30 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Dilaporkan Murid Dugaan Pelecehan Seksual ke Polisi, Oknum Guru SMKN 2 Sergai Meminta Maaf

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Oknum guru inisial MPS dilaporkan ke Polres Serdang Bedagai (Sergai) oleh para siswinya karena diduga melakukan pelecehan seksual secara verbal dengan mengatakan kata-kata yang tidak senonoh hingga membuat siswi tersebut melaporkan ke orangtuanya.

Kepala SMKN 2, Edhi Prasetya SSt Pi menegaskan pihaknya telah melakukan mediasi pada Rabu (9/11), namun sayangnya, mediasi tersebut tidak menemukan titik temu dan para orangtua tidak mau mencabut laporannya.

“Para orangtua murid dan siswi tetap tak mau, dan tetap akan melanjutkan kasus ini ke pihak polisi, meskipun keluarga MPS dan MPS yang mengakui perbuatannya telah meminta maaf,” lanjut Edhi Prasetya.

Edhi Prasetya mengatakan, sebelum viral di media sosial (medsos) dan adanya laporan siswi ke Polres Sergai, pihaknya mencoba menanyai MPS. “Apakah betul yang disampaikan orangtua siswi, ternyata jawabannya berbelit-belit dan tidak jujur,” kata Edhi.

“Tapi pada intinya akhirnya ada beberapa perbuatan yang memang diakui terlapor MPS terhadap siswinya,” lanjut Edhi Prasetya.

Edhi Prasetya mengatakan hal ini menjadi masalah besar. Selaku pimpinan Sekolah SMK Negeri 2, dirinya sangat menyayangkan hal itu.

Edhi Prasetya mengatakan hal ini menjadi masalah besar. Selaku pimpinan Sekolah SMK Negeri 2, dirinya sangat menyayangkan hal itu. “Jadi kejadian ini diduga dilakukan MPS ketika ruangan sepi dan para guru lainnya semua sibuk mengajar, di situlah kesempatan dilakukannya,” ujarnya.

“Saya bersalah, telah merugikan martabat kalian, saya akui saya hilaf saat menjalankan tugas maafkanlah perbuatan saya, saya akui saya bersalah,” ucap MPS.

Dugaan pelecehan seksual itu dilaporkan ke Polres Sergai pada hari Selasa 8 November 2022 kemarin dan para orangtua siswa meminta oknum guru MPS ini dimutasi dari sekolah SMKN 2, agar para pelajar mendapatkan pendidikan yang baik ke depannya.(jpc/uta/azw)

SERGAI, SUMUTPOS.CO – Oknum guru inisial MPS dilaporkan ke Polres Serdang Bedagai (Sergai) oleh para siswinya karena diduga melakukan pelecehan seksual secara verbal dengan mengatakan kata-kata yang tidak senonoh hingga membuat siswi tersebut melaporkan ke orangtuanya.

Kepala SMKN 2, Edhi Prasetya SSt Pi menegaskan pihaknya telah melakukan mediasi pada Rabu (9/11), namun sayangnya, mediasi tersebut tidak menemukan titik temu dan para orangtua tidak mau mencabut laporannya.

“Para orangtua murid dan siswi tetap tak mau, dan tetap akan melanjutkan kasus ini ke pihak polisi, meskipun keluarga MPS dan MPS yang mengakui perbuatannya telah meminta maaf,” lanjut Edhi Prasetya.

Edhi Prasetya mengatakan, sebelum viral di media sosial (medsos) dan adanya laporan siswi ke Polres Sergai, pihaknya mencoba menanyai MPS. “Apakah betul yang disampaikan orangtua siswi, ternyata jawabannya berbelit-belit dan tidak jujur,” kata Edhi.

“Tapi pada intinya akhirnya ada beberapa perbuatan yang memang diakui terlapor MPS terhadap siswinya,” lanjut Edhi Prasetya.

Edhi Prasetya mengatakan hal ini menjadi masalah besar. Selaku pimpinan Sekolah SMK Negeri 2, dirinya sangat menyayangkan hal itu.

Edhi Prasetya mengatakan hal ini menjadi masalah besar. Selaku pimpinan Sekolah SMK Negeri 2, dirinya sangat menyayangkan hal itu. “Jadi kejadian ini diduga dilakukan MPS ketika ruangan sepi dan para guru lainnya semua sibuk mengajar, di situlah kesempatan dilakukannya,” ujarnya.

“Saya bersalah, telah merugikan martabat kalian, saya akui saya hilaf saat menjalankan tugas maafkanlah perbuatan saya, saya akui saya bersalah,” ucap MPS.

Dugaan pelecehan seksual itu dilaporkan ke Polres Sergai pada hari Selasa 8 November 2022 kemarin dan para orangtua siswa meminta oknum guru MPS ini dimutasi dari sekolah SMKN 2, agar para pelajar mendapatkan pendidikan yang baik ke depannya.(jpc/uta/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/