32.8 C
Medan
Sunday, May 26, 2024

Janda Cantik Ini Ngaku Ditelanjangi & Dicakar Inang-inang

Foto: Redha/PM Atik br Tindaon, janda cantik yang ditelanjangi, dicakar, diarah sejumlah ibu-ibu, di desa Desa Gempolan (Seibamban, Sergai, mengaku ke Polsek setempat, Rabu (26/10).
Foto: Redha/PM
Atik br Tindaon, janda cantik yang ditelanjangi, dicakar, diarah sejumlah ibu-ibu, di desa Desa Gempolan (Seibamban, Sergai, mengaku ke Polsek setempat, Rabu (26/10).

SEIBAMBAN, SUMUTPOS.CO – Walau telah melaporkan kasus pelecehan yang dialaminya ke Polsek Firdaus, Atik Br Tindaon (48) ternyata masih belum puas. Rabu (26/10), dia buka-bukaan perihal siapa saja orang yang menelanjanginya.

Dikisahkan janda cantik ini, kejadian memalukan tersebut berlangsung pada Minggu (23/10) pukul 09.00 WIB. Para pelaku penganiayaan sekaligus pelaku penelanjangan dirinya adalah S Br Siringo-ringo, Br Sinaga, Br Siahaan, Br Nainggolan, Br Sipayung, serta Br Saragih.

Menurutnya, S Br Siringo-ringo memandu warga lain untuk menyerbu rumahnya. Begitu bertemu, dirinya langsung ditarik paksa keluar rumah. Berikutnya seluruh pakaiannya dilucuti. Tubuhnya dicakar lalu diarak ke jalan umum.

Dia baru lolos setelah dibantu warga lain serta aparatur desa. Begitu lepas dari S Br Siringo-ringo Cs, Atik buru-buru lari ke rumah dan memakai baju, lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Firdaus dengan nomor LP/156/X/2016 Sek Firdaus.

Disinggung perihal dirinya kerap menerima tamu laki-laki, Atik tidak menyangkalnya. Hanya saja menurutnya, para pria dimaksud masih ada hubungan kekerabatan dengannya.

“Aku memang baru 3 bulan tinggal di Gempolan. Sebelumnya aku tinggal di Bogor. Di sana aku usaha menjual sembako dan rencanaku mau mengembangkannya di sini. Jadi wajar keluargaku datang ke rumah untuk bertamu. Ketika mereka bertamu, aku tidak pernah menutup pintu. Aku tidak pernah melakukan apa-apa seperti ditudingkan warga,” sebut Atik coba meyakinkan.

Robet (45) warga setempat selaku saksi mata membenarkan pernyataan Atik. “Saat itu ibu Atik diseret warga ke luar dari rumah. Pakaiannya dibuka paksa. Setelah bugil, dia dibiarkan di jalan umum. Memang sadis lah inang-inang itu memperlakukan bu Atik,” ucap Robet.

Kapolsek Firdaus, AKP Eriyanto membenarkan laporan tersebut. “Masih kita lakukan lidik di lokasi. Belum ada yang kita tahan. Kita masih pelan menyelidikinya,” ucap Eryanto. (cr-4/ras)

Foto: Redha/PM Atik br Tindaon, janda cantik yang ditelanjangi, dicakar, diarah sejumlah ibu-ibu, di desa Desa Gempolan (Seibamban, Sergai, mengaku ke Polsek setempat, Rabu (26/10).
Foto: Redha/PM
Atik br Tindaon, janda cantik yang ditelanjangi, dicakar, diarah sejumlah ibu-ibu, di desa Desa Gempolan (Seibamban, Sergai, mengaku ke Polsek setempat, Rabu (26/10).

SEIBAMBAN, SUMUTPOS.CO – Walau telah melaporkan kasus pelecehan yang dialaminya ke Polsek Firdaus, Atik Br Tindaon (48) ternyata masih belum puas. Rabu (26/10), dia buka-bukaan perihal siapa saja orang yang menelanjanginya.

Dikisahkan janda cantik ini, kejadian memalukan tersebut berlangsung pada Minggu (23/10) pukul 09.00 WIB. Para pelaku penganiayaan sekaligus pelaku penelanjangan dirinya adalah S Br Siringo-ringo, Br Sinaga, Br Siahaan, Br Nainggolan, Br Sipayung, serta Br Saragih.

Menurutnya, S Br Siringo-ringo memandu warga lain untuk menyerbu rumahnya. Begitu bertemu, dirinya langsung ditarik paksa keluar rumah. Berikutnya seluruh pakaiannya dilucuti. Tubuhnya dicakar lalu diarak ke jalan umum.

Dia baru lolos setelah dibantu warga lain serta aparatur desa. Begitu lepas dari S Br Siringo-ringo Cs, Atik buru-buru lari ke rumah dan memakai baju, lalu melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Firdaus dengan nomor LP/156/X/2016 Sek Firdaus.

Disinggung perihal dirinya kerap menerima tamu laki-laki, Atik tidak menyangkalnya. Hanya saja menurutnya, para pria dimaksud masih ada hubungan kekerabatan dengannya.

“Aku memang baru 3 bulan tinggal di Gempolan. Sebelumnya aku tinggal di Bogor. Di sana aku usaha menjual sembako dan rencanaku mau mengembangkannya di sini. Jadi wajar keluargaku datang ke rumah untuk bertamu. Ketika mereka bertamu, aku tidak pernah menutup pintu. Aku tidak pernah melakukan apa-apa seperti ditudingkan warga,” sebut Atik coba meyakinkan.

Robet (45) warga setempat selaku saksi mata membenarkan pernyataan Atik. “Saat itu ibu Atik diseret warga ke luar dari rumah. Pakaiannya dibuka paksa. Setelah bugil, dia dibiarkan di jalan umum. Memang sadis lah inang-inang itu memperlakukan bu Atik,” ucap Robet.

Kapolsek Firdaus, AKP Eriyanto membenarkan laporan tersebut. “Masih kita lakukan lidik di lokasi. Belum ada yang kita tahan. Kita masih pelan menyelidikinya,” ucap Eryanto. (cr-4/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/