31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Istri Menggelupur Dibakar Suami

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Winda Patia Darman (26) sontak menggelupur menahankan kobaran api yang menjilati tubuhnya. Takut mempertanggung jawabkan perbuatannya membakar sang istri, Agus Hartono (28) berusaha bunuh diri dengan menggorok lehernya pakai pecahan kaca.

Tragedi sadis itu terjadi di Jalan Pintu Air IV, Dusun Kwala Bekala, Kompleks Perumahan IDI, Kec. Medan Johor, Sabtu (10/5) dinihari, sekitar pukul 01.30 WIB.

Informasi dihimpun di lokasi kejadian, dini hari itu, warga Komplek Perumahan IDI mendadak heboh. Pasalnya dari salah satu rumah di Blok Raya I No. 68, yang ditempati pasangan suami istri, Winda dan Agus terdengar suara jeritan minta tolong.

Warga pun langsung berduyun-duyun mendatangi arah suara teriakan. Awalnya warga sempat tak yakin suara itu dari kediaman Winda dan Agus. Namun gumpalan asap yang keluar dari dalam rumah itu menambah keyakinan.

Tak mau api berkobar semakin besar, puluhan warga memilih untuk mendobrak pintu depan rumah pasangan suami istri tersebut. Ketika pintu berhasil dibuka, warga dikagetkan dengan sesok manusia yang menggelupur di lantai dengan kondisi dijilati api.

Menyadari bahwa itu adalah Winda, warga pun langsung memadamkan api dari tubuh Winda dengan alat seadaanya. Berjalan 10 menit, api pun berhasil dipadamkan. Setelah api padam dari tubuhnya, dengan terbata-bata Winda menjelaskan kalau dirinya dibakar suaminya sendri.

Mendengar pengakuan tersebut, warga pun berusaha mencari Agus. Namun, pencarian gagal. Takut nyawa Winda tak tertolong, dengan mengunakan becak bermotor korban diboyong ke RSU Adam Malik Medan.

Berselang dua jam, tepat pukul 03.00 wib, pelaku yang menduga istrinya telah tewas dibakarnya, memilih pulang ke rumah. Disitu, ia yang mengira bahwa istrinya benar-benar sudah tiada. Belakangan merasa bersalah. Disitu, ia pun memcahkan gelas yang diambilnya dari dapur. Pecahan kaca itu lantas ia gunakan untuk mengorok lehernya sendiri hingga darah segar mengucur.

Di tengah aksi bunuh dirinya itu, Agus ternyata takut mati juga. Dengan segala upaya Agus mencoba meraih hape dan mencari pertolongan. Pada saat itu, Agus mengirim pesan singkat (SMS) kepada Leli (32), tetangganya sendiri. “Cepat kau kemari aku sudah mau mati. Leherkku kugorok sendiri,” bunyi pesan singkat yang dikirimnya.

Leli yang menerima pesan singkat dari Agus pun terkejut. Tanpa basa-basi Leli memberitahukan hal tersebut kepada Ridho (19) merupakan keluarga Agus, yang tinggal tak jauh dari kediaman Agus.

Semula, Ridho tak percaya dengan ucapan Leli. Namun, akhirnya mereka sepakat untuk melakukan pengecekan. Alangkah terkejutnya mereka, melihat Gus sudah terkapar bersimbah darah di lantai rumahnya.

Tak kuasa melihat itu, Leli pun berteriak minta tolong-tolong. Warga yang tadinya sudah pulang, kembali berdatanggan ke tempat kejadiaan perkara (TKP). Lantaran, takut menjadi saksi, warga tak berani mendekat. Akhirnya, warga pun memilih menghubunggi petugas Polsek Delitua.

Mendapat kabar dari warga, aparat kepolisian yang langsung dipimpin Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martualesi Sitepu SH MH tiba di lokasi kejadian. Dibantu warga aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi dan membawa Agus ke RS Adam Malik Medan dengan kondisi leher menganga akibat luka sayatan.

