26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Tragis! Tarigan Tewas Terpanggang

Kabakaran di Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kejadian tragis menimpa Iyan Destra Tarigan alias Pacul. Pria ini tewas mengenaskan. Dia terpanggang saat rumahnya terbakar, Rabu (7/3/2018).

Selain rumah Tarigan, dua rumah lainnya di Jalan Sudirman, Gang Ai-ai, Kec. Kabanjahe, juga ikut terbakar. Kuat dugaan, api berasal dari api masak di rumah korban.

Kasat Reskrim Tanah Karo, AKP Ras Maju menyebutkan, Iyan ditaksir berusia 40-an tahun. Kesimpulan sementara, kebakaran terjadi akibat korban memasak menggunakan kayu bakar.

Tarigan diketahui tinggal seorang diri. Dalam rumahnya dipenuhi barang bekas kertas karton dan lain sebagainya sehingga api cepat menyebar,” kata Ras Maju.

Untuk selanjutnya, pihak Reskrim Tanah Karo akan terus melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran. “Kita akan koordinasi lagi nanti dengan laboratorium forensik mengenai asal titik awal kebakaran,” jelas Kasat Reskrim.

Selesai upaya pemadaman, Kasi Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Karo, Teguh Purba menyebutkan, pihaknya menerima informasi kebakaran sekira pukul 08.00 Wib. Berikutnya, tiga unit mobil kebakaran dengan 30 orang personel diturunkan.

Teguh menambahkan, menurut saksi, korban sehari-hari bekerja sebagai pemulung (Pemungut Barang Bekas) dan selalu mabuk. “Kerugian materi diperkirakan sebanyak 100 juta termaksud 2 rumah di kiri dan kanan rumah korban yang juga terdampak. Sedangkan untuk kendala saat pemadaman tidak ada, hanya karena jalan gang sempit, jadi proses pemadaman sempat terhambat. Untuk proses pemadaman hingga pendinginan kira-kira memakan waktu 1 jam 30 menit,” jelas Teguh.

Rina Chandra, tetangga korban mengungkap, saat kejadian dia dan keluarga sedang makan. Mereka sempat mencium bau asap di luar rumah, tapi mereka sempat berpikir bau itu berasal dari bakar sampah.

Tak lama, ada tetangga kami yang berteriak kebakaran. Seketika itu juga mereka keluar dari rumah, serta melihat api sudah membakar rumah korban.

Sejurus kemudian, Chandra dan puluhan warga berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana. Sayang, api bukannya padam melainkan bertambah besar. Itu karena rumah korban dipenuhi barang-barang mudah terbakar.

Lanjutnya, mereka sempat mendengar Tarigan berteriak minta tolong. Hanya saja tak seorang pun warga yang berani masuk, karena api sudah cukup besar.

Ada juga warga yang mengatakan bahwa kebakaran terjadi saat korban sedang memasak obat menggunakan kayu bakar. “Si Pacul itu ada sakit gulanya. Kurasa tadi lagi masak obat di pakai kayu bakar terus tertidur. Rumahnya juga tidak ada berlampu,” imbuh Surbakti. (lys/ras)

 

Kabakaran di Karo.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kejadian tragis menimpa Iyan Destra Tarigan alias Pacul. Pria ini tewas mengenaskan. Dia terpanggang saat rumahnya terbakar, Rabu (7/3/2018).

Selain rumah Tarigan, dua rumah lainnya di Jalan Sudirman, Gang Ai-ai, Kec. Kabanjahe, juga ikut terbakar. Kuat dugaan, api berasal dari api masak di rumah korban.

Kasat Reskrim Tanah Karo, AKP Ras Maju menyebutkan, Iyan ditaksir berusia 40-an tahun. Kesimpulan sementara, kebakaran terjadi akibat korban memasak menggunakan kayu bakar.

Tarigan diketahui tinggal seorang diri. Dalam rumahnya dipenuhi barang bekas kertas karton dan lain sebagainya sehingga api cepat menyebar,” kata Ras Maju.

Untuk selanjutnya, pihak Reskrim Tanah Karo akan terus melakukan penyelidikan terhadap penyebab terjadinya kebakaran. “Kita akan koordinasi lagi nanti dengan laboratorium forensik mengenai asal titik awal kebakaran,” jelas Kasat Reskrim.

Selesai upaya pemadaman, Kasi Penanggulangan Kebakaran Kabupaten Karo, Teguh Purba menyebutkan, pihaknya menerima informasi kebakaran sekira pukul 08.00 Wib. Berikutnya, tiga unit mobil kebakaran dengan 30 orang personel diturunkan.

Teguh menambahkan, menurut saksi, korban sehari-hari bekerja sebagai pemulung (Pemungut Barang Bekas) dan selalu mabuk. “Kerugian materi diperkirakan sebanyak 100 juta termaksud 2 rumah di kiri dan kanan rumah korban yang juga terdampak. Sedangkan untuk kendala saat pemadaman tidak ada, hanya karena jalan gang sempit, jadi proses pemadaman sempat terhambat. Untuk proses pemadaman hingga pendinginan kira-kira memakan waktu 1 jam 30 menit,” jelas Teguh.

Rina Chandra, tetangga korban mengungkap, saat kejadian dia dan keluarga sedang makan. Mereka sempat mencium bau asap di luar rumah, tapi mereka sempat berpikir bau itu berasal dari bakar sampah.

Tak lama, ada tetangga kami yang berteriak kebakaran. Seketika itu juga mereka keluar dari rumah, serta melihat api sudah membakar rumah korban.

Sejurus kemudian, Chandra dan puluhan warga berusaha memadamkan api dengan peralatan sederhana. Sayang, api bukannya padam melainkan bertambah besar. Itu karena rumah korban dipenuhi barang-barang mudah terbakar.

Lanjutnya, mereka sempat mendengar Tarigan berteriak minta tolong. Hanya saja tak seorang pun warga yang berani masuk, karena api sudah cukup besar.

Ada juga warga yang mengatakan bahwa kebakaran terjadi saat korban sedang memasak obat menggunakan kayu bakar. “Si Pacul itu ada sakit gulanya. Kurasa tadi lagi masak obat di pakai kayu bakar terus tertidur. Rumahnya juga tidak ada berlampu,” imbuh Surbakti. (lys/ras)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/