32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Dada Bripka Dedi Ditembus Peluru Brigadir Rudi

Pistol-ilustrasi
Pistol-ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Niat Bripka Dedi Ginting mengamankan maling sepeda motor dari amukan massa, berbuah petaka. Personel Polsek Hinai ini malah terkapar setelah dadanya ditembus peluru yang melesat dari senjata api milik rekannya, Brigadir Rudi.

Musibah yang menimpa polisi yang tinggal di Asrama Polisi (Aspol) Hinai ini, berawal saat ia ditelepon Brigadir Rudi, personel Polsek Padangtualang. Ceritanya, Selasa (9/9) sekitar pukul 22.15 WIB itu, Rudi yang berniat ke rumah orangtuanya tak jauh dari Pasar IX Desa Sukajadi, Kec. Hinai melihat kerumunan massa di dekat rumah Putra (22).

Karena penasaran, Brigadir Rudi pun mendekat. Rupanya, Putra sedang diinterogasi warga kampung yang memergokinya tengah mencuri motor.

Melihat massa mulai emosi, Rudi lantas mengambil inisiatif menghubungi temannya di Polsek Hinai. Yang dihubungi Rudi saat itu adalah Aiptu Ardiansyah Daulay. Selang 30 menit kemudian, Aiptu Ardiansyah Daulay datang bersama Bripka Dedi dan Aiptu Muliono. Saat itu, kerumunan warga makin ramai.

Khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan terhadap Putra, keempat polisi inipun langsung bergerak mendekati rumah di mana Putra diamankan.

Melihat kedatangan polisi, warga bukannya menjauh tapi malah mendekat. Selanjutnya dengan gerak cepat, pelaku curanmor tersebut coba diboyong keluar rumah oleh Brigadir Rudi untuk diamankan. Sementara Bripka Dedi dan Aiptu Ardiansyah Daulay serta Aiptu Muliono berjaga-jaga di dekat pintu rumah.

Ketika tersangka diboyong, tiba-tiba salah seorang warga melakukan pemukulan hingga memancing warga lainnya melakukan tindakan brutal. Merasa bertanggung jawab akan keselamatan orang yang dibawanya, Brigadir Rudi langsung menarik senjata apinya.

Sebagai peringatan, pria yang pernah bertugas di Brimod ini langsung melepaskan satu tembakan peringatan ke udara. Rupanya hal tersebut mengundang reaksi seorang masyarakat hingga nekat menepis tangan Brigadir Rudi. Naas, akibat tepisan itu, secara tak sengaja jari Brigadir Rudi kembali menarik pelatuk senjata. Letusan kedua menggema. Tapi kali ini arahnya tak ke udara.

Seiring dengan itu, Bripka Dedi yang tadinya berdiri tegak tiba-tiba mengerang kesakitan. “Aku kena…!” lirih Bripka Dedi seraya memegang dadanya yang mengeluarkan darah.

Rupanya tembakan nyasar yang terlepas mengenai ulu hati Bripka Dedi. Kontan massa jadi berpaling menolong Bripka Dedi. Dia dilarikan ke RSU Insani Stabat naik sepeda motor. Tapi, di tengah perjalanan, korban sudah tak sadarkan diri dievakuasi mengunakan mobil Kapolsek Hinai, AKP Andri Manalu SH. Korban langsung dibawa ke RS Insani Stabat untuk pertolongan pertama.

Usai diberikan pengobatan, korban kemudian dirujuk ke RS Bhayangkari Medan. Oleh keluarga, korban kemudian dikeluarkan dan dilarikan ke RS Elisabeth untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi. Belakangan, korban akhirnya dirawat di RSU Columbia Asia.

”Masih di rumah sakit kawan itu. Tembakan itu tembus ke belakang jadi pelurunya keluar. Kalau nggak salah, tadi masih mau diperiksa bagian dalam. Mana tau ada anggota dalam tubuhnya yang terkena peluru itu,” ujar seorang petugas.

