sebut sebagai terduga otak pelaku pencurian mobil Luxio BK 1170 JT milik PT Swadarma Sarana Informatika (SSI) bermuatan uang Rp 5,3 miliar di pelataran parkir VIP Plaza Medan Fair Medan, Arda Agung juga tak ditemukan di rumahnya. Mantan sopir PT SSI itu, diketahui terlihat Selasa (19/8) lalu dan mengaku akan merantau ke Pekanbaru dan minta kepada ibunya untuk tidak menghubunginya.

Hal tersebut terkuak saat wartawan menyambangi kediaman Arda Agung yang berada di Jl. Bustaman Gg. Amal Dusun XI Desa Bandar Khalifa Kec. Percut Sei Tuan, Kab Deli Serdang, Kamis (4/9) siang. Saat menyambangi kediaman yang bercat putih tersebut, kru koran ini bertemu dengan seorang wanita paru baya yang mengaku sebagai bibi Arda.

Setelah mempersilakan wartawan masuk, perempuan yang diketahui bernama Aisyah (56) tersebut mengatakan, tidak mengetahui di mana keberadaan Arda. “Belum pulang dia. Tidak tahu entah di mana dia sekarang,” ucapnya.

Aisah mengatakan, dirinya terakhir melihat Arda, Selasa (19/8) lalu. Kala itu, Arda dengan membawa kantung kertas yang diisi dengan pakaian. “Saat itu, dia pake baju kaos dan celana lea dan menggunakan sandal dengan membawa bungkusan yang terbuat dari kertas untuk bawa pakaiannya. Dia bilang saat itu, dia mau ke Pekanbaru untuk cari pekerjaan,” ucapnya.

Karena kala itu Arda mengaku kontraknya sebagai sopir di PT SSI akan berakhir di bulan September 2014, dia pun berencana merantau. “Katanya mau habis kontraknya bulan 9 ini,” ungkapnya.

Saat hendak pergi, Arda sempat pamit kepada ibunya, Sumiarti. Ia juga meminta ibunya untuk tidak selalu menghubungi dirinya, karena takut hal itu memecahkan konsentrasinya. “Kalau dia di sini, dia selalu kasih kabar sama ibunya di mana dia berada. Tapi, kemarin saat pergi dirinya menyarankan kepada ibunya supaya jangan sering menghubunginya,” ungkapnya.

Beber Aisyah, Arda merupakan sosok anak yang patuh kepada orangtua dan sayang terhadap keluarga. Juga tidak suka menghamburkan uang. “Tidak boros dia. Sayang dia sama keluarganya. Teringatnya, kenapa dia?” ucap Aisyah balik bertanya.

Usai dirinya bertanya tersebut, Aisyah tiba-tiba mengatakan sekira Senin (1/9) dinihari lalu, kediaman mereka disambangi 2 orang lelaki bertubuh tegap. Kala itu, keduanya mendatangi kediaman tersebut guna mencari Arda.

“Kayak tekab (Tim Khusus Anti Bandit) gitu yang datang. Ada masalah apa dia sebenarnya? Soalnya, 2 tekap itu nggak bilang. Mereka hanya katakan kalau mereka cari Arda lantaran kenapa tidak masuk. Karena mereka mau cari sopir. Setelah mereka bicara sama kedua orangtua Arda, mereka tidak juga memberitahu maksud kedatangan mereka,” ungkapnya.

Disinggung kemana kedua orangtua Arda, Aisyah mengaku kalau keduanya sedang bekerja. “Bapaknya kerja sebaga sopir konveksi. Ibunya sebagai tukang masak di tempat bos ayahnya,” ucapnya yang mengaku kakak dari ayah Arda, Ucok Adinata.

Aisyah mengaku sampai saat ini keluarga belum ada mendapat kabar mengenai Arda. “Belum ada kabar dari dia. Saya pun disini karena berobat saja. Baru setahun saya disini. Dari informasi yang saya dapat, dia sudah bekerja 2 tahun di sana,” ungkapnya.

Arda sendiri menurutnya jarang bersosialisasi lantaran dia sibuk kerja. “Kadang dia pulang malam. Siap itu, kalau libur dia dihabiskannya untuk istirahat total,” cetusnya.

Arda terkadang membawa teman sekantornya ke rumahnya, namun ia tidak mengetahui siapa namanya. ” Kalau dia datang siang, dia nanti dikawal sama polisi. Tapi saya tidak tahu namanya,” ungkapnya sembari menyebutkan dirinya mengidap penyakit paru-paru dan jantung.

Tetangga Arda menuturkan, Arda anak yang ramah kendati jarang berkumpul bersama warga. Ia suka menegur tetangga jika berpapasan.

Pantauan di Mapoldasu, tersangka yang diamankan polisi dari Padangsidimpuan belum juga tiba. “Kita juga menunggu dari semalam, dan sampai sekarang belum tiba juga. Mungkin masih diraon untuk pengembangan,” tutur seorang perwira, Kamis (4/9) siang.

