26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Pensiunan Guru Dihabisi Kekasih Prianya

Foto: Hulman/Pm Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.
Foto: Hulman/Pm
Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.

PAGAR MERBAU, SUMUTPOS.CO – Setelah melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi, polisi akhirnya menemukan titik terang atas kasus pembunuhan Saur Simanjuntak (65). Kuat dugaan, pensiunan guru yang memiliki 6 anak dan 13 orang cucu itu dihabisi oleh kekasih prianya yang bekerja sebagai tukang pangkas berinisial L.

Info dihimpun hingga Minggu (7/9) sore, Polsek Pagar Merbau telah memeriksa 4 saksi. Mereka adalah Fauzi Rosa (60) warga Dusun IV Desa Sukamandi Hilir. Fauzi adalah warga sekitar yang pertama diberitahukan Adi (16), orang pertama yang menemukan mayat korban saat hendak buang air kecil di sekitar lokasi.

Kemudian saksi Matau Hutahean (50), yang membonceng korban pulang usai menyemprot padi di sawah pada Sabtu (6/9) sekira pukul 11.00 WIB. Namun Matau mengaku tak tahu kemana perginya korban setelah ia antar ke rumahnya. Sedangkan saksi Pinta boru Rajagukguk (63), istri korban mengaku sudah mengetahui kelainan seks korban yang menyukai sesama jenis.

Bahkan, akibat seks menyimpang itu, keluarganya tak hanya menanggung malu, tapi korban juga terpaksa di ban (dikeluarkan-red) dari gereja Pentakosta karena dinilai membuat aib, apalagi korban adalah seorang sintua. Selain itu, dari berbagai kabar yang dihimpun, perilaku korban yang menyukai sesama jenis itu terjadi sejak ia pensiun dari guru. Belum diketahui secara rinci apa penyebab.

Justru yang lebih memalukan lagi, korban pernah membawa pasangan lelakinya ke suatu pesta dan bahkan tak segan-segan bermesraan dan berciuman dengan pasangan lelakinya itu di tempat umum. Meski pun pihak keluarga sudah berulang kali menasihati, tapi korban tak mengindahkannya. Meski begitu, tapi keluarga korban tak tahu siapa saja lelaki yang jadi teman dekat korban dan dimana tempat tinggal mereka.

Karena itu, polisi dipastikan harus kerja keras untuk melakukan penyelidikan. Pemilik KTP dan SIM C atas nama MF yang sebagian KTP maupun SIM C itu sudah terbakar dan ditemukan di lantai atas bekas rumah makan wong solo itu pun sudah diperiksa polisi. Bersama istrinya, MF yang tinggal di Desa Tanjung Morawa Kec. Tanjung Morawa ini datang ke Polsek Pagar Merbau, Sabtu (6/9) malam. MF mengaku jika SIM C dan KTP yang ditemukan itu memang benar miliknya.

Tapi tahun 2007 silam, dompet MF hilang entah dimana dan sudah membuat laporan kehilangan ke Polres Deli Serdang. Sehingga MF pun mengurus SIM C dan KTP baru lagi. Awalnya ada kecurigaan mengarah ke MF, namun semuanya kandas setelah MF diperiksa polisi. Penyelidikan polisi kabarnya mengarah ke salah seorang pria berinisial L yang bekerja sebagai tukang pangkas di Lubuk Pakam. Polisi pun sedang menyelidiki keberadaan tukang pangkas yang disebut-sebut itu. Apalagi L tak hanya menghilang pasca kejadian, tapi lokasi tempatnya bekerja pun ikut tutup.

Penyelidikan mengarah ke tukang pangkas itu karena ada informasi dari beberapa warga yang pernah melihat korban selalu berboncengan dengannya. Kapolsek Pagar Merbau AKP HB Simare-mare saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya telah memeriksa 4 orang saksi. Dari hasil otopsi, korban mengalami luka tusuk sedalm 11 cm pada samping ketiak atas dan tembus ke paru-paru dan luka di kepala atas serta hidung. Pisau yang ditemukan di lokasi kejadian itu bermata dua. “Kita masih terus melakukan penyelidikan,” sebutnya.

Korban ditemukan tewas bersimbah darah di halaman bekas rumah makan Wong Solo di Jalinsum Dusun IV Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau, Minggu (6/9) sekira pukul 16.00 WIB. Di sekitar korban ditemukan pisau yang sudah bengkok. Jasad warga Desa Sukamandi Hulu Kecamatan Pagar Merbau itu pertama kali ditemukan Adi dan Fauzi warga Dusun IV Desa Sukamandi Hilir, Kec. Pagar Merbau. Saat ditemukan, korban mengenakan kemeja lengan pendek kotak-kotak dan celana katun warna hitam yang kancingnya terbuka. Posisi korban saat ditemukan menyamping ke kiri.

Di sekitar lokasi ditemukan sandal kulit merk Levis warna coklat, masih menempel pada kedua kaki korban. Sepedamotor Supra X warna hitam-Hijau BK 4035 MA yang diketahui milik korban berdiri tegak sekira 1 meter di hadapan korban, juga berlumuran darah. Selain itu, sebilah pisau terbuat dari stenlis yang sudah bengkok ditemukan satu meter dari kepala korban. Tak jauh dari lokasi korban ditemukan, terlihat darah berceceran di lantai dekat tangga menuju lantai atas.(man/deo)

Foto: Hulman/Pm Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.
Foto: Hulman/Pm
Foto Saur Simanjuntak semasa hidup. Ia ditemuakn tewas, diduga dibunuh kekasih prianya.

