25 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

2 Kali Dilapor Kasus Penganiayaan, Kepala Imigrasi Tak Diciduk

Pukul-IlustrasiMEDAN, SUMUTPOS.CO – Penganiayaan yang dilakukan Kepala Imigrasi Lhokseumawe, Elvi Sahlan SH (48) terhadap tetangganya, Faisal Hamdy Harahap (32) ternyata bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, Eva Novita Nababan (21) warga asal Rantau Parapat yang berstatus anak kos juga telah melaporkan Elvi ke Polresta Medan atas kasus sama. Namun hebatnya, hingga kini pelaku yang disebut-sebut kebal hukum dan banyak duit itu masih bebas berkeliaran.

“Dia (Elvi) pernah juga dilaporkan karena memukuli dan mencekik anak kos di gang itu. Penganiayaan itu terjadi pada Minggu (24/1) lalu. Tapi gak tahu gimana kasus selanjutnya. Sampai sekarang pelaku itu masih bebas berkeliaran,” katanya pada kru koran ini, Senin (23/5) sore. Siti mengaku sangat menyesalkan tindakan arogan pelaku yang berstatus tetangganya itu.

“Kami sama-sama orang lama, istrinya saja satu pengajian sama saya. Kakak pelaku itu teman saya, tapi tega dia pukuli anak saya walaupun saya sudah minta maaf,” lirihnya sembari menitihkan air mata. Siti berharap pelaku yang berstatus Kepala Imigrasi Lhokseumawe tersebut segera ditangkap dan diadili. “Dia itu arogan, saya harap pelaku segera ditangkap, seperti binatang anak saya diperlakukannya,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ucox P Nugraha Rambe saat dikonfirmasi kru koran ini mengatakan, akan mengatensi laporan pengaduan korban. “Kasusnya nanti akan saya atensi. Tapi kita periksa dulu saksi ya,” ujarnya. Sekedar mengingatkan, penganiayaan yang menyebabkan korban harus opname di RS Imelda Medan itu berawal saat Faisal dimintai tolong oleh Kepala Lingkungan, bernama Dayat.

Kala itu korban disuruh menyerahkan proposal dalam rangka menyambut acara KONI se-kecamatan pada pelaku, Senin (9/5) lalu. Keesokan harinya, Selasa (10/5), Elvi memberikan uang partisipasi sebesar Rp 100 ribu. Uang itu langsung diserahkan korban pada Dayat. Namun pada Rabu (18/5) sekitar pukul 23.30 WIB lalu, Elvi yang baru memarkiran mobilnya sepulang tugas dari Lhokseumawe langsung mendatangi korban sambil memaki. Tidak sampai disitu, Elvi juga memukuli kepala korban dengan membabi buta.

Tak puas, Elvi juga menginjak-injak korban yang tersungkur. Korban yang kesakitan sontak menjerit sekuatnya. Siti Saidah yang mendengar jeritan itu langsung keluar dan menyelamatkan anaknya. Elvi yang emosi bak orang kesurupan itu malah membentak ibu korban. Faisal sendiri mengaku tak mengetahui apa motif pelaku yang secara tiba-tiba datang dan langsung menghajarnya.

“Aku gak tahu gara-gara apa bang, tiba-tiba aja dia yang baru memarkirkan mobil memaki dan membentak saya bang. Dia bilang ke saya, KONI..KONI palsu kau ya! Kutembak kau ya!,”ungkapnya menirukan ucapan Elvi. “Pertama muka saya dipukuli bang, kemudian saya terjatuh langsung dipijak-pijak pelaku membabi buta. Untung ada ibu saya yang menyelamatkan saya. Saat itu ibu saya sudah minta maaf tapi tetap dihajar,” lirihnya. (riz/deo)

Pukul-IlustrasiMEDAN, SUMUTPOS.CO – Penganiayaan yang dilakukan Kepala Imigrasi Lhokseumawe, Elvi Sahlan SH (48) terhadap tetangganya, Faisal Hamdy Harahap (32) ternyata bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, Eva Novita Nababan (21) warga asal Rantau Parapat yang berstatus anak kos juga telah melaporkan Elvi ke Polresta Medan atas kasus sama. Namun hebatnya, hingga kini pelaku yang disebut-sebut kebal hukum dan banyak duit itu masih bebas berkeliaran.

“Dia (Elvi) pernah juga dilaporkan karena memukuli dan mencekik anak kos di gang itu. Penganiayaan itu terjadi pada Minggu (24/1) lalu. Tapi gak tahu gimana kasus selanjutnya. Sampai sekarang pelaku itu masih bebas berkeliaran,” katanya pada kru koran ini, Senin (23/5) sore. Siti mengaku sangat menyesalkan tindakan arogan pelaku yang berstatus tetangganya itu.

“Kami sama-sama orang lama, istrinya saja satu pengajian sama saya. Kakak pelaku itu teman saya, tapi tega dia pukuli anak saya walaupun saya sudah minta maaf,” lirihnya sembari menitihkan air mata. Siti berharap pelaku yang berstatus Kepala Imigrasi Lhokseumawe tersebut segera ditangkap dan diadili. “Dia itu arogan, saya harap pelaku segera ditangkap, seperti binatang anak saya diperlakukannya,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, Iptu Ucox P Nugraha Rambe saat dikonfirmasi kru koran ini mengatakan, akan mengatensi laporan pengaduan korban. “Kasusnya nanti akan saya atensi. Tapi kita periksa dulu saksi ya,” ujarnya. Sekedar mengingatkan, penganiayaan yang menyebabkan korban harus opname di RS Imelda Medan itu berawal saat Faisal dimintai tolong oleh Kepala Lingkungan, bernama Dayat.

Kala itu korban disuruh menyerahkan proposal dalam rangka menyambut acara KONI se-kecamatan pada pelaku, Senin (9/5) lalu. Keesokan harinya, Selasa (10/5), Elvi memberikan uang partisipasi sebesar Rp 100 ribu. Uang itu langsung diserahkan korban pada Dayat. Namun pada Rabu (18/5) sekitar pukul 23.30 WIB lalu, Elvi yang baru memarkiran mobilnya sepulang tugas dari Lhokseumawe langsung mendatangi korban sambil memaki. Tidak sampai disitu, Elvi juga memukuli kepala korban dengan membabi buta.

Tak puas, Elvi juga menginjak-injak korban yang tersungkur. Korban yang kesakitan sontak menjerit sekuatnya. Siti Saidah yang mendengar jeritan itu langsung keluar dan menyelamatkan anaknya. Elvi yang emosi bak orang kesurupan itu malah membentak ibu korban. Faisal sendiri mengaku tak mengetahui apa motif pelaku yang secara tiba-tiba datang dan langsung menghajarnya.

“Aku gak tahu gara-gara apa bang, tiba-tiba aja dia yang baru memarkirkan mobil memaki dan membentak saya bang. Dia bilang ke saya, KONI..KONI palsu kau ya! Kutembak kau ya!,”ungkapnya menirukan ucapan Elvi. “Pertama muka saya dipukuli bang, kemudian saya terjatuh langsung dipijak-pijak pelaku membabi buta. Untung ada ibu saya yang menyelamatkan saya. Saat itu ibu saya sudah minta maaf tapi tetap dihajar,” lirihnya. (riz/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/