27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Diduga Oplos Gas, Sekeluarga Terbakar

Foto: Akbar/Posmetro Medan Tabung gas 3 kg yang berada di toko korban diamankan petugas Polsek Patumbak.
Foto: Akbar/Posmetro Medan
Tabung gas 3 kg yang berada di toko korban diamankan petugas Polsek Patumbak.

SUMUTPOS.CO-Seketika warga Jl. Pertahanan Dusun VI, Kampung Lama, Kec. Patumbak, Kab. Deliserdang digegerkan oleh kerasnya ledakan gas yang berasal dari rumah Anshari Saroha (36), Selasa (5/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Diduga, ledakkan diakibatkan adanya aktifitas pengoplosan isi gas dari ukuran 3 Kg ke tabung gas 14 Kg. Akibat kejadian ini, sekeluarga yang berjumlah  6 orang mengalami luka bakar serius. Oleh warga, para korban pun dilarikan ke RSU Sembiring Delitua untuk mendapatkan perawatan medis.

Info dihimpun kru koran ini, rumah yang dihuni oleh 6 orang tersebut merupakan agen penyalur gas ukuran 3 Kg dan 14 Kg. Ledakan berasal dari samping rumah yang merupakan gudang penyimpanan tabung, namun dari lokasi kejadian, terlihat tabung telah tak memiliki segel hingga ada dugaan adanya aktifitas pengoplosan. Akibat kejadian tersebut, enam penghuni rumah menderita luka bakar. Ada pun keenam korban adalah, Anshari Saroha dan istrinya Nurhayati (35), tiga anak mereka masing-masing Rahmat Syahputra (11), Putri Ramadhan (9), Anggi (1,6) serta mertua Anshari,  Domia Nasution (65).

Mengetahui peristiwa itu, personel Polsek Patumbak langsung  terjun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Sam, salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, bahwa ia tak mengetahui jelas penyebab ledakan tersebut, namun yang pasti sumber ledakan berasal dari gudang penyimpanan tabung gas. “Saya ngak tau kali bang, cuma, awal ledakkan, kami ketahui dari gudang penyimpanan gas bang,” ujarnya. Warga lain bernama Awin mengatakan kejadian tersebut berlangsung ketika ia sedang bekerja membereskan sebuah lahan untuk bercocok tanam. Namun tiba-tiba mendengar suara ledakan yang kuat. Tapi dia tidak mengetahui kalau rumah korban telah meledak.

“Pertama saya mendengar suara ledakan tapi saya pikir ban truk. Namun ketika anaknya bernama Putri berteriak, mama panas-adu-adu tolong, terus saya berlari menuju rumah korban,” katanya saat ditemui di rumahnya yang terletak tepat di belakang kediaman korban, Dusun VI, Desa Kampung lama, Gang Infak, Kec. Patumbak, Deliserdang. Dari info yang diperoleh Awin, saat peristiwa berlangsung, ketiga anak korban sedang tidur. Sedangkan Anshari lagi memberesin berbagai tabung gas di gerasi rumahnya. Selama ini, kata Awin, pemilik rumah itu,  berdagang air isi ulang dan berjualan gas ukuran 3 Kg. “Memang dia berjualan gas ukuran 3 Kg. Selain itu, mereka juga jualan gas di pinggir jalan besar. Ada rukonya di sana,” beber Aswin.

Pantauan wartawan di lokasi, terlihat kondisi rumah tak hanya berantakan, tapi asbes serta pintunya juga hancur. Sementara di RSU Sembiring, terlihat anak pertama korban ledakan bernama Rahmat (10) menangis memanggil-manggil mamanya. “Mama mama Ram pengin liat mama,” lirihnya. Meski menderita luka bakar, Rahmat tetap memaksakan untuk melihat ibunya yang sedang dirawat di kamar 2 BB.”Mama sakit, sakit kali mak, Ram pingin liat kondisi mama,”ucapnya yang terus menangis. Rahmat mengalami luka bakar pada bagian wajah, dan kedua tangan serta kedua kakinya. Berkali-kali ia minta dikipas karena merasa perih. Sementara itu, Adeknya bernama Putri Rahmadan (7) mengalami luka pada wajah yang cukup parah, tampak  kulinya gosong bewarna hitam. Serta kedua tangan dan kakinya masih dibalut perban. Tapi saat akan ditemui, ia sedang tidur pulas.

Sedangkan Anggi Syahputri (1) tak hentinya merengek minta gendong. Ia mengalami luka pada bagian wajah. Tak sedikit kulit-kulit pada wajahnya melepu bahkan pipi dekat matanya terlihat membengka akibat luka bakar tersebut. Sementara itu, seorang perawat bernama Sheli mengatakan Cahaya dan Amri mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya. Kondisinya sangat memperhatinkan mereka mengalami bakar parah di wajah, dada serta kedua tangan dan kedua kaki. “Parah, luka bakarnya pada wajah tangan pokoknya hampir seluruh tubuhlah. Bahkan rambut bu cahaya terpaksa kami potong karena bagian kepalanya juga ikut terbakar,” kata Sheli saat ditemui di lantai tiga ruang F19. Ranit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Atopan yang dikonfirmasi mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. “Kita masih selidiki penyebab meledaknya tabung gas tersebut. Kita juga belum bisa minta keterangan dari korban. Karena korban masih berada di Rumah Sakit Sembiring Delitua. Untuk peroses peneyelidikan, tabung gas yang berada di toko itu telah kita amankan,” pungkasnya. (smg/cr-1/deo)

Foto: Akbar/Posmetro Medan Tabung gas 3 kg yang berada di toko korban diamankan petugas Polsek Patumbak.
Foto: Akbar/Posmetro Medan
Tabung gas 3 kg yang berada di toko korban diamankan petugas Polsek Patumbak.