 

Polisi: Cek-Cok Masalah Keuangan

 

Diduga motif dari pembakaran ini dipicu permasalahan ekonomi, lantaran Agus yang kerjanya tak tetap, terkadang bekerja mengelas dan terkadang tak kerja. Begitu juga dengan Winda yang sehari-harinya hanya di rumah dan terkadang membuat usaha katering.

Menurut tetangga korban, kalau sejak menikah sekitar sebulan belakangan, kerap terlibat cekcok karena Agus tak menafkahi Winda. “Sering cek cok mulut sejak nikah, karena suaminya itu kadang kerja ngelas kadang tidak. Mungkin karena itu lah sering ribut orang itu,” jelas M. Manik (47), warga sekitar.

Keterangan warga turut dikuatkan ungkapan Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu yang menyebut latar belakangan peristiwa karena masalah keuangan. “Masalahnya itu karena motif keuangan, suaminya nggak kerja, pemakai narkoba dan itulah pemicunya,” terang Martualesi.

Lanjutnya, untuk pemeriksaan sementara kuat dugaan Agus sengaja menggorok lehernya setelah membakar istrinya. “Setelah kita lihat lokasi dan keterangan saksi-saksi, Agus sengaja menggorok lehernya dengan pecahan gelas usai membakar istrinya. Hal ini dikuatkan lantaran ditemukan adanya pecahan gelas saat Agus ditemukan,” ungkapnya.

Pantauan di lokasi terlihat rumah yang bercat hijau tipe 90 dan berhalaman luas ini, dipasangi police line. Dan sekitar rumah korban pun terlihat sepi.

Di lokasi terpisah, pasutri ini terpaksa menjalani perawatan intensif di RSUP Adam Malik. Beberapa keluarga terlihat menanti cemas di luar ruang perawatan Winda. Namun tak ada yang bersedia memberikan keterangan. “Nggak ada, gak ada apa-apa,” kata wanita yang mengaku sebagai ibu dari Winda, saat ditanyai wartawan motif kejadian ini di depan ruang HCU.

Wanita berjilbab hitam dan mengenakan jaket merah ini pun hanya mengatakan kalau masalah ini tidak dilanjutkan ke polisi karena kedua keluarga tidak akan membuat laporan. “Kami kedua keluarga sudah setuju kalau hal ini tidak akan dilanjutkan ke kepolisian. Nggak ada tuntutan sama sekali,” terangnya singkat.

Sementara itu, kakak kandung dari Agus, Dewi saat ditemui di rumah sakit mengatakan kalau tidak mengetahui penyebab kejadian ini. “Saya nggak tau apa penyebabnya, yang saya tau jam setengah 2 saya ditelepon sama tetangga, katanya Winda dibakar. Saya datang kesana terus membawa Winda. Tapi disitu saya tidak melihat Agus,” jelas wanita yang memakai baju terusan hitam ini.

Lanjutnya ia mengatakan terkejut ketika mendapat telepon dari Agus, yang menyuruhnya agar segera ke rumah karena badannya kedinginan. Mendapat telepon dari Agus dirinya pun kemudian kembali kerumah dan mendapati Agus sudah terkapar dan bersimbah darah.

“Saya lagi di rumah sakit ngurus si Winda, tiba-tiba habis subuh dapat telepon dari Agus, nyuruh ke rumah katanya badannya kedinginan. Langsung ke rumah saya, saya tengok udah tergorok gitu lehernya, dan disampingnya ada pecahan gelas. Tapi saya nggak tau gimana kejadiannya, saya panik dan dengan cepat membawa Agus ke rumah sakit,” ungkapnya.

Dan dari kedua belah pihak keluarga mengaku masih belum mengetahui apa penyebab kejadian tersebut. “Orang ini (Pasutri) baik-baik aja, gak pernah ada cek-cok, dan gak pernah cerita kalau ada masalah,” ujarnya lagi.

 

LUKA BAKAR 50 PERSEN

Sementara itu menurut keterangan salah seorang perawat mengatakan kalau kondisi luka bakar Winda sekitar 50 persen. “Untuk luka bakarnya sekitar 50 persen, luka bakarnya itu dibagian belakang, terus bagian depan. Hanya bagian dada ke bagian wajah saja yang tidak terkena luka bakar. Tetapi korban sudah sadar,” terang perawat yang namanya tak mau dikorankan ini.