PAGAR MERBAU, SUMUTPOS.CO – Setelah melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi, polisi akhirnya menemukan titik terang atas kasus pembunuhan Saur Simanjuntak (65). Kuat dugaan, pensiunan guru yang memiliki 6 anak dan 13 orang cucu itu dihabisi oleh kekasih prianya yang bekerja sebagai tukang pangkas berinisial L.

Info dihimpun hingga Minggu (7/9) sore, Polsek Pagar Merbau telah memeriksa 4 saksi. Mereka adalah Fauzi Rosa (60) warga Dusun IV Desa Sukamandi Hilir. Fauzi adalah warga sekitar yang pertama diberitahukan Adi (16), orang pertama yang menemukan mayat korban saat hendak buang air kecil di sekitar lokasi.

Kemudian saksi Matau Hutahean (50), yang membonceng korban pulang usai menyemprot padi di sawah pada Sabtu (6/9) sekira pukul 11.00 WIB. Namun Matau mengaku tak tahu kemana perginya korban setelah ia antar ke rumahnya. Sedangkan saksi Pinta boru Rajagukguk (63), istri korban mengaku sudah mengetahui kelainan seks korban yang menyukai sesama jenis.

Bahkan, akibat seks menyimpang itu, keluarganya tak hanya menanggung malu, tapi korban juga terpaksa di ban (dikeluarkan-red) dari gereja Pentakosta karena dinilai membuat aib, apalagi korban adalah seorang sintua. Selain itu, dari berbagai kabar yang dihimpun, perilaku korban yang menyukai sesama jenis itu terjadi sejak ia pensiun dari guru. Belum diketahui secara rinci apa penyebab.

Justru yang lebih memalukan lagi, korban pernah membawa pasangan lelakinya ke suatu pesta dan bahkan tak segan-segan bermesraan dan berciuman dengan pasangan lelakinya itu di tempat umum. Meski pun pihak keluarga sudah berulang kali menasihati, tapi korban tak mengindahkannya. Meski begitu, tapi keluarga korban tak tahu siapa saja lelaki yang jadi teman dekat korban dan dimana tempat tinggal mereka.

Karena itu, polisi dipastikan harus kerja keras untuk melakukan penyelidikan. Pemilik KTP dan SIM C atas nama MF yang sebagian KTP maupun SIM C itu sudah terbakar dan ditemukan di lantai atas bekas rumah makan wong solo itu pun sudah diperiksa polisi. Bersama istrinya, MF yang tinggal di Desa Tanjung Morawa Kec. Tanjung Morawa ini datang ke Polsek Pagar Merbau, Sabtu (6/9) malam. MF mengaku jika SIM C dan KTP yang ditemukan itu memang benar miliknya.

Tapi tahun 2007 silam, dompet MF hilang entah dimana dan sudah membuat laporan kehilangan ke Polres Deli Serdang. Sehingga MF pun mengurus SIM C dan KTP baru lagi. Awalnya ada kecurigaan mengarah ke MF, namun semuanya kandas setelah MF diperiksa polisi. Penyelidikan polisi kabarnya mengarah ke salah seorang pria berinisial L yang bekerja sebagai tukang pangkas di Lubuk Pakam. Polisi pun sedang menyelidiki keberadaan tukang pangkas yang disebut-sebut itu. Apalagi L tak hanya menghilang pasca kejadian, tapi lokasi tempatnya bekerja pun ikut tutup.

Penyelidikan mengarah ke tukang pangkas itu karena ada informasi dari beberapa warga yang pernah melihat korban selalu berboncengan dengannya. Kapolsek Pagar Merbau AKP HB Simare-mare saat dikonfirmasi membenarkan jika pihaknya telah memeriksa 4 orang saksi. Dari hasil otopsi, korban mengalami luka tusuk sedalm 11 cm pada samping ketiak atas dan tembus ke paru-paru dan luka di kepala atas serta hidung. Pisau yang ditemukan di lokasi kejadian itu bermata dua. “Kita masih terus melakukan penyelidikan,” sebutnya.

Korban ditemukan tewas bersimbah darah di halaman bekas rumah makan Wong Solo di Jalinsum Dusun IV Desa Sukamandi Hilir Kecamatan Pagar Merbau, Minggu (6/9) sekira pukul 16.00 WIB. Di sekitar korban ditemukan pisau yang sudah bengkok. Jasad warga Desa Sukamandi Hulu Kecamatan Pagar Merbau itu pertama kali ditemukan Adi dan Fauzi warga Dusun IV Desa Sukamandi Hilir, Kec. Pagar Merbau. Saat ditemukan, korban mengenakan kemeja lengan pendek kotak-kotak dan celana katun warna hitam yang kancingnya terbuka. Posisi korban saat ditemukan menyamping ke kiri.

Di sekitar lokasi ditemukan sandal kulit merk Levis warna coklat, masih menempel pada kedua kaki korban. Sepedamotor Supra X warna hitam-Hijau BK 4035 MA yang diketahui milik korban berdiri tegak sekira 1 meter di hadapan korban, juga berlumuran darah. Selain itu, sebilah pisau terbuat dari stenlis yang sudah bengkok ditemukan satu meter dari kepala korban. Tak jauh dari lokasi korban ditemukan, terlihat darah berceceran di lantai dekat tangga menuju lantai atas.(man/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/