SUMUTPOS.CO-Seketika warga Jl. Pertahanan Dusun VI, Kampung Lama, Kec. Patumbak, Kab. Deliserdang digegerkan oleh kerasnya ledakan gas yang berasal dari rumah Anshari Saroha (36), Selasa (5/11) sekitar pukul 06.00 WIB. Diduga, ledakkan diakibatkan adanya aktifitas pengoplosan isi gas dari ukuran 3 Kg ke tabung gas 14 Kg. Akibat kejadian ini, sekeluarga yang berjumlah  6 orang mengalami luka bakar serius. Oleh warga, para korban pun dilarikan ke RSU Sembiring Delitua untuk mendapatkan perawatan medis.

Info dihimpun kru koran ini, rumah yang dihuni oleh 6 orang tersebut merupakan agen penyalur gas ukuran 3 Kg dan 14 Kg. Ledakan berasal dari samping rumah yang merupakan gudang penyimpanan tabung, namun dari lokasi kejadian, terlihat tabung telah tak memiliki segel hingga ada dugaan adanya aktifitas pengoplosan. Akibat kejadian tersebut, enam penghuni rumah menderita luka bakar. Ada pun keenam korban adalah, Anshari Saroha dan istrinya Nurhayati (35), tiga anak mereka masing-masing Rahmat Syahputra (11), Putri Ramadhan (9), Anggi (1,6) serta mertua Anshari,  Domia Nasution (65).

Mengetahui peristiwa itu, personel Polsek Patumbak langsung  terjun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengumpulkan sejumlah barang bukti di lokasi kejadian. Sam, salah seorang warga yang ditemui di lokasi mengatakan, bahwa ia tak mengetahui jelas penyebab ledakan tersebut, namun yang pasti sumber ledakan berasal dari gudang penyimpanan tabung gas. “Saya ngak tau kali bang, cuma, awal ledakkan, kami ketahui dari gudang penyimpanan gas bang,” ujarnya. Warga lain bernama Awin mengatakan kejadian tersebut berlangsung ketika ia sedang bekerja membereskan sebuah lahan untuk bercocok tanam. Namun tiba-tiba mendengar suara ledakan yang kuat. Tapi dia tidak mengetahui kalau rumah korban telah meledak.

“Pertama saya mendengar suara ledakan tapi saya pikir ban truk. Namun ketika anaknya bernama Putri berteriak, mama panas-adu-adu tolong, terus saya berlari menuju rumah korban,” katanya saat ditemui di rumahnya yang terletak tepat di belakang kediaman korban, Dusun VI, Desa Kampung lama, Gang Infak, Kec. Patumbak, Deliserdang. Dari info yang diperoleh Awin, saat peristiwa berlangsung, ketiga anak korban sedang tidur. Sedangkan Anshari lagi memberesin berbagai tabung gas di gerasi rumahnya. Selama ini, kata Awin, pemilik rumah itu,  berdagang air isi ulang dan berjualan gas ukuran 3 Kg. “Memang dia berjualan gas ukuran 3 Kg. Selain itu, mereka juga jualan gas di pinggir jalan besar. Ada rukonya di sana,” beber Aswin.

Pantauan wartawan di lokasi, terlihat kondisi rumah tak hanya berantakan, tapi asbes serta pintunya juga hancur. Sementara di RSU Sembiring, terlihat anak pertama korban ledakan bernama Rahmat (10) menangis memanggil-manggil mamanya. “Mama mama Ram pengin liat mama,” lirihnya. Meski menderita luka bakar, Rahmat tetap memaksakan untuk melihat ibunya yang sedang dirawat di kamar 2 BB.”Mama sakit, sakit kali mak, Ram pingin liat kondisi mama,”ucapnya yang terus menangis. Rahmat mengalami luka bakar pada bagian wajah, dan kedua tangan serta kedua kakinya. Berkali-kali ia minta dikipas karena merasa perih. Sementara itu, Adeknya bernama Putri Rahmadan (7) mengalami luka pada wajah yang cukup parah, tampak  kulinya gosong bewarna hitam. Serta kedua tangan dan kakinya masih dibalut perban. Tapi saat akan ditemui, ia sedang tidur pulas.

Sedangkan Anggi Syahputri (1) tak hentinya merengek minta gendong. Ia mengalami luka pada bagian wajah. Tak sedikit kulit-kulit pada wajahnya melepu bahkan pipi dekat matanya terlihat membengka akibat luka bakar tersebut. Sementara itu, seorang perawat bernama Sheli mengatakan Cahaya dan Amri mengalami luka bakar hampir di sekujur tubuhnya. Kondisinya sangat memperhatinkan mereka mengalami bakar parah di wajah, dada serta kedua tangan dan kedua kaki. “Parah, luka bakarnya pada wajah tangan pokoknya hampir seluruh tubuhlah. Bahkan rambut bu cahaya terpaksa kami potong karena bagian kepalanya juga ikut terbakar,” kata Sheli saat ditemui di lantai tiga ruang F19. Ranit Reskrim Polsek Patumbak, Iptu Atopan yang dikonfirmasi mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. “Kita masih selidiki penyebab meledaknya tabung gas tersebut. Kita juga belum bisa minta keterangan dari korban. Karena korban masih berada di Rumah Sakit Sembiring Delitua. Untuk peroses peneyelidikan, tabung gas yang berada di toko itu telah kita amankan,” pungkasnya. (smg/cr-1/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/