Kondisi Agus yang juga dirawat di satu ruangan yang tempat tidurnya berdepan-depanan ini, mengalami luka koyak dibagian leher dan kondisinya sadar namun belum bisa bicara. “Kondisinya udah sadar, tapi belum bisa bicara, masih lemah kondisinya,” ujarnya singkat.

Namun menurut kakak kandung Agus, Dewi, kalau kondisi dari Agus nantinya kemungkinan akan berpengaruh pada pita suaranya. “Tadi kata dokter untuk arteri di bagian lehernya tidak kena, tetapi kalau pita suaranya kemungkinan kena, mungkin rusak,” jelasnya.

 

 

KARENA CINTA INI YANG PALING NGERI

 

Kehebohan di sekitar lokasi kejadian masih hangat dibicarakan. Nyaris semua warga Kompleks Perumahan IDI, Kec. Medan Johor mengetahui kejadian tersebut. Seperti halnya Andre, pria bertopi putih yang ditemui wartawan tak jauh dari lokasi mengaku sangat terkejut dinihari itu.

“Awalnya kami sudah mencari si Agus kemana-mana, tapi tidak berhasil. Winda yang sudah sekarat kami bawa ke RSU Adamalik Medan,” ujar Andre (40) begitu bersemangat.

Dikatakannya, setelah warga sudah mengantar Winda ke RSU Adam Malik Medan, ternyata Agus kembali lagi ke rumah tersebut. “Kurasa dia merasa bersalah, makanya dia dia nekat menggorok lehernya sendiri. Ihh.. Gila ini,” katanya.

Ditanya, apakah selama ini Agus memiliki gangguan kejiwaan, pria bertubuh tegap berkulit hitam ini menyebut bahwa Agus selama ini dikenal ramah dan normal-normal saja. “Tapi kalau stres mendadak nggak tau juga. Ini pasti ada penyebabnya,” ungkapnya.

Ditambahkannya lagi, dirinya menduga, bahwa pasutri tersebut terlibat perseteruan perselingkuhan. “Si Winda mungkin selingkuh, suaminya pun ngamok. Tapi ngak tau juga lah,” ucap Andre sembari mengatakan mereka sering bertengkar di dalam rumah.

Hal senda juga disampaikan warga lainnya, Ani (35) IRT ini kepada wartawan menduga bahwa diantara keduanya pasti terlibat perselingkuhan. “Karena cinta ini yang paling ngeri, apa pun dilakukan. Jadi sah-sah aja kalau kita berfikir kayak gitu,” ungkapnya singkat.

Sementara itu Kepala Lingkungan XIX Kelurahan Kwala Bekala Kec. Medan Johor, Washington Manalu, mengatakan kalau pasangan suami istri tersebut mengontrak rumah milik Pak Sihombing sudah 2 tahun lebih. Rumah tersebut dihuni oleh Agus dan orang tuanya. Dan setelah menikah pada April 2013 lalu, korban dan Agus tinggal di rumah tersebut. “Kalau yang tinggal di rumah itu Agus sama mamaknya, dan setelah nikah barulah sama istrinya tinggal disitu,” jelasnya.

Lanjutnya, pasutri tersebut tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar.

“Orangnya tertutup dan kurang bergaul sama warga sekitar,” terangnya.

Kapolsek Delitua Kompol Wahyudi SiK yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, saat ini pihaknya masih meminta keterangan saksi-saksi dan mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi. “Kita pasang garis polisi, agar lokasi tidak dimasuki sembarangan orang,” ujarnya.

Lanjut dia, pihaknya juga masih mencari tau motif terjadinya pembakaran serta percobaan bunuh diri ini. “Saat ini, keduanya masih kritis di RSUP Adam Malik Medan,” pungkasnya. (bar/bay/bd)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Winda Patia Darman (26) sontak menggelupur menahankan kobaran api yang menjilati tubuhnya. Takut mempertanggung jawabkan perbuatannya membakar sang istri, Agus Hartono (28) berusaha bunuh diri dengan menggorok lehernya pakai pecahan kaca.

