22.8 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Pelaku Berniat Tenggelamkan Jasad di Sungai

Mayat wanita Tionghoa dimasukkan dalam koper.
Mayat wanita Tionghoa dimasukkan dalam koper.

SUMUTPOS.CO – Polisi belum menemukan titik terang sosok jasad perempuan di dalam koper yang ditemukan, Sabtu pekan lalu di Bogor. Polisi berharap masyarakat yang mengetahui identitas sesuai ciri-ciri yang ditemukan melapor ke pihak kepolisian.

Adapun ciri khusus yang ditemukan tim Pusdokkes Polri dari hasil otopsi, Senin (4/11) siang ada beberapa tanda khusus hasil seperti punya gigi palsu, tak ada kuku di jempol kaki kanan, tahi lalat di sekitar pusar.

Selain itu, jasad tersebut memiliki ciri sebagai berikut pada saat ditemukan di

Kali Cinyurup Desa Cibadung RT 01 RW 03 Kecamatan Gunungsindur, Bogor; terdapat anting perak berbentuk hati di kedua telinga. Saat ditemukan korban menggunakan daster cokelat dengan motif bunga kehijauan, serta menggunakan kutek merah.

Kasat Jahtanras Polda Jabar, AKBP Murjoko Budoyono membuka ruang kepada para saksi lain yang mengetahui terkait temuan tersebut untuk dapat memberikan keterangan ke pihak kepolisian.

Hingga kini polisi sudah memeriksa 4 saksi. “Ada 4 saksi yang sudah kita periksa,” ujar Didik Purwanto.

Keempat saksi tersebut adalah warga di sekitar TKP ditemukannya mayat pertama kali. Mereka diperiksa intensif di Polres Kabupaten Bogor. “Warga yang potong rumput, pemancing dan warga di sekitar lokasi kejadian,” tuturnya.

Didik juga mengatakan Tim Reskrim Polres telah menelusuri lokasi penemuan mayat, yang ternyata lokasinya jauh dari pemukiman dan curam.

“Kondisi TKP jauh dari pemukiman, dekat pemakaman Cina tapi masih bisa dilalui mobil. Kalau dilihat kondisi sungai sendiri memiliki lebar 10 meter dengan kedalaman 2 sampai 3 meter,” ungkapnya.

Di TKP, polisi menemukan dua bandul yang diduga sebagai pemberat koper.

“Dari beberapa olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan bandul. Artinya pelaku berusaha untuk menenggelamkan korban dengan pemberat,” kata Didik Purwanto.

Bandul tersebut berupa dua karung yang berisi batu. Terdapat lilitan tali jemuran sepanjang 1,5 meter yang membelit di koper berisi mayat dan dua karung bandul.

“Karena kemungkinan sudah beberapa hari koper tenggelam akhirnya muncul ke permukaan dan terlihat saksi,” jelas Didik.

“Dugaan kami bukan dibuang di sungai dan dibiarkan mengambang terbawa arus, tapi memang sengaja dibuang di tempat tersebut,” imbuhnya.

 

 

Korban Sempat Melawan

Ada 20 luka tusuk ditemukan di tubuh mayat di dalam koper. Ada luka di pergelangan tangan yang diduga kuat korban melawan saat pelaku berupaya mengakhiri hidup korban.

“Dugaannya ada perlawanan dari korban, ada luka di lengan korban,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Didik Purwanto, Minggu (3/11).

Polisi memastikan mayat tidak mengalami kekerasan seksual. Polisi masih berupaya mengungkap motif pembunuhan tersebut. “Untuk indikasi perkosaan tidak ada,” ujar Didik Purwanto.

Mayat tersebut juga belum dapat dipastikan sebagai korban perampokan. Sebab menurut Didik, tidak ada perhiasan korban yang hilang.

“Kalau dilihat dari barang-barangnya yang melekat tubuh, belum bisa dipastikan karena anting asesoris wanita. Apakah motif balas dendam atau ada unsur perampokan masih kita dalami dengan penyelidikan,” imbuhnya.

Didik juga mengatakan, berdasarkan ciri pakaian yang melekat, korban diduga adalah ibu rumah tangga (IRT).