Isu menyangkut M seorang oknum Polisi mulai hangat dibicarakan di Mapoldasu. Namun mereka masih menunggu keterangan resmi dari pimpinannya. Beberapa polisi yang sudah mengetahui bahwa M adalah seorang Polisi juga hanya tersenyum, namun enggan memberikan keterangan rinci. (ind/bd)

Foto: Indra/PM Kediaman orangtua Arda Agung di Dusun XI Desa Bandar Khalipa Kec Percut Sei Tuan Kab Deliserdang.
Foto: Indra/PM
Kediaman orangtua Arda Agung di Dusun XI Desa Bandar Khalipa Kec Percut Sei Tuan Kab Deliserdang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Disebut-sebut sebagai terduga otak pelaku pencurian mobil Luxio BK 1170 JT milik PT Swadarma Sarana Informatika (SSI) bermuatan uang Rp 5,3 miliar di pelataran parkir VIP Plaza Medan Fair Medan, Arda Agung juga tak ditemukan di rumahnya. Mantan sopir PT SSI itu, diketahui terlihat Selasa (19/8) lalu dan mengaku akan merantau ke Pekanbaru dan minta kepada ibunya untuk tidak menghubunginya.

Hal tersebut terkuak saat wartawan menyambangi kediaman Arda Agung yang berada di Jl. Bustaman Gg. Amal Dusun XI Desa Bandar Khalifa Kec. Percut Sei Tuan, Kab Deli Serdang, Kamis (4/9) siang. Saat menyambangi kediaman yang bercat putih tersebut, kru koran ini bertemu dengan seorang wanita paru baya yang mengaku sebagai bibi Arda.

Setelah mempersilakan wartawan masuk, perempuan yang diketahui bernama Aisyah (56) tersebut mengatakan, tidak mengetahui di mana keberadaan Arda. “Belum pulang dia. Tidak tahu entah di mana dia sekarang,” ucapnya.

Aisah mengatakan, dirinya terakhir melihat Arda, Selasa (19/8) lalu. Kala itu, Arda dengan membawa kantung kertas yang diisi dengan pakaian. “Saat itu, dia pake baju kaos dan celana lea dan menggunakan sandal dengan membawa bungkusan yang terbuat dari kertas untuk bawa pakaiannya. Dia bilang saat itu, dia mau ke Pekanbaru untuk cari pekerjaan,” ucapnya.

Karena kala itu Arda mengaku kontraknya sebagai sopir di PT SSI akan berakhir di bulan September 2014, dia pun berencana merantau. “Katanya mau habis kontraknya bulan 9 ini,” ungkapnya.

Saat hendak pergi, Arda sempat pamit kepada ibunya, Sumiarti. Ia juga meminta ibunya untuk tidak selalu menghubungi dirinya, karena takut hal itu memecahkan konsentrasinya. “Kalau dia di sini, dia selalu kasih kabar sama ibunya di mana dia berada. Tapi, kemarin saat pergi dirinya menyarankan kepada ibunya supaya jangan sering menghubunginya,” ungkapnya.

Beber Aisyah, Arda merupakan sosok anak yang patuh kepada orangtua dan sayang terhadap keluarga. Juga tidak suka menghamburkan uang. “Tidak boros dia. Sayang dia sama keluarganya. Teringatnya, kenapa dia?” ucap Aisyah balik bertanya.

Usai dirinya bertanya tersebut, Aisyah tiba-tiba mengatakan sekira Senin (1/9) dinihari lalu, kediaman mereka disambangi 2 orang lelaki bertubuh tegap. Kala itu, keduanya mendatangi kediaman tersebut guna mencari Arda.

“Kayak tekab (Tim Khusus Anti Bandit) gitu yang datang. Ada masalah apa dia sebenarnya? Soalnya, 2 tekap itu nggak bilang. Mereka hanya katakan kalau mereka cari Arda lantaran kenapa tidak masuk. Karena mereka mau cari sopir. Setelah mereka bicara sama kedua orangtua Arda, mereka tidak juga memberitahu maksud kedatangan mereka,” ungkapnya.

Disinggung kemana kedua orangtua Arda, Aisyah mengaku kalau keduanya sedang bekerja. “Bapaknya kerja sebaga sopir konveksi. Ibunya sebagai tukang masak di tempat bos ayahnya,” ucapnya yang mengaku kakak dari ayah Arda, Ucok Adinata.

Aisyah mengaku sampai saat ini keluarga belum ada mendapat kabar mengenai Arda. “Belum ada kabar dari dia. Saya pun disini karena berobat saja. Baru setahun saya disini. Dari informasi yang saya dapat, dia sudah bekerja 2 tahun di sana,” ungkapnya.

Arda sendiri menurutnya jarang bersosialisasi lantaran dia sibuk kerja. “Kadang dia pulang malam. Siap itu, kalau libur dia dihabiskannya untuk istirahat total,” cetusnya.

Arda terkadang membawa teman sekantornya ke rumahnya, namun ia tidak mengetahui siapa namanya. ” Kalau dia datang siang, dia nanti dikawal sama polisi. Tapi saya tidak tahu namanya,” ungkapnya sembari menyebutkan dirinya mengidap penyakit paru-paru dan jantung.

Tetangga Arda menuturkan, Arda anak yang ramah kendati jarang berkumpul bersama warga. Ia suka menegur tetangga jika berpapasan.

Pantauan di Mapoldasu, tersangka yang diamankan polisi dari Padangsidimpuan belum juga tiba. “Kita juga menunggu dari semalam, dan sampai sekarang belum tiba juga. Mungkin masih diraon untuk pengembangan,” tutur seorang perwira, Kamis (4/9) siang.

Isu menyangkut M seorang oknum Polisi mulai hangat dibicarakan di Mapoldasu. Namun mereka masih menunggu keterangan resmi dari pimpinannya. Beberapa polisi yang sudah mengetahui bahwa M adalah seorang Polisi juga hanya tersenyum, namun enggan memberikan keterangan rinci. (ind/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/