Kapolres Langkat, AKBP Dwi Asmoro SIK.MH ketika dikonfirmasi mengaku sedang berada di Polresta Medan. “Korban menerima laporan bahwa ada tersangka curanmor yang akan diamuk massa, sehingga yang bersangkutan mendatangi TKP bersama beberapa anggota lain. Saat bersamaan Brigadir Rudi anggota Polsek Padang Tualang juga ada di lokasi kejadian dan bermaksud menolong dengan cara melepaskan tembakan peringatan ke atas. Namun, tangan Brigadir Rudi tersenggol oleh massa sehingga senjata meletus dan mengenai dada Bripka Dedi,” jelasnya via ponsel.

“Upaya yang kita lakukan, sudah membawa korban ke rumah sakit, memeriksa para saksi, mengamankan barang bukti senjata revolver milik Brigadir Rudi, dan mengamankan tersangka Putra ke Mapolres Langkat. Personel tersebut juga sudah diperiksa Propam ya tinggal menunggu hasil pemeriksaan Propam saja apa,” ujar Kapolres yang baru beberapa hari bertugas di Langkat itu.

 

KONDISI STABIL DI ICU
Kondisi terakhir Bripka Dedi di RSU Columbia Asia, dinyatakan sudah stabil. Namun, manajemen rumah sakit melarang siapun selain polisi dan keluarga untuk melihat langsung kondisi korban. Bripka Dedi sebelumnya dirawat di RS Elisabeth Medan, Rabu (10/9) pagi.

Humas RSU Columbia Asia, Henny, kondisi korban dalam keadaan stabil dan tengah dirawat di ruang ICU. “Untuk kondisinya itu stabil dan sekarang dirawat di ruang ICU. Tadi dirujuk kemari sekira pukul 11.00 WIB,” jelas wanita berjilbab kuning ini.

Namun saat ditanyai bagian luka yang dialami korban dirinya mengaku tidak mengetahuinya. “Kalau untuk lukanya itu saya tidak tau, coba langsung ke pihak kepolisian saja,” jelasnya. “Kalau yang bisa melihat itu hanya keluarga terdekat, seperti istri kalau dalam proses pemulihan, dan kalau keluarga lain belum bisa,” ungkapnya.(dw/trg/smg/gib/deo)

 

 

Pistol-ilustrasi
Pistol-ilustrasi

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Niat Bripka Dedi Ginting mengamankan maling sepeda motor dari amukan massa, berbuah petaka. Personel Polsek Hinai ini malah terkapar setelah dadanya ditembus peluru yang melesat dari senjata api milik rekannya, Brigadir Rudi.

Musibah yang menimpa polisi yang tinggal di Asrama Polisi (Aspol) Hinai ini, berawal saat ia ditelepon Brigadir Rudi, personel Polsek Padangtualang. Ceritanya, Selasa (9/9) sekitar pukul 22.15 WIB itu, Rudi yang berniat ke rumah orangtuanya tak jauh dari Pasar IX Desa Sukajadi, Kec. Hinai melihat kerumunan massa di dekat rumah Putra (22).

Karena penasaran, Brigadir Rudi pun mendekat. Rupanya, Putra sedang diinterogasi warga kampung yang memergokinya tengah mencuri motor.

Melihat massa mulai emosi, Rudi lantas mengambil inisiatif menghubungi temannya di Polsek Hinai. Yang dihubungi Rudi saat itu adalah Aiptu Ardiansyah Daulay. Selang 30 menit kemudian, Aiptu Ardiansyah Daulay datang bersama Bripka Dedi dan Aiptu Muliono. Saat itu, kerumunan warga makin ramai.

Khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan terhadap Putra, keempat polisi inipun langsung bergerak mendekati rumah di mana Putra diamankan.

Melihat kedatangan polisi, warga bukannya menjauh tapi malah mendekat. Selanjutnya dengan gerak cepat, pelaku curanmor tersebut coba diboyong keluar rumah oleh Brigadir Rudi untuk diamankan. Sementara Bripka Dedi dan Aiptu Ardiansyah Daulay serta Aiptu Muliono berjaga-jaga di dekat pintu rumah.

Ketika tersangka diboyong, tiba-tiba salah seorang warga melakukan pemukulan hingga memancing warga lainnya melakukan tindakan brutal. Merasa bertanggung jawab akan keselamatan orang yang dibawanya, Brigadir Rudi langsung menarik senjata apinya.