Dilihat dari jenis baju yang dikenakan berupa daster, menurut Didik, korban bukan dari keluarga menengah atas. Penampilan seperti itu lazim digunakan ibu rumah tangga.  (net/bbs)

Mayat wanita Tionghoa dimasukkan dalam koper.
Mayat wanita Tionghoa dimasukkan dalam koper.

SUMUTPOS.CO – Polisi belum menemukan titik terang sosok jasad perempuan di dalam koper yang ditemukan, Sabtu pekan lalu di Bogor. Polisi berharap masyarakat yang mengetahui identitas sesuai ciri-ciri yang ditemukan melapor ke pihak kepolisian.

Adapun ciri khusus yang ditemukan tim Pusdokkes Polri dari hasil otopsi, Senin (4/11) siang ada beberapa tanda khusus hasil seperti punya gigi palsu, tak ada kuku di jempol kaki kanan, tahi lalat di sekitar pusar.

Selain itu, jasad tersebut memiliki ciri sebagai berikut pada saat ditemukan di

Kali Cinyurup Desa Cibadung RT 01 RW 03 Kecamatan Gunungsindur, Bogor; terdapat anting perak berbentuk hati di kedua telinga. Saat ditemukan korban menggunakan daster cokelat dengan motif bunga kehijauan, serta menggunakan kutek merah.

Kasat Jahtanras Polda Jabar, AKBP Murjoko Budoyono membuka ruang kepada para saksi lain yang mengetahui terkait temuan tersebut untuk dapat memberikan keterangan ke pihak kepolisian.

Hingga kini polisi sudah memeriksa 4 saksi. “Ada 4 saksi yang sudah kita periksa,” ujar Didik Purwanto.

Keempat saksi tersebut adalah warga di sekitar TKP ditemukannya mayat pertama kali. Mereka diperiksa intensif di Polres Kabupaten Bogor. “Warga yang potong rumput, pemancing dan warga di sekitar lokasi kejadian,” tuturnya.

Didik juga mengatakan Tim Reskrim Polres telah menelusuri lokasi penemuan mayat, yang ternyata lokasinya jauh dari pemukiman dan curam.

“Kondisi TKP jauh dari pemukiman, dekat pemakaman Cina tapi masih bisa dilalui mobil. Kalau dilihat kondisi sungai sendiri memiliki lebar 10 meter dengan kedalaman 2 sampai 3 meter,” ungkapnya.

Di TKP, polisi menemukan dua bandul yang diduga sebagai pemberat koper.

“Dari beberapa olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan bandul. Artinya pelaku berusaha untuk menenggelamkan korban dengan pemberat,” kata Didik Purwanto.

Bandul tersebut berupa dua karung yang berisi batu. Terdapat lilitan tali jemuran sepanjang 1,5 meter yang membelit di koper berisi mayat dan dua karung bandul.

“Karena kemungkinan sudah beberapa hari koper tenggelam akhirnya muncul ke permukaan dan terlihat saksi,” jelas Didik.

“Dugaan kami bukan dibuang di sungai dan dibiarkan mengambang terbawa arus, tapi memang sengaja dibuang di tempat tersebut,” imbuhnya.

 

 

Korban Sempat Melawan

Ada 20 luka tusuk ditemukan di tubuh mayat di dalam koper. Ada luka di pergelangan tangan yang diduga kuat korban melawan saat pelaku berupaya mengakhiri hidup korban.

“Dugaannya ada perlawanan dari korban, ada luka di lengan korban,” kata Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Didik Purwanto, Minggu (3/11).

Polisi memastikan mayat tidak mengalami kekerasan seksual. Polisi masih berupaya mengungkap motif pembunuhan tersebut. “Untuk indikasi perkosaan tidak ada,” ujar Didik Purwanto.

Mayat tersebut juga belum dapat dipastikan sebagai korban perampokan. Sebab menurut Didik, tidak ada perhiasan korban yang hilang.

“Kalau dilihat dari barang-barangnya yang melekat tubuh, belum bisa dipastikan karena anting asesoris wanita. Apakah motif balas dendam atau ada unsur perampokan masih kita dalami dengan penyelidikan,” imbuhnya.

Didik juga mengatakan, berdasarkan ciri pakaian yang melekat, korban diduga adalah ibu rumah tangga (IRT).

Dilihat dari jenis baju yang dikenakan berupa daster, menurut Didik, korban bukan dari keluarga menengah atas. Penampilan seperti itu lazim digunakan ibu rumah tangga.  (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/