25.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Operasi Toba, Empat Pengendara Meninggal Dunia di Binjai

BINJAI Sumutpos.co- Operasi Patuh Toba yang digelar 2 pekan dari 23 Juli 2020 sampai 5 Agustus 2020 di wilayah hukum Polres, tercatat empat pengendara meninggal dunia akibat kecelakaan. Ini terjadi dari delapan kasus.
“Selain empat yang meninggal dunia, 5 orang mengalami luka berat dan 6 orang mengalami luka ringan. Kerugian materil diperkirakan Rp9 jutaan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Binjai, AKP Hendri Nupia Dinka Barus, Jum’at (7/8).
Terakhir yang mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan nyawa melayang adalah Hari Hariman (46) warga Jalan Kaktus, Lingkungan VII, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara. Korban mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Soekarno-Hatta, Km 18, persisnya simpang Jalan Danau Tempe, Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur, Kamis (6/8) malam.
“Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Latersia Binjai. Setelah kecelakaan, korban mengalami luka lecet di tangan dan robek di kepala. Kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun sampai di rumah sakit, korban meninggal dunia,” beber mantan Kasat Lantas Polres Simalungun ini.
Hari Hariman menjadi korban tabrak lari pengendara sepeda motor. Hingga kini, polisi belum mengungkap kasus tersebut.
“Di saat bersamaan melintas sepeda motor honda Supra dari arah Medan menuju Binjai, sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas. Pelaku kabur dan tidak ada yang melihat kejadian,” kata dia.
Sementara, Operasi Toba di wilayah hukum Polres Binjai dilaporkan telah melakukan tilang sebanyak 134 dengan teguran 845 kasus kepada pengguna jalan. Mereka di ai belum sadar peraturan rambu-rambu berlalu lintas.
“Selama 2 pekan digelar Ops Patuh Toba masih banyak masyarakat yang belum sadar sepenuhnya atas keselamatan berlalu lintas,” sambung Dinka.
Akibat belum sadarnya masyarakat akan keselamatan berkendara, menjadi salah satu penyebab musibah kecelakaan berlalu lintas. Resiko yang paling tragis dapat sampai meninggal dunia dan trauma mendalam. (ted/azw)

BINJAI Sumutpos.co- Operasi Patuh Toba yang digelar 2 pekan dari 23 Juli 2020 sampai 5 Agustus 2020 di wilayah hukum Polres, tercatat empat pengendara meninggal dunia akibat kecelakaan. Ini terjadi dari delapan kasus.
“Selain empat yang meninggal dunia, 5 orang mengalami luka berat dan 6 orang mengalami luka ringan. Kerugian materil diperkirakan Rp9 jutaan,” kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Binjai, AKP Hendri Nupia Dinka Barus, Jum’at (7/8).
Terakhir yang mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan nyawa melayang adalah Hari Hariman (46) warga Jalan Kaktus, Lingkungan VII, Kelurahan Pahlawan, Binjai Utara. Korban mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Soekarno-Hatta, Km 18, persisnya simpang Jalan Danau Tempe, Kelurahan Tunggurono, Binjai Timur, Kamis (6/8) malam.
“Korban meninggal dunia di Rumah Sakit Latersia Binjai. Setelah kecelakaan, korban mengalami luka lecet di tangan dan robek di kepala. Kemudian dilarikan ke rumah sakit. Namun sampai di rumah sakit, korban meninggal dunia,” beber mantan Kasat Lantas Polres Simalungun ini.
Hari Hariman menjadi korban tabrak lari pengendara sepeda motor. Hingga kini, polisi belum mengungkap kasus tersebut.
“Di saat bersamaan melintas sepeda motor honda Supra dari arah Medan menuju Binjai, sehingga terjadilah kecelakaan lalu lintas. Pelaku kabur dan tidak ada yang melihat kejadian,” kata dia.
Sementara, Operasi Toba di wilayah hukum Polres Binjai dilaporkan telah melakukan tilang sebanyak 134 dengan teguran 845 kasus kepada pengguna jalan. Mereka di ai belum sadar peraturan rambu-rambu berlalu lintas.
“Selama 2 pekan digelar Ops Patuh Toba masih banyak masyarakat yang belum sadar sepenuhnya atas keselamatan berlalu lintas,” sambung Dinka.
Akibat belum sadarnya masyarakat akan keselamatan berkendara, menjadi salah satu penyebab musibah kecelakaan berlalu lintas. Resiko yang paling tragis dapat sampai meninggal dunia dan trauma mendalam. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/