25 C
Medan
Wednesday, May 29, 2024

Penyelidikan Polisi Belum Berbuah Hasil

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Petugas berpakaian preman berjaga-jaga di depan toko mas Karo-karo, pascapembobolan toko yang berada di pajak Sore jalan Jamin Ginting Medan, Senin (3/3).
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Petugas berpakaian preman berjaga-jaga di depan toko mas Karo-karo, pascapembobolan toko yang berada di pajak Sore jalan Jamin Ginting Medan, Senin (3/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski telah membentuk tim khusus, tapi hingga Rabu (5/3) malam, Polresta dan Polsek Medan Baru belum juga berhasil menangkap kawanan rampok yang berhasil memboyong emas Rp1 miliar dari toko mas Karo-karo di Pajak Sore, Jl. Jamin Ginting Medan, Minggu (2/3) dini hari lalu. Saat ditemui kru koran ini di ruang kerjanya, Rabu (5/3) siang, Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu malah mengaku saat ini timnya masih melakukan pencarian di seputar Medan.

Sementara itu, saat disinggung mengenai keterlibatan mantan karyawan pemilik toko, Anto (30) warga Desa Lingga? Nasrun juga belum bisa memastikannya. Hanya saja ia mengatakan bahwa mantan karyawan tersebut patut dicurigai terlibat. “Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan toko mas Karo-karo di seputaran Kota Medan. Kalau soal keterlibatan dari karyawannya kita masih perlu penyelidikan, tetapi bisa juga dikatakan dia (Anto) patut diduga,” terangnya.

Apakah sudah ada personel dikirum untuk mencari mantan karyawan korban itu? Kapolsek masih enggan memberikan keterangan dan mengatakan hal tersebut masih dalam pekerjaan mereka. “Kalau itu pertanyaannya sudah masuk terhadap penyelidikan kami,” tambahnya. Terpisah, saat kru koran ini kembali menyambangi kediaman korban di Jl. Pinang Baris, tepati di depan Terminal Pinang Baris, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (5/3) pagi.

Rumah toko berlantai tiga bercat hijau itu tampak tertutup rapat. Beberapa kali diketuk tak juga ada sahutan dari dalam. Setelah berapa lama ditunggu, seorang perempuan, Emia boru Sinulingga (19) yang merupakan putri korban tampak keluar dari dalam rumah. Kala itu, Emia menolak diwawancarai karena sedang buru-buru menuju kampus. Ia hanya mengatakan, saat ini orangtuanya masih kelelahan  hingga tak bisa juga diwawancarai.

“Mama masih tidur, bang. Mungkin kecapekan, kalau gak besok saja datang lagi. Kalau soal si Anto dia tidak pernah datang lagi semenjak tidak kerja lagi,” terangnya singkat seraya menambahkan bahwa orangtuanya tidak memasang CCTV di toko mas mereka karena wilayah tersebut aman-aman saja selama ini.”Udah dulu ya, nanti telat pula ke kampus,” tambahnya sembari berlalu. Sekedar mengingatkan, kawanan rampok yang diduga beraksi Senin (3/3) dinihari itu, pertama kali diketahui si pemilik toko, Santa br Sembiring yang berniat membuka usahanya sekira pukul 10.00 WIB. Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian Rp1 miliar lebih. (tun/deo)

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS Petugas berpakaian preman berjaga-jaga di depan toko mas Karo-karo, pascapembobolan toko yang berada di pajak Sore jalan Jamin Ginting Medan, Senin (3/3).
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
Petugas berpakaian preman berjaga-jaga di depan toko mas Karo-karo, pascapembobolan toko yang berada di pajak Sore jalan Jamin Ginting Medan, Senin (3/3).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Meski telah membentuk tim khusus, tapi hingga Rabu (5/3) malam, Polresta dan Polsek Medan Baru belum juga berhasil menangkap kawanan rampok yang berhasil memboyong emas Rp1 miliar dari toko mas Karo-karo di Pajak Sore, Jl. Jamin Ginting Medan, Minggu (2/3) dini hari lalu. Saat ditemui kru koran ini di ruang kerjanya, Rabu (5/3) siang, Kapolsek Medan Baru Kompol Nasrun Pasaribu malah mengaku saat ini timnya masih melakukan pencarian di seputar Medan.

Sementara itu, saat disinggung mengenai keterlibatan mantan karyawan pemilik toko, Anto (30) warga Desa Lingga? Nasrun juga belum bisa memastikannya. Hanya saja ia mengatakan bahwa mantan karyawan tersebut patut dicurigai terlibat. “Kita masih melakukan pengejaran terhadap pelaku perampokan toko mas Karo-karo di seputaran Kota Medan. Kalau soal keterlibatan dari karyawannya kita masih perlu penyelidikan, tetapi bisa juga dikatakan dia (Anto) patut diduga,” terangnya.

Apakah sudah ada personel dikirum untuk mencari mantan karyawan korban itu? Kapolsek masih enggan memberikan keterangan dan mengatakan hal tersebut masih dalam pekerjaan mereka. “Kalau itu pertanyaannya sudah masuk terhadap penyelidikan kami,” tambahnya. Terpisah, saat kru koran ini kembali menyambangi kediaman korban di Jl. Pinang Baris, tepati di depan Terminal Pinang Baris, Kecamatan Medan Sunggal, Rabu (5/3) pagi.

Rumah toko berlantai tiga bercat hijau itu tampak tertutup rapat. Beberapa kali diketuk tak juga ada sahutan dari dalam. Setelah berapa lama ditunggu, seorang perempuan, Emia boru Sinulingga (19) yang merupakan putri korban tampak keluar dari dalam rumah. Kala itu, Emia menolak diwawancarai karena sedang buru-buru menuju kampus. Ia hanya mengatakan, saat ini orangtuanya masih kelelahan  hingga tak bisa juga diwawancarai.

“Mama masih tidur, bang. Mungkin kecapekan, kalau gak besok saja datang lagi. Kalau soal si Anto dia tidak pernah datang lagi semenjak tidak kerja lagi,” terangnya singkat seraya menambahkan bahwa orangtuanya tidak memasang CCTV di toko mas mereka karena wilayah tersebut aman-aman saja selama ini.”Udah dulu ya, nanti telat pula ke kampus,” tambahnya sembari berlalu. Sekedar mengingatkan, kawanan rampok yang diduga beraksi Senin (3/3) dinihari itu, pertama kali diketahui si pemilik toko, Santa br Sembiring yang berniat membuka usahanya sekira pukul 10.00 WIB. Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian Rp1 miliar lebih. (tun/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/