26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Di Dekat Cewek Bertingkah Sok Agamis, Malam Hari jadi ‘Iblis’

SUMUTPOS.CO – Pencitraan tidak hanya dilakukan para bakal calon kepala daerah yang ingin mendapatkan simpati masyarakat. Hal yang sama juga dipraktikkan lelaki yang ingin menggaet hati perempuan.

Itulah yang dilakukan Tongat (26), warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Demi meluluhkan hati Butet (23), warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Tongat melakukan apa saja. Termasuk bertingkah sok agamis. Saat azan berkumandang, Tongat langsung beranjak ke masjid.

Saat membuka YouTube, yang ditonton bukan lagu-lagu populer seperti yang dilakukan remaja pada umumnya. Tongat lebih memilih menonton ceramah-ceramah agama yang dibawakan oleh ustaz berserban.

Namun, perilaku agamis itu hanya dilakukan saat di samping Butet. Saat tidak ada Butet, Tongat berubah menjadi alim (anak liar maling perawan).

Pencitraan Tongat pun sukses. Butet yang sudah sarjana itu mau saja dipacari Tongat yang hanya lulusan SMA. Selama pacaran, Butet kerap dibuat klepek-klepek dengan rayuan Tongat. Mulai mengajak nikah, hingga menjanjikan kesejahteraan. Katanya, Butet nanti tidak perlu repot-repot bekerja karena semua kebutuhan akan dicukupi Tongat. Termasuk, mengalokasikan anggaran untuk perawatan Butet.

”Laki-laki nggak tau bedanya lipstik harga Rp 300 ribu dengan Rp 30 ribu. Lagian, bagaimana kalau nanti suami tiba-tiba kena PHK (pemutusan hubungan kerja) atau meninggal?” kata Butet beberapa waktu lalu.

SUMUTPOS.CO – Pencitraan tidak hanya dilakukan para bakal calon kepala daerah yang ingin mendapatkan simpati masyarakat. Hal yang sama juga dipraktikkan lelaki yang ingin menggaet hati perempuan.

Itulah yang dilakukan Tongat (26), warga Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Demi meluluhkan hati Butet (23), warga Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Tongat melakukan apa saja. Termasuk bertingkah sok agamis. Saat azan berkumandang, Tongat langsung beranjak ke masjid.

Saat membuka YouTube, yang ditonton bukan lagu-lagu populer seperti yang dilakukan remaja pada umumnya. Tongat lebih memilih menonton ceramah-ceramah agama yang dibawakan oleh ustaz berserban.

Namun, perilaku agamis itu hanya dilakukan saat di samping Butet. Saat tidak ada Butet, Tongat berubah menjadi alim (anak liar maling perawan).

Pencitraan Tongat pun sukses. Butet yang sudah sarjana itu mau saja dipacari Tongat yang hanya lulusan SMA. Selama pacaran, Butet kerap dibuat klepek-klepek dengan rayuan Tongat. Mulai mengajak nikah, hingga menjanjikan kesejahteraan. Katanya, Butet nanti tidak perlu repot-repot bekerja karena semua kebutuhan akan dicukupi Tongat. Termasuk, mengalokasikan anggaran untuk perawatan Butet.

”Laki-laki nggak tau bedanya lipstik harga Rp 300 ribu dengan Rp 30 ribu. Lagian, bagaimana kalau nanti suami tiba-tiba kena PHK (pemutusan hubungan kerja) atau meninggal?” kata Butet beberapa waktu lalu.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/