29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Honor Kepling, Bilal Mayit dan Penggali Kubur Lenyap

OLAH TKP: Nisa Wahyuni Saragih ketika memberikan penjelasan kepada petugas kepolisian saat melakukan olah tempat kejadian (TKP).(Sopian/Sumut Pos)
OLAH TKP: Nisa Wahyuni Saragih ketika memberikan penjelasan kepada petugas kepolisian saat melakukan olah tempat kejadian (TKP).(Sopian/Sumut Pos)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO  -Honor kepala lingkungan (Kepling), Bilal Mayit, Penggali Kubur dan pegawai kantor Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, sepertinya akan telat dibayar. Pasalnya, Bendahara Kantor Kecamatan Padang Hilir, dirampok saat membawa uang Rp166 juta tak jauh dari kediamannya.

Menurut Bendahara Kantor Camat Padang Hilir, Nisa Wahyuni, aksi perampokan itu terjadi setelah ia bersama sang suami pulang dari berkunjung ke rumah orangtua mereka di Pematang Siantar, dengan mengendarai sepeda motor.

Namun setibanya di depan rumah mereka di Jalan Kesatria, ia buru-buru pergi ke Kantor Kecamatan Padang Hilir. Saat berbelok di Jalan wiratama Lingkungan IV, Kelurahan Damar Sari, atau sekira 200 meter dari rumah, ia dipepet seorang pengendara sepeda motor jenis metik.

Tak diduga, tas ransel hitam yang diletak di antara kedua kakinya dirampas pengendara sepeda motor yang memepetnya. “Pertama kali saya disikutnya, sampai saya sempoyongan mau masuk parit. Karena melihat saya tidak jatuh, sepeda motorku ditendangnya hingga terjatuh, “kata Nisa saat membuat pengaduan di Mapolres Tebingtinggi, Kamis (5/1).

Melihat saya terjatuh, lanjut Nisa, pelaku pun merampas tas miliknya yang berisikan uang sebesar Rp166 juta berikut sebuah laptop. “Saya sempat berteriak minta tolong, namun tak satupun warga sekitar yang datang menolong saya karena saat itu lagi sepi,”terangnya.

Diakui Nisa, kalau uang yang dibawa kabur pelaku merupakan honor kepling, bilal mayit, penggali kubur dan uang kinerja pegawai Kelurahan se-Kecamatan Padang Hilir yang belum sepenuhnya diserahkan.

Kapolres Tebingtinggi, AKBP Ciceu Cahyati melalui Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi AKP Sugeng WS  membenarkan peristiwa yang menimpa Nisa. Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku perampokan.

“Masih dalam pengejaran. Korban setelah membuat laporan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum. Adapun kerugian yang dialami dalam kasus ini diperkirakan sebesar Rp 166 juta termasuk satu unit laptop,”jelasnya. (ian/han)

 

 

OLAH TKP: Nisa Wahyuni Saragih ketika memberikan penjelasan kepada petugas kepolisian saat melakukan olah tempat kejadian (TKP).(Sopian/Sumut Pos)
OLAH TKP: Nisa Wahyuni Saragih ketika memberikan penjelasan kepada petugas kepolisian saat melakukan olah tempat kejadian (TKP).(Sopian/Sumut Pos)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO  -Honor kepala lingkungan (Kepling), Bilal Mayit, Penggali Kubur dan pegawai kantor Kecamatan Padang Hilir Kota Tebingtinggi, sepertinya akan telat dibayar. Pasalnya, Bendahara Kantor Kecamatan Padang Hilir, dirampok saat membawa uang Rp166 juta tak jauh dari kediamannya.

Menurut Bendahara Kantor Camat Padang Hilir, Nisa Wahyuni, aksi perampokan itu terjadi setelah ia bersama sang suami pulang dari berkunjung ke rumah orangtua mereka di Pematang Siantar, dengan mengendarai sepeda motor.

Namun setibanya di depan rumah mereka di Jalan Kesatria, ia buru-buru pergi ke Kantor Kecamatan Padang Hilir. Saat berbelok di Jalan wiratama Lingkungan IV, Kelurahan Damar Sari, atau sekira 200 meter dari rumah, ia dipepet seorang pengendara sepeda motor jenis metik.

Tak diduga, tas ransel hitam yang diletak di antara kedua kakinya dirampas pengendara sepeda motor yang memepetnya. “Pertama kali saya disikutnya, sampai saya sempoyongan mau masuk parit. Karena melihat saya tidak jatuh, sepeda motorku ditendangnya hingga terjatuh, “kata Nisa saat membuat pengaduan di Mapolres Tebingtinggi, Kamis (5/1).

Melihat saya terjatuh, lanjut Nisa, pelaku pun merampas tas miliknya yang berisikan uang sebesar Rp166 juta berikut sebuah laptop. “Saya sempat berteriak minta tolong, namun tak satupun warga sekitar yang datang menolong saya karena saat itu lagi sepi,”terangnya.

Diakui Nisa, kalau uang yang dibawa kabur pelaku merupakan honor kepling, bilal mayit, penggali kubur dan uang kinerja pegawai Kelurahan se-Kecamatan Padang Hilir yang belum sepenuhnya diserahkan.

Kapolres Tebingtinggi, AKBP Ciceu Cahyati melalui Kasat Reskrim Polres Tebingtinggi AKP Sugeng WS  membenarkan peristiwa yang menimpa Nisa. Hingga kini, pihaknya masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku perampokan.

“Masih dalam pengejaran. Korban setelah membuat laporan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan Visum. Adapun kerugian yang dialami dalam kasus ini diperkirakan sebesar Rp 166 juta termasuk satu unit laptop,”jelasnya. (ian/han)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/