30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Sebelum Tewas, Korban Berkelahi & Menang Judi

Dua hari sebelum ditemukan tewas, perusahaan tempat Dedy bekerja di CV Pelita Jaya juga sempat melakukan pencarian.

Hal ini dikatakan Edi Marpaung, Humas CV Pelita Jaya yang ditemui ini di RS Bhayangkara Jalan K.H Wahid Hasyim, Medan Baru, Rabu (8/7) siang. Dikatakan Edi, korban berangkat Jumat lalu membawa 25.710 Kg CPO ke truk BK 8823 BF di PKS PTPN IV Semayang, Simalungun. Seharusnya korban mengantar CPO tersbeut ke PT Sarana Agro Nusantara Belawan. Saat melintas di Sei Buluh sekitar pukul 19.00 WIB, pihaknya masih sempat berkomunikasi dengan Dedy.

“Korban berangkat hari Jum’at lalu usai muat di daerah Simalungun, dan terakhir kali kami ketahui ia sudah berangkat dan tiba di Sei Buluh jam 7 malam pada tanggal keberangkata itu,” beber Edi. Tak lama, informasi yang mereka dapatkan, korban berangkat seorang diri dari Sei Buluh sekitar pukul 23.30 WIB. Meski sempat dilarang oleh rekan-rekannya dengan dalih jam rawan, korban tetap bersikeras untuk berangkat dan melajukan trucknya ke Belawan.

Keesokan harinya, Sabtu (4/7) korban tidak dapat dihubungilagi oleh pihak perusahaan dan ketika ditanyai kepada teman-temannya, tak satu pun yang mengetahui keberadaan korban. Bahkan, ketika dicek di tujuan pembongkaran, PT Sarana Agro Nusantara Belawan mengatakan korban belum tiba di lokasi. “Besoknya kami telfon-telfon nomornya sudah gak aktif lagi dek. Kami sempat bingung,” ungkap Edi
Tak mendapatkan titik terang keberadaan Edi, pihaknya melakukan pencarian. Alhasil, Minggu (5/7) pagi sekira pukul 09.00 WIB, truk yang dikemudikan korban ditemukan di Jalan Kapten Sumarsono, Helvetia, tepat di depan SPBU dalam keadaan CPO kosong. “Karena korban tak jelas kabarnya, akhirnya kita melakukan pencarian dan usaha kami tersebut tidak sia-sia. Minggu pagi kami menemukan truknya terparkir di depan SPBU Jalan Kapten Sumarsono dalam keadaan kosong,” terang Edi.

Tanpa membuang-buang waktu, akhirnya pihaknya membuat laporan ke Polsek Medan Helvetia, namun karena lokasi temuan truk berada di wilayah hukum Polsek Labuhan, pihaknya langsung diarahkan untuk melapor ke sana. Laporan tersebut langsung diproses oleh Polsek Labuhan dengan memeriksa beberapa orang saksi. Hingga akhirnya, Selasa (7/7) siang, Kapolsek Tandem menghubungi Edi dan mengabarkan bahwa pihaknya menemui sosok mayat di Jalan Megawati, Binjai, dengan identitas Dedy.

Selasa kemarin dek, Kapolsek Tandem menghubungi saya dan mengabarkan telah menemukan jasad korban dengan identitas yang sesuai dengan data sopir kami yang hilang itu. Setelah datanya cocok, jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan medis, karena dugaan sementara korban dirampok,” jelas Edi.

Ditambahkan Edi, bahwa bapak dua anak ini yang telah 9 tahun bekerja di CV. Pelita Jaya, diketahui sama sekali tidak memiliki musuh dan dugaan murni perampokan. “Sudah 9 tahun dia jadi sopir pengangkut CPO dek, gak pernah bermasalah. Kasihan dua orang anak yang ditinggalkannya masih sekolah dan juga istrinya,” ungkap Edi sedih. (cr-7/mag-2/deo)

Dua hari sebelum ditemukan tewas, perusahaan tempat Dedy bekerja di CV Pelita Jaya juga sempat melakukan pencarian.

