26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Istri Diguna-guna Suami dan Istri Sirinya… Untunglah Ada Dukun Dayak

SUMUTPOS.CO – Selama sembilan tahun, Butet (36) dikhianati suaminya, Ucok (40). Istri sirinya, Tiur (41) diajak tinggal serumah, Butet pun nurut-nurut saja diperlakukan seperti seorang pembantu. Namun, kini Butet sudah berani bersikap. Setelah dia dan orangtuanya berhasil menetralisir guna-guna suaminya lewat bantuan dukun Dayak.

Ada yang percaya dan tidak. Namun, inilah kisah nyata Butet yang hidupnya harus ngikuti semua permintaan suami dan istri sirinya. ”Saya kayak jadi pembantu di rumah sendiri. Nurut kata suami dan selingkuhannya,” kata Butet.

Selama sembilan tahun, Butet mengaku kalau dirinya selalu menuruti perintah suaminya. Ia mau menjadi tulang punggung keluarga. Butet yang bekerja sebagai administrasi bank mengaku kalau selama ini dia tak pernah sadar jika selalu diperalat suaminya.

Suami dan istri sirinya sebut Tiur, 41, tinggal di rumahnya di kawasan Kedung Anyar. Di rumah itu, Butet justru seperti pembantu. Butet tidur di kamar belakang, sedangkan suami dan Tiur tidur di kamarnya.

Di rumah itu pula, Butet seringkali melihat suaminya bermesraan dengan Tiur. Kendati demikian, Butet tak pernah protes. Butet menerima keadaan dan justru sering membela suami dan Tiur.

“Saya juga kadang bingung. Tapi aku enggak pernah tega marahi suami sama Tiur. Enggak tahu kenapa alasannya,” jelasnya.

Demi membela suami dan istri sirinya, Butet sempat pula memutuskan hubungan dengan orangtuanya. Butet hampir tidak pernah ketemu orangtuanya selama tujuh tahun lebih.

Sampai akhirnya, ayahnya berhasil menyuruh seorang penjual jamu memasukkan minuman yang sudah diberi doa-doa oleh dukun kepercayaannya. “Saya itu sudah keliling Indonesia cari dukun supaya anak sadar, tapi enggak sadar­sadar. Syukurlah anak sudah mau nemui saya. Akhirnya saya ajak dia ke Samarinda (ke dukun Dayak, Red). Alhamdulillah waras,” kata ayahanda Butet sebut saja Amang (60).

Pensiunan BUMN itu menyadari kalau anaknya sangat jauh dari keluarga. “Anak saya seperti gila beneran. Alhamdulillah sekarang sembuh. Tujuan saya supaya ia cerai ajalah,” jelas dia yang menemani anaknya menggugat cerai di Pengadilan Agama (PA) klas 1A , pada Februari lalu. (jpnn/jpg/rbb)

SUMUTPOS.CO – Selama sembilan tahun, Butet (36) dikhianati suaminya, Ucok (40). Istri sirinya, Tiur (41) diajak tinggal serumah, Butet pun nurut-nurut saja diperlakukan seperti seorang pembantu. Namun, kini Butet sudah berani bersikap. Setelah dia dan orangtuanya berhasil menetralisir guna-guna suaminya lewat bantuan dukun Dayak.

Ada yang percaya dan tidak. Namun, inilah kisah nyata Butet yang hidupnya harus ngikuti semua permintaan suami dan istri sirinya. ”Saya kayak jadi pembantu di rumah sendiri. Nurut kata suami dan selingkuhannya,” kata Butet.

Selama sembilan tahun, Butet mengaku kalau dirinya selalu menuruti perintah suaminya. Ia mau menjadi tulang punggung keluarga. Butet yang bekerja sebagai administrasi bank mengaku kalau selama ini dia tak pernah sadar jika selalu diperalat suaminya.

Suami dan istri sirinya sebut Tiur, 41, tinggal di rumahnya di kawasan Kedung Anyar. Di rumah itu, Butet justru seperti pembantu. Butet tidur di kamar belakang, sedangkan suami dan Tiur tidur di kamarnya.

Di rumah itu pula, Butet seringkali melihat suaminya bermesraan dengan Tiur. Kendati demikian, Butet tak pernah protes. Butet menerima keadaan dan justru sering membela suami dan Tiur.

“Saya juga kadang bingung. Tapi aku enggak pernah tega marahi suami sama Tiur. Enggak tahu kenapa alasannya,” jelasnya.

Demi membela suami dan istri sirinya, Butet sempat pula memutuskan hubungan dengan orangtuanya. Butet hampir tidak pernah ketemu orangtuanya selama tujuh tahun lebih.

Sampai akhirnya, ayahnya berhasil menyuruh seorang penjual jamu memasukkan minuman yang sudah diberi doa-doa oleh dukun kepercayaannya. “Saya itu sudah keliling Indonesia cari dukun supaya anak sadar, tapi enggak sadar­sadar. Syukurlah anak sudah mau nemui saya. Akhirnya saya ajak dia ke Samarinda (ke dukun Dayak, Red). Alhamdulillah waras,” kata ayahanda Butet sebut saja Amang (60).

Pensiunan BUMN itu menyadari kalau anaknya sangat jauh dari keluarga. “Anak saya seperti gila beneran. Alhamdulillah sekarang sembuh. Tujuan saya supaya ia cerai ajalah,” jelas dia yang menemani anaknya menggugat cerai di Pengadilan Agama (PA) klas 1A , pada Februari lalu. (jpnn/jpg/rbb)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/