MEDAN, SUMUTPOS.CO -Polda Sumut menggelar Lat Pra Ops Kancil Toba 2017 dengan mengumpulkan seluruh Kasat Reskrim, Kasat Sabhara dan Kasat Intelkam di Aula Catur Prasetya, Jum’at (10/9) pagi. Dalam rapat yang dipimpin Karo Ops Polda Sumut, Kombes Imam Prakuso ini terungkap, angka tindak kriminal curanmor di provinsi Sumatera Utara tergolong tinggi.
“Setiap hari, kita (Poldasu) menerima laporan kehilangan kendaraan. Baik roda dua maupun roda empat. Sementara kemampuan kita untuk mengungkap, masih jauh dari harapan masyarakat. Sehingga, masyarakat enggan melaporkan kejadian. Karena merasa tidak puas dengan pelayanan,” kata Imam membacakan amanat Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel.
Dampaknya, masyarakat dapat saja pesimis terhadap Polri karena belum mampu mengungkap kasus. Meski demikian, kesimpulan inti dalam rapat itu yakni aparat siap meningkatkan penanggulangan dan penindakan kejahatan pencurian kendaraan bernomor (curanmor) dalam bentuk penegakan hukum di Sumut. Menurut Imam, dalam mengungkap kasus-kasus curanmor yang dilakukan anggota Polri, menjadi suatu tantangan tersendiri. Khususnya kasus curanmor. Sebab, aksi para komplotan ini diduga berjalan secara terorganisir. Bahkan, beberapa kasus ada dugaan keterlibatan dari oknum aparat yang dampaknya, menghambat pengungkapan kasus curanmor di wilayah Sumut. “Operasi Kancil Toba 2017 ini jangan disikapi sebagai rutinitas saja,” pintanya.
Tak lupa, dia berpesan kepada peserta, untuk dapat menguasai berbagai materi yang disampaikan dalam Rencana Operasi Kancil Toba 2017 dan sistem laporannya. Kemudian, kirsus dan penentuan TO serta teknik penyelidikan. Lalu, teknik dan taktik penyelidikan dalam penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor, metode patrol turjawali Sabhara serta pengamanan Personel.
“Dengan dikuasainya materi, diharapkan dapat terwujud pola pikir dan cara bertindak serta personel yang terlibat dalam operasi juga mampu melaksanakan tugas sesuai prosedur yang berlaku,” tandasnya.(ted/ala)
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Polda Sumut menggelar Lat Pra Ops Kancil Toba 2017 dengan mengumpulkan seluruh Kasat Reskrim, Kasat Sabhara dan Kasat Intelkam di Aula Catur Prasetya, Jum’at (10/9) pagi. Dalam rapat yang dipimpin Karo Ops Polda Sumut, Kombes Imam Prakuso ini terungkap, angka tindak kriminal curanmor di provinsi Sumatera Utara tergolong tinggi.
“Setiap hari, kita (Poldasu) menerima laporan kehilangan kendaraan. Baik roda dua maupun roda empat. Sementara kemampuan kita untuk mengungkap, masih jauh dari harapan masyarakat. Sehingga, masyarakat enggan melaporkan kejadian. Karena merasa tidak puas dengan pelayanan,” kata Imam membacakan amanat Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel.
Dampaknya, masyarakat dapat saja pesimis terhadap Polri karena belum mampu mengungkap kasus. Meski demikian, kesimpulan inti dalam rapat itu yakni aparat siap meningkatkan penanggulangan dan penindakan kejahatan pencurian kendaraan bernomor (curanmor) dalam bentuk penegakan hukum di Sumut. Menurut Imam, dalam mengungkap kasus-kasus curanmor yang dilakukan anggota Polri, menjadi suatu tantangan tersendiri. Khususnya kasus curanmor. Sebab, aksi para komplotan ini diduga berjalan secara terorganisir. Bahkan, beberapa kasus ada dugaan keterlibatan dari oknum aparat yang dampaknya, menghambat pengungkapan kasus curanmor di wilayah Sumut. “Operasi Kancil Toba 2017 ini jangan disikapi sebagai rutinitas saja,” pintanya.
Tak lupa, dia berpesan kepada peserta, untuk dapat menguasai berbagai materi yang disampaikan dalam Rencana Operasi Kancil Toba 2017 dan sistem laporannya. Kemudian, kirsus dan penentuan TO serta teknik penyelidikan. Lalu, teknik dan taktik penyelidikan dalam penanganan tindak pidana pencurian kendaraan bermotor, metode patrol turjawali Sabhara serta pengamanan Personel.
“Dengan dikuasainya materi, diharapkan dapat terwujud pola pikir dan cara bertindak serta personel yang terlibat dalam operasi juga mampu melaksanakan tugas sesuai prosedur yang berlaku,” tandasnya.(ted/ala)