30 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Aduh… Guru Ngaji Ciumi & ‘Elus’ Murid Perempuan

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Waduh.. seorang guru ngaji berinisial HS (25), warga Jalan Pancing III diarak ke Polresta Medan, Rabu (7/10) pukul 17.00 WIB. Ia dituduh mencabuli seorang murid perempuan saat belajar ngaji.

Aksi cabul itu terungkap saat Bunga (7) pulang ke rumahnya dengan menangis. Pada ayahnya SA (45), Bunga mengaku telah diciumi guru ngajinya Hasan Sidabutar.

Mendengar itu, SA pun mendatangi rumah Hasan. Namun HS tak berhasil ditemukan karena telah sembunyi. “Dia sudah sembunyi, tapi setelah kordinasi sama kepling, baru dia (HS) kami bawa ke sini,” ujar SA saat membuat pengaduan.

Dikatakan SA, pihak keluarga HS sempat meminta agar diselesaikan secara kekeluargaan, agar Hasan tak dibawa. “Langsung kami hubungi lah Kepling,” katanya.

Masih kata SA, akibat perbuatan HS, anaknya jadi trauma dan tak mau sekolah. Apalagi perbuatan itu dilakukan HS saat belajar pengajian. “Apa seperti itu guru ngaji, nggak pantas dia jadi guru ngaji kalau seperti itu perbuatannya,” ungkap SA kesal.

Menurut informasi yang diperoleh, aksi cabul HS dilakoninya saat Bunga belajar mengaji di ruang kelas. Saat itu HS sebagai guru, mendatangi Bunga dan bilang kalau Bunga adalah murid kesayangannya. Setelah itu, HS pun memangku Bunga sembari memasukkan tangannya ke dalam rok dan mengelus-ngelus kemaluan Bunga.

“Saat belajar tiba-tiba anak saya diciuminya sambil bilang anak saya murid kesayangannya. Saat dipangku itulah tangannya masuk kedalam rok anak
saya dan mengelus-ngelus kemaluannya,” beber SA saat membuat pengaduan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan atas laporan orangtua korban. (riz/han)

ilustrasi
ilustrasi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Waduh.. seorang guru ngaji berinisial HS (25), warga Jalan Pancing III diarak ke Polresta Medan, Rabu (7/10) pukul 17.00 WIB. Ia dituduh mencabuli seorang murid perempuan saat belajar ngaji.

Aksi cabul itu terungkap saat Bunga (7) pulang ke rumahnya dengan menangis. Pada ayahnya SA (45), Bunga mengaku telah diciumi guru ngajinya Hasan Sidabutar.

Mendengar itu, SA pun mendatangi rumah Hasan. Namun HS tak berhasil ditemukan karena telah sembunyi. “Dia sudah sembunyi, tapi setelah kordinasi sama kepling, baru dia (HS) kami bawa ke sini,” ujar SA saat membuat pengaduan.

Dikatakan SA, pihak keluarga HS sempat meminta agar diselesaikan secara kekeluargaan, agar Hasan tak dibawa. “Langsung kami hubungi lah Kepling,” katanya.

Masih kata SA, akibat perbuatan HS, anaknya jadi trauma dan tak mau sekolah. Apalagi perbuatan itu dilakukan HS saat belajar pengajian. “Apa seperti itu guru ngaji, nggak pantas dia jadi guru ngaji kalau seperti itu perbuatannya,” ungkap SA kesal.

Menurut informasi yang diperoleh, aksi cabul HS dilakoninya saat Bunga belajar mengaji di ruang kelas. Saat itu HS sebagai guru, mendatangi Bunga dan bilang kalau Bunga adalah murid kesayangannya. Setelah itu, HS pun memangku Bunga sembari memasukkan tangannya ke dalam rok dan mengelus-ngelus kemaluan Bunga.

“Saat belajar tiba-tiba anak saya diciuminya sambil bilang anak saya murid kesayangannya. Saat dipangku itulah tangannya masuk kedalam rok anak
saya dan mengelus-ngelus kemaluannya,” beber SA saat membuat pengaduan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Aldi Subartono mengaku pihaknya akan melakukan penyelidikan atas laporan orangtua korban. (riz/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/