26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Istri Tolak Rujuk, Suami Bawa Nilon ke Pohon Kapuk, Innalillahi..

Gantung Diri-Ilustrasi
Gantung Diri-Ilustrasi

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Retaknya mahligai rumah tangga Edi Sutoyo (39) dan Maurice (35) tak berkepanjangan lagi. Rumah tangga warga Gang Madirsan, Dusun XI, Desa Bangun Sari, Kec Tanjung Morawa yang yang terbina sekitar 3 tahun itu, ternyata diakhiri Edi untuk selamanya dengan gantung diri di pohon kapuk, Minggu, (11/10) sekira 04.30 WIB.

Informasi diperoleh, sebelumnya sekira pukul 01.30 WIB, Edi Sutoyo mendatangi kediaman Aswin Nasution, iparnya. Keperluannya untuk menjemput istri dan seorang anaknya yang berusia 2 tahun agar kembali ke rumah. Namun niat baik korban untuk rujuk dengan istrinya, ternyata kurang ditanggapi Maurice. Ibu rumah tangga satu anak lebih memilih tidak keluar rumah dan tak berkenan bertemu dengan suaminya yang tak punya pekerjaan tetap itu.

Merasa tak direspon, korban pun berteriak memanggil istrinya. Teriakan yang berulang-ulang dilakukan korban agar istrinya mau menjumpainya tak juga berhasil. Karena lelah tak ada respon dari istrinya, korban pun terpaksa diam dan bertahan di sekitar rumah iparnya.

Tapi sekira pukul 04.30 WIB, Aswin Nasution merasa penasaran karena tak lagi mendengar suara panggilan yang dilakoni korban. Karyawan swasta itupun keluar dari dalam rumahnya dan berkeliling disekitar kediamannya untuk mencari keberadaan korban. Aswin terkejut melihat korban sudah kaku tak bergerak lagi dan lehernya terlilit tali nilon warna kuning tergantung di dahan pohon kapuk.

Melihat situasi seperti itu, