BELAWAN, SUMUTPOS.CO – Astagaa… kasus pembunuhan Khairuddin (72), toke grosir di rumahnya di Perumahan TKBM Blok E Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan, ternyata diotaki istrinya sendiri, Siti Khalipa alias Umi. Sementara pelakunya Anto Hasibuan, pria selingkuhan sang istri. Kedua pelaku ditangkap Polsek Medan Labuhan 12 jam setelah korban ditemukan tak bernyawa.
Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Boy J Situmorang, Kamis (8/10) sore
mengatakan, pembunuhan pemilik toko grosir itu terungkap setelah
polisi menemukan banyak kejanggalan atas kesaksian Umi, istri korban.
“Istri korban mengaku rumahnya disantroni 5 kawanan penjahat bersebo
membawa senjata tajam. Tap dii rumah itu tidak ditemukan harta benda yang hilang. Luka di kepala korban juga bukan disebabkan senjata tajam, melainkan bekas pukulan benda tumpul,” ujarnya.
Kejanggalan itu kemudian di dalami petugas. Setelah mengumpulkan
keterangan dari 12 orang saksi secara maraton, polisi mulai menemukan
petunjuk baru yang mengarah kepada, Anto Hasibuan, seorang duda
warga setempat yang selama ini memiliki kedekatan dengan istri korban.
“Kita menangkap tersangka berinisial, AH di rumahnya. Dari pengakuannya, istri korban juga terlibat dalam kasus pembunuhan itu,” terang Boy.
Atas pengakuan Anto, polisi langsung memburu Umi istri korban. Ketika
ditangkap di rumah duka, perempuan berusia 42 tahun ini baru saja ikut mengebumikan jenazah suaminya. Penangkapan tersebut membuat pihak
keluarga dan warga terkejut.
“Kedua tersangka dipersangkakan melanggar pasal 340 sub 338 KUHPidana
dengan ancaman maksimal hukuman mati,” ungkapnya.
Di kantor polisi, Umi mengaku nekat menghabisi nyawa suaminya setelah perselingkuhan dirinya dengan Anto diketahui oleh korban. Karenanya ia mendalangi aksi pembunuhan dengan membuat alibi seakan-akan korban tewas dibantai perampok.
“Aku dan dia (Anto) sudah menikah siri. Karena hubungan kami diketahui suamiku, aku lalu berencana untuk membunuhnya,” aku Umi.
Ia menuturkan, pada Rabu dinihari sekira pukul 02.30 WIB, istri korban bersama pria
selingkuhannya mulai beraksi. Dengan modus seakan kediamannya
disantroni kawanan rampok, mereka merusak kunci pintu belakang
rumah.
“Setelah itu, Anto masuk ke dalam kamar lalu memukul kepala suamiku
yang tengah tidur lelap menggunakan martil,” tuturnya.
Setelah memastikan korban tewas, Umi berlari keluar rumah berpura-pura berteriak minta tolong. Sedangkan, Anto sudah kabur lebih dulu. Kepada warga, istri kedua korban mengaku 5 orang
perampok masuk ke dalam rumahnya, wargapun beramai-ramai menuju ke
rumah tersebut.
“Karena warga percaya, aku langsung saja berpura-pura menangis begitu
melihat mayat suamiku di tempat tidur,” kata Umi.
Dia beralasan, perselingkuhannya dengan Anto karena selama ini suaminya sudah sakit-sakitan dan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan biologis istrinya.
“Karena ketahuan, aku merencanakan untuk membunuh dia (korban). Tapi sekarang aku menyesal,” ungkapnya. (rul)