25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kanit Reskrim Dianiaya Puluhan Pria Cepak

Foto: Amri/Posmetro Medan/Dok Kanit Reskrim Deli Tua yang dipukuli TNI (pegang pisau).
Foto: Amri/Posmetro Medan/Dok
Kanit Reskrim Deli Tua yang dipukuli TNI (pegang pisau).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu dan empat anggotanya, bonyok dianiaya dan dirampok puluhan pria berambut cepak. Peristiwa itu berlangsung saat polisi akan menangkap pengedar narkoba di Jalan AH Nasution, tepat di belakang kantor Kejati Sumut, Senin (9/12) dini hari.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa sekira pukul 04.00 wib itu bermula dari penangkapan pengedar sabu-sabu di sebuah pantai rekreasi wilayah hukum Polsek Delitua, Minggu (8/12).

Dari pengakuan seorang pelaku menyebut barang haram miliknya diperoleh dari seorang pengedar yang kerap mangkal di kawasan belakang Kejatisu Jalan AH Nasution, Medan.

Atas pengakuan itu, Martualesi memimpin 7 personel polisi untuk menangkap seorang pengedar. Namun sebelum melakukan penangkapan mereka beristirahat di sebuah warung kopi tak jauh dari gedung Kejatisu.

Namun tiba-tiba saja, 8 sepeda motor melintas dengan mengeluarkan suara knalpot yang bising. Mengira genk motor, polisi anti bandit itu mencoba menegur. Bukannya takut, hal itu malah membuat pengendara motor mendatangi petugas.

Pertengkaran mulut pun tak terhindarkan. Berselang tak lama, datang lagi 10 pengedara sepeda motor dengan potongan rambut cepak dan langsung melakukan penghancuran mobil Iptu Martualesi. Para pelaku juga menjarah tas, handy talky (HT) serta kunci mobil.

Tak puas menghancurkan kendaraan milik polisi, pelaku lantas menghajar Iptu Martualesi dan 4 anggotanya. Sementara 3 anggotanya memilih menyelamatkan diri.

Akibat penganiayaan itu, Iptu Martualesi terpaksa diopname di RS Methodis Medan bersama anggotanya, Briptu P Bangun, Brigadir Roy Simare-mare dirawat di RS Mitra Sejati, Aiptu BM Sembiring dan Aiptu Samosir mengalami luka ringan.

Namun anehnya, meski sudah menjadi korban penganiayaan bersama 4 anggotanya, Iptu Martualesi yang ditemui di ruang perawatan RS Methodis menuturkan, sudah berdamai dengan pelaku.

“Sudahlah jangan dipermasalahin lagi. Kami sudah berdamai dengan pihak terkait yang mengeroyok kami,” ungkap Iptu Martualesi dari pembaringannya di RS Methodist. (mri/tun/bud)

Foto: Amri/Posmetro Medan/Dok Kanit Reskrim Deli Tua yang dipukuli TNI (pegang pisau).
Foto: Amri/Posmetro Medan/Dok
Kanit Reskrim Deli Tua yang dipukuli TNI (pegang pisau).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu dan empat anggotanya, bonyok dianiaya dan dirampok puluhan pria berambut cepak. Peristiwa itu berlangsung saat polisi akan menangkap pengedar narkoba di Jalan AH Nasution, tepat di belakang kantor Kejati Sumut, Senin (9/12) dini hari.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, peristiwa sekira pukul 04.00 wib itu bermula dari penangkapan pengedar sabu-sabu di sebuah pantai rekreasi wilayah hukum Polsek Delitua, Minggu (8/12).

Dari pengakuan seorang pelaku menyebut barang haram miliknya diperoleh dari seorang pengedar yang kerap mangkal di kawasan belakang Kejatisu Jalan AH Nasution, Medan.

Atas pengakuan itu, Martualesi memimpin 7 personel polisi untuk menangkap seorang pengedar. Namun sebelum melakukan penangkapan mereka beristirahat di sebuah warung kopi tak jauh dari gedung Kejatisu.

Namun tiba-tiba saja, 8 sepeda motor melintas dengan mengeluarkan suara knalpot yang bising. Mengira genk motor, polisi anti bandit itu mencoba menegur. Bukannya takut, hal itu malah membuat pengendara motor mendatangi petugas.

Pertengkaran mulut pun tak terhindarkan. Berselang tak lama, datang lagi 10 pengedara sepeda motor dengan potongan rambut cepak dan langsung melakukan penghancuran mobil Iptu Martualesi. Para pelaku juga menjarah tas, handy talky (HT) serta kunci mobil.

Tak puas menghancurkan kendaraan milik polisi, pelaku lantas menghajar Iptu Martualesi dan 4 anggotanya. Sementara 3 anggotanya memilih menyelamatkan diri.

Akibat penganiayaan itu, Iptu Martualesi terpaksa diopname di RS Methodis Medan bersama anggotanya, Briptu P Bangun, Brigadir Roy Simare-mare dirawat di RS Mitra Sejati, Aiptu BM Sembiring dan Aiptu Samosir mengalami luka ringan.

Namun anehnya, meski sudah menjadi korban penganiayaan bersama 4 anggotanya, Iptu Martualesi yang ditemui di ruang perawatan RS Methodis menuturkan, sudah berdamai dengan pelaku.

“Sudahlah jangan dipermasalahin lagi. Kami sudah berdamai dengan pihak terkait yang mengeroyok kami,” ungkap Iptu Martualesi dari pembaringannya di RS Methodist. (mri/tun/bud)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/