26.7 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sidang Penganiayaan Bos Diskotik LG Gagal Digelar, Korban Pertanyakan Penangguhan Terdakwa

DIAMANKAN: Lisam dan Lienawati saat diamankan di Mapolrestabes Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sidang perdana Lisam (48) dan Lienawati (51), terdakwa kasus penganiayaan terhadap Gunawan dan Ramly Hati kembali ditunda. Alhasil, korban mengaku kesal karena terdakwa dianggap tidak menghormati pengadilan.

“Saya aja yang korban datang ke pengadilan. Masa dia (Lisam dan Lienawati) yang sudah terdakwa tidak datang. Ada apa ini?,” ungkap Gunawan, kepada wartawan, di Pengadilan Negeri (PN), Rabu (4/9).

Dia menganggap, ketidakhadiran kedua terdakwa dinilai tidak kooperatif. Seharusnya kata dia, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengambil ketegasan terhadap terdakwa.

“Kalau tidak hadir, seharusnya ada surat pemberitahuan. Kalau si Lienawati berhalangan hadir, Lisam kan bisa. Ini sudah bisa menjadi catatan majelis hakim untuk mempertimbangkan penangguhan penahanan keduanya,” jelasnya.

Mengenai penangguhan kedua terdakwa, Gunawan sebagai korban mengaku kesal. Diapun berharap agar hakim yang menyidangkan mengirimnya kembali ke tahanan.

“Dia (Lisam dan Lienawati) kena Pasal 170 loh. Ancamannya diatas 5 tahun, kok ditangguhkan. Nanti kalau dia lari gimana?,” pungkasnya.

Terpisah, JPU Rambo Loly Sinurat, menyatakan alasan penundaan sidang perdana dua terdakwa kakak beradik ini, lantaran mertua Lienawati meninggal dunia.

“Lienawati tidak hadir karena mertuanya meninggal. Jadi kalau sidang keduanya harus hadir. Tidak bisa hanya Lisam aja,” kata Jaksa dari Kejari Medan ini.

Sementara, mengenai penangguhan penahanan terdakwa, Rambo mengatakan bahwa terdakwa telah ditangguhkan sejak di penyidikan kepolisian.

“Bukan kami (Kejari Medan) yang menangguhkan, tapi polisi. Karena apa, lawannya (Gunawan dan Ramly Hati) juga ditangguhkan. Jadi sama-sama ditangguhkan,” ungkapnya.

Dikutip dari dakwaan JPU, pada tanggal 7 April 2019 sekira pukul 11.15 WIB, kedua terdakwa pergi kerumah Ibu Lienawati di Jalan Gatot Subroto No 75 Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan Petisah, untuk sembahyang.

Pertikaian antar keluarga ini dimulai saat terjadi silang pendapat antara terdakwa Lisam dengan saksi korban Ramly Hati. Pertengkaran itu kemudian didengar oleh Gunawan yang kemudian naik ke lantai 4.

Disitu, terjadi pertengkaran mulut antara kedua terdakwa dengan saksi korban Gunawan. Dari pertengkaran mulut itu, terdakwa Lienawati langsung menghentakkan kedua tangannya ke dada Gunawan.

Kemudian, saksi Ramly Hati berusaha memisahkan pertengkaran keduanya. Namun, situasi semakin memanas dimana terdakwa Lienawati mendorong Ramly Hati dan meludahinya.

Tak puas sampai disitu, Lienawati mengantukkan kepala dan mencakar tangan Ramly Hati. Mengetahaui hal itu, Gunawan ingin melerai namun dihalangi oleh terdakwa Lisam, dengan memiting leher Gunawan.

Lantaran tidak senang, korban Ramly Hati dan Gunawan melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polrestabes Medan. Kedua terdakwa diancam dengan Pasal 170 ayat (1) dan Pasal 351 ayat (1) KUHP Juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP. (man/ala)

DIAMANKAN: Lisam dan Lienawati saat diamankan di Mapolrestabes Medan, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sidang perdana Lisam (48) dan Lienawati (51), terdakwa kasus penganiayaan terhadap Gunawan dan Ramly Hati kembali ditunda. Alhasil, korban mengaku kesal karena terdakwa dianggap tidak menghormati pengadilan.

“Saya aja yang korban datang ke pengadilan. Masa dia (Lisam dan Lienawati) yang sudah terdakwa tidak datang. Ada apa ini?,” ungkap Gunawan, kepada wartawan, di Pengadilan Negeri (PN), Rabu (4/9).

Dia menganggap, ketidakhadiran kedua terdakwa dinilai tidak kooperatif. Seharusnya kata dia, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengambil ketegasan terhadap terdakwa.

“Kalau tidak hadir, seharusnya ada surat pemberitahuan. Kalau si Lienawati berhalangan hadir, Lisam kan bisa. Ini sudah bisa menjadi catatan majelis hakim untuk mempertimbangkan penangguhan penahanan keduanya,” jelasnya.

Mengenai penangguhan kedua terdakwa, Gunawan sebagai korban mengaku kesal. Diapun berharap agar hakim yang menyidangkan mengirimnya kembali ke tahanan.

“Dia (Lisam dan Lienawati) kena Pasal 170 loh. Ancamannya diatas 5 tahun, kok ditangguhkan. Nanti kalau dia lari gimana?,” pungkasnya.

Terpisah, JPU Rambo Loly Sinurat, menyatakan alasan penundaan sidang perdana dua terdakwa kakak beradik ini, lantaran mertua Lienawati meninggal dunia.

“Lienawati tidak hadir karena mertuanya meninggal. Jadi kalau sidang keduanya harus hadir. Tidak bisa hanya Lisam aja,” kata Jaksa dari Kejari Medan ini.

Sementara, mengenai penangguhan penahanan terdakwa, Rambo mengatakan bahwa terdakwa telah ditangguhkan sejak di penyidikan kepolisian.

“Bukan kami (Kejari Medan) yang menangguhkan, tapi polisi. Karena apa, lawannya (Gunawan dan Ramly Hati) juga ditangguhkan. Jadi sama-sama ditangguhkan,” ungkapnya.

Dikutip dari dakwaan JPU, pada tanggal 7 April 2019 sekira pukul 11.15 WIB, kedua terdakwa pergi kerumah Ibu Lienawati di Jalan Gatot Subroto No 75 Kelurahan Petisah, Kecamatan Medan Petisah, untuk sembahyang.

Pertikaian antar keluarga ini dimulai saat terjadi silang pendapat antara terdakwa Lisam dengan saksi korban Ramly Hati. Pertengkaran itu kemudian didengar oleh Gunawan yang kemudian naik ke lantai 4.

Disitu, terjadi pertengkaran mulut antara kedua terdakwa dengan saksi korban Gunawan. Dari pertengkaran mulut itu, terdakwa Lienawati langsung menghentakkan kedua tangannya ke dada Gunawan.

Kemudian, saksi Ramly Hati berusaha memisahkan pertengkaran keduanya. Namun, situasi semakin memanas dimana terdakwa Lienawati mendorong Ramly Hati dan meludahinya.

Tak puas sampai disitu, Lienawati mengantukkan kepala dan mencakar tangan Ramly Hati. Mengetahaui hal itu, Gunawan ingin melerai namun dihalangi oleh terdakwa Lisam, dengan memiting leher Gunawan.

Lantaran tidak senang, korban Ramly Hati dan Gunawan melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke Polrestabes Medan. Kedua terdakwa diancam dengan Pasal 170 ayat (1) dan Pasal 351 ayat (1) KUHP Juncto Pasal 55 ayat (1) KUHP. (man/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/