Tragedi sadis itu terjadi di Jalan Pintu Air IV, Dusun Kwala Bekala, Kompleks Perumahan IDI, Kec. Medan Johor, Sabtu (10/5) dinihari, sekitar pukul 01.30 WIB.

Informasi dihimpun di lokasi kejadian, dini hari itu, warga Komplek Perumahan IDI mendadak heboh. Pasalnya dari salah satu rumah di Blok Raya I No. 68, yang ditempati pasangan suami istri, Winda dan Agus terdengar suara jeritan minta tolong.

Warga pun langsung berduyun-duyun mendatangi arah suara teriakan. Awalnya warga sempat tak yakin suara itu dari kediaman Winda dan Agus. Namun gumpalan asap yang keluar dari dalam rumah itu menambah keyakinan.

Tak mau api berkobar semakin besar, puluhan warga memilih untuk mendobrak pintu depan rumah pasangan suami istri tersebut. Ketika pintu berhasil dibuka, warga dikagetkan dengan sesok manusia yang menggelupur di lantai dengan kondisi dijilati api.

Menyadari bahwa itu adalah Winda, warga pun langsung memadamkan api dari tubuh Winda dengan alat seadaanya. Berjalan 10 menit, api pun berhasil dipadamkan. Setelah api padam dari tubuhnya, dengan terbata-bata Winda menjelaskan kalau dirinya dibakar suaminya sendri.

Mendengar pengakuan tersebut, warga pun berusaha mencari Agus. Namun, pencarian gagal. Takut nyawa Winda tak tertolong, dengan mengunakan becak bermotor korban diboyong ke RSU Adam Malik Medan.

Berselang dua jam, tepat pukul 03.00 wib, pelaku yang menduga istrinya telah tewas dibakarnya, memilih pulang ke rumah. Disitu, ia yang mengira bahwa istrinya benar-benar sudah tiada. Belakangan merasa bersalah. Disitu, ia pun memcahkan gelas yang diambilnya dari dapur. Pecahan kaca itu lantas ia gunakan untuk mengorok lehernya sendiri hingga darah segar mengucur.

Di tengah aksi bunuh dirinya itu, Agus ternyata takut mati juga. Dengan segala upaya Agus mencoba meraih hape dan mencari pertolongan. Pada saat itu, Agus mengirim pesan singkat (SMS) kepada Leli (32), tetangganya sendiri. “Cepat kau kemari aku sudah mau mati. Leherkku kugorok sendiri,” bunyi pesan singkat yang dikirimnya.

Leli yang menerima pesan singkat dari Agus pun terkejut. Tanpa basa-basi Leli memberitahukan hal tersebut kepada Ridho (19) merupakan keluarga Agus, yang tinggal tak jauh dari kediaman Agus.

Semula, Ridho tak percaya dengan ucapan Leli. Namun, akhirnya mereka sepakat untuk melakukan pengecekan. Alangkah terkejutnya mereka, melihat Gus sudah terkapar bersimbah darah di lantai rumahnya.

Tak kuasa melihat itu, Leli pun berteriak minta tolong-tolong. Warga yang tadinya sudah pulang, kembali berdatanggan ke tempat kejadiaan perkara (TKP). Lantaran, takut menjadi saksi, warga tak berani mendekat. Akhirnya, warga pun memilih menghubunggi petugas Polsek Delitua.

Mendapat kabar dari warga, aparat kepolisian yang langsung dipimpin Kanit Reskrim Polsek Delitua Iptu Martualesi Sitepu SH MH tiba di lokasi kejadian. Dibantu warga aparat kepolisian langsung mengamankan lokasi dan membawa Agus ke RS Adam Malik Medan dengan kondisi leher menganga akibat luka sayatan.