Hal ini dikatakan Edi Marpaung, Humas CV Pelita Jaya yang ditemui ini di RS Bhayangkara Jalan K.H Wahid Hasyim, Medan Baru, Rabu (8/7) siang. Dikatakan Edi, korban berangkat Jumat lalu membawa 25.710 Kg CPO ke truk BK 8823 BF di PKS PTPN IV Semayang, Simalungun. Seharusnya korban mengantar CPO tersbeut ke PT Sarana Agro Nusantara Belawan. Saat melintas di Sei Buluh sekitar pukul 19.00 WIB, pihaknya masih sempat berkomunikasi dengan Dedy.

“Korban berangkat hari Jum’at lalu usai muat di daerah Simalungun, dan terakhir kali kami ketahui ia sudah berangkat dan tiba di Sei Buluh jam 7 malam pada tanggal keberangkata itu,” beber Edi. Tak lama, informasi yang mereka dapatkan, korban berangkat seorang diri dari Sei Buluh sekitar pukul 23.30 WIB. Meski sempat dilarang oleh rekan-rekannya dengan dalih jam rawan, korban tetap bersikeras untuk berangkat dan melajukan trucknya ke Belawan.

Keesokan harinya, Sabtu (4/7) korban tidak dapat dihubungilagi oleh pihak perusahaan dan ketika ditanyai kepada teman-temannya, tak satu pun yang mengetahui keberadaan korban. Bahkan, ketika dicek di tujuan pembongkaran, PT Sarana Agro Nusantara Belawan mengatakan korban belum tiba di lokasi. “Besoknya kami telfon-telfon nomornya sudah gak aktif lagi dek. Kami sempat bingung,” ungkap Edi
Tak mendapatkan titik terang keberadaan Edi, pihaknya melakukan pencarian. Alhasil, Minggu (5/7) pagi sekira pukul 09.00 WIB, truk yang dikemudikan korban ditemukan di Jalan Kapten Sumarsono, Helvetia, tepat di depan SPBU dalam keadaan CPO kosong. “Karena korban tak jelas kabarnya, akhirnya kita melakukan pencarian dan usaha kami tersebut tidak sia-sia. Minggu pagi kami menemukan truknya terparkir di depan SPBU Jalan Kapten Sumarsono dalam keadaan kosong,” terang Edi.

Tanpa membuang-buang waktu, akhirnya pihaknya membuat laporan ke Polsek Medan Helvetia, namun karena lokasi temuan truk berada di wilayah hukum Polsek Labuhan, pihaknya langsung diarahkan untuk melapor ke sana. Laporan tersebut langsung diproses oleh Polsek Labuhan dengan memeriksa beberapa orang saksi. Hingga akhirnya, Selasa (7/7) siang, Kapolsek Tandem menghubungi Edi dan mengabarkan bahwa pihaknya menemui sosok mayat di Jalan Megawati, Binjai, dengan identitas Dedy.

Selasa kemarin dek, Kapolsek Tandem menghubungi saya dan mengabarkan telah menemukan jasad korban dengan identitas yang sesuai dengan data sopir kami yang hilang itu. Setelah datanya cocok, jenazahnya dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan medis, karena dugaan sementara korban dirampok,” jelas Edi.

Ditambahkan Edi, bahwa bapak dua anak ini yang telah 9 tahun bekerja di CV. Pelita Jaya, diketahui sama sekali tidak memiliki musuh dan dugaan murni perampokan. “Sudah 9 tahun dia jadi sopir pengangkut CPO dek, gak pernah bermasalah. Kasihan dua orang anak yang ditinggalkannya masih sekolah dan juga istrinya,” ungkap Edi sedih. (cr-7/mag-2/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/