Sebagai peringatan, pria yang pernah bertugas di Brimod ini langsung melepaskan satu tembakan peringatan ke udara. Rupanya hal tersebut mengundang reaksi seorang masyarakat hingga nekat menepis tangan Brigadir Rudi. Naas, akibat tepisan itu, secara tak sengaja jari Brigadir Rudi kembali menarik pelatuk senjata. Letusan kedua menggema. Tapi kali ini arahnya tak ke udara.

Seiring dengan itu, Bripka Dedi yang tadinya berdiri tegak tiba-tiba mengerang kesakitan. “Aku kena…!” lirih Bripka Dedi seraya memegang dadanya yang mengeluarkan darah.

Rupanya tembakan nyasar yang terlepas mengenai ulu hati Bripka Dedi. Kontan massa jadi berpaling menolong Bripka Dedi. Dia dilarikan ke RSU Insani Stabat naik sepeda motor. Tapi, di tengah perjalanan, korban sudah tak sadarkan diri dievakuasi mengunakan mobil Kapolsek Hinai, AKP Andri Manalu SH. Korban langsung dibawa ke RS Insani Stabat untuk pertolongan pertama.

Usai diberikan pengobatan, korban kemudian dirujuk ke RS Bhayangkari Medan. Oleh keluarga, korban kemudian dikeluarkan dan dilarikan ke RS Elisabeth untuk mendapatkan perawatan yang lebih baik lagi. Belakangan, korban akhirnya dirawat di RSU Columbia Asia.

”Masih di rumah sakit kawan itu. Tembakan itu tembus ke belakang jadi pelurunya keluar. Kalau nggak salah, tadi masih mau diperiksa bagian dalam. Mana tau ada anggota dalam tubuhnya yang terkena peluru itu,” ujar seorang petugas.

Kapolres Langkat, AKBP Dwi Asmoro SIK.MH ketika dikonfirmasi mengaku sedang berada di Polresta Medan. “Korban menerima laporan bahwa ada tersangka curanmor yang akan diamuk massa, sehingga yang bersangkutan mendatangi TKP bersama beberapa anggota lain. Saat bersamaan Brigadir Rudi anggota Polsek Padang Tualang juga ada di lokasi kejadian dan bermaksud menolong dengan cara melepaskan tembakan peringatan ke atas. Namun, tangan Brigadir Rudi tersenggol oleh massa sehingga senjata meletus dan mengenai dada Bripka Dedi,” jelasnya via ponsel.

“Upaya yang kita lakukan, sudah membawa korban ke rumah sakit, memeriksa para saksi, mengamankan barang bukti senjata revolver milik Brigadir Rudi, dan mengamankan tersangka Putra ke Mapolres Langkat. Personel tersebut juga sudah diperiksa Propam ya tinggal menunggu hasil pemeriksaan Propam saja apa,” ujar Kapolres yang baru beberapa hari bertugas di Langkat itu.

 

KONDISI STABIL DI ICU
Kondisi terakhir Bripka Dedi di RSU Columbia Asia, dinyatakan sudah stabil. Namun, manajemen rumah sakit melarang siapun selain polisi dan keluarga untuk melihat langsung kondisi korban. Bripka Dedi sebelumnya dirawat di RS Elisabeth Medan, Rabu (10/9) pagi.

Humas RSU Columbia Asia, Henny, kondisi korban dalam keadaan stabil dan tengah dirawat di ruang ICU. “Untuk kondisinya itu stabil dan sekarang dirawat di ruang ICU. Tadi dirujuk kemari sekira pukul 11.00 WIB,” jelas wanita berjilbab kuning ini.

Namun saat ditanyai bagian luka yang dialami korban dirinya mengaku tidak mengetahuinya. “Kalau untuk lukanya itu saya tidak tau, coba langsung ke pihak kepolisian saja,” jelasnya. “Kalau yang bisa melihat itu hanya keluarga terdekat, seperti istri kalau dalam proses pemulihan, dan kalau keluarga lain belum bisa,” ungkapnya.(dw/trg/smg/gib/deo)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/