 

Polisi: Cek-Cok Masalah Keuangan

 

Diduga motif dari pembakaran ini dipicu permasalahan ekonomi, lantaran Agus yang kerjanya tak tetap, terkadang bekerja mengelas dan terkadang tak kerja. Begitu juga dengan Winda yang sehari-harinya hanya di rumah dan terkadang membuat usaha katering.

Menurut tetangga korban, kalau sejak menikah sekitar sebulan belakangan, kerap terlibat cekcok karena Agus tak menafkahi Winda. “Sering cek cok mulut sejak nikah, karena suaminya itu kadang kerja ngelas kadang tidak. Mungkin karena itu lah sering ribut orang itu,” jelas M. Manik (47), warga sekitar.

Keterangan warga turut dikuatkan ungkapan Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Martualesi Sitepu yang menyebut latar belakangan peristiwa karena masalah keuangan. “Masalahnya itu karena motif keuangan, suaminya nggak kerja, pemakai narkoba dan itulah pemicunya,” terang Martualesi.

Lanjutnya, untuk pemeriksaan sementara kuat dugaan Agus sengaja menggorok lehernya setelah membakar istrinya. “Setelah kita lihat lokasi dan keterangan saksi-saksi, Agus sengaja menggorok lehernya dengan pecahan gelas usai membakar istrinya. Hal ini dikuatkan lantaran ditemukan adanya pecahan gelas saat Agus ditemukan,” ungkapnya.

Pantauan di lokasi terlihat rumah yang bercat hijau tipe 90 dan berhalaman luas ini, dipasangi police line. Dan sekitar rumah korban pun terlihat sepi.

Di lokasi terpisah, pasutri ini terpaksa menjalani perawatan intensif di RSUP Adam Malik. Beberapa keluarga terlihat menanti cemas di luar ruang perawatan Winda. Namun tak ada yang bersedia memberikan keterangan. “Nggak ada, gak ada apa-apa,” kata wanita yang mengaku sebagai ibu dari Winda, saat ditanyai wartawan motif kejadian ini di depan ruang HCU.

Wanita berjilbab hitam dan mengenakan jaket merah ini pun hanya mengatakan kalau masalah ini tidak dilanjutkan ke polisi karena kedua keluarga tidak akan membuat laporan. “Kami kedua keluarga sudah setuju kalau hal ini tidak akan dilanjutkan ke kepolisian. Nggak ada tuntutan sama sekali,” terangnya singkat.

Sementara itu, kakak kandung dari Agus, Dewi saat ditemui di rumah sakit mengatakan kalau tidak mengetahui penyebab kejadian ini. “Saya nggak tau apa penyebabnya, yang saya tau jam setengah 2 saya ditelepon sama tetangga, katanya Winda dibakar. Saya datang kesana terus membawa Winda. Tapi disitu saya tidak melihat Agus,” jelas wanita yang memakai baju terusan hitam ini.

Lanjutnya ia mengatakan terkejut ketika mendapat telepon dari Agus, yang menyuruhnya agar segera ke rumah karena badannya kedinginan. Mendapat telepon dari Agus dirinya pun kemudian kembali kerumah dan mendapati Agus sudah terkapar dan bersimbah darah.

“Saya lagi di rumah sakit ngurus si Winda, tiba-tiba habis subuh dapat telepon dari Agus, nyuruh ke rumah katanya badannya kedinginan. Langsung ke rumah saya, saya tengok udah tergorok gitu lehernya, dan disampingnya ada pecahan gelas. Tapi saya nggak tau gimana kejadiannya, saya panik dan dengan cepat membawa Agus ke rumah sakit,” ungkapnya.

Dan dari kedua belah pihak keluarga mengaku masih belum mengetahui apa penyebab kejadian tersebut. “Orang ini (Pasutri) baik-baik aja, gak pernah ada cek-cok, dan gak pernah cerita kalau ada masalah,” ujarnya lagi.

 

LUKA BAKAR 50 PERSEN

Sementara itu menurut keterangan salah seorang perawat mengatakan kalau kondisi luka bakar Winda sekitar 50 persen. “Untuk luka bakarnya sekitar 50 persen, luka bakarnya itu dibagian belakang, terus bagian depan. Hanya bagian dada ke bagian wajah saja yang tidak terkena luka bakar. Tetapi korban sudah sadar,” terang perawat yang namanya tak mau dikorankan ini.

Kondisi Agus yang juga dirawat di satu ruangan yang tempat tidurnya berdepan-depanan ini, mengalami luka koyak dibagian leher dan kondisinya sadar namun belum bisa bicara. “Kondisinya udah sadar, tapi belum bisa bicara, masih lemah kondisinya,” ujarnya singkat.

Namun menurut kakak kandung Agus, Dewi, kalau kondisi dari Agus nantinya kemungkinan akan berpengaruh pada pita suaranya. “Tadi kata dokter untuk arteri di bagian lehernya tidak kena, tetapi kalau pita suaranya kemungkinan kena, mungkin rusak,” jelasnya.

 

 

KARENA CINTA INI YANG PALING NGERI

 

Kehebohan di sekitar lokasi kejadian masih hangat dibicarakan. Nyaris semua warga Kompleks Perumahan IDI, Kec. Medan Johor mengetahui kejadian tersebut. Seperti halnya Andre, pria bertopi putih yang ditemui wartawan tak jauh dari lokasi mengaku sangat terkejut dinihari itu.

“Awalnya kami sudah mencari si Agus kemana-mana, tapi tidak berhasil. Winda yang sudah sekarat kami bawa ke RSU Adamalik Medan,” ujar Andre (40) begitu bersemangat.

Dikatakannya, setelah warga sudah mengantar Winda ke RSU Adam Malik Medan, ternyata Agus kembali lagi ke rumah tersebut. “Kurasa dia merasa bersalah, makanya dia dia nekat menggorok lehernya sendiri. Ihh.. Gila ini,” katanya.

Ditanya, apakah selama ini Agus memiliki gangguan kejiwaan, pria bertubuh tegap berkulit hitam ini menyebut bahwa Agus selama ini dikenal ramah dan normal-normal saja. “Tapi kalau stres mendadak nggak tau juga. Ini pasti ada penyebabnya,” ungkapnya.

Ditambahkannya lagi, dirinya menduga, bahwa pasutri tersebut terlibat perseteruan perselingkuhan. “Si Winda mungkin selingkuh, suaminya pun ngamok. Tapi ngak tau juga lah,” ucap Andre sembari mengatakan mereka sering bertengkar di dalam rumah.

Hal senda juga disampaikan warga lainnya, Ani (35) IRT ini kepada wartawan menduga bahwa diantara keduanya pasti terlibat perselingkuhan. “Karena cinta ini yang paling ngeri, apa pun dilakukan. Jadi sah-sah aja kalau kita berfikir kayak gitu,” ungkapnya singkat.

Sementara itu Kepala Lingkungan XIX Kelurahan Kwala Bekala Kec. Medan Johor, Washington Manalu, mengatakan kalau pasangan suami istri tersebut mengontrak rumah milik Pak Sihombing sudah 2 tahun lebih. Rumah tersebut dihuni oleh Agus dan orang tuanya. Dan setelah menikah pada April 2013 lalu, korban dan Agus tinggal di rumah tersebut. “Kalau yang tinggal di rumah itu Agus sama mamaknya, dan setelah nikah barulah sama istrinya tinggal disitu,” jelasnya.

Lanjutnya, pasutri tersebut tertutup dan jarang bergaul dengan warga sekitar.

“Orangnya tertutup dan kurang bergaul sama warga sekitar,” terangnya.

Kapolsek Delitua Kompol Wahyudi SiK yang dikonfirmasi wartawan mengatakan, saat ini pihaknya masih meminta keterangan saksi-saksi dan mengamankan lokasi kejadian dengan memasang garis polisi. “Kita pasang garis polisi, agar lokasi tidak dimasuki sembarangan orang,” ujarnya.

Lanjut dia, pihaknya juga masih mencari tau motif terjadinya pembakaran serta percobaan bunuh diri ini. “Saat ini, keduanya masih kritis di RSUP Adam Malik Medan,” pungkasnya. (bar/bay/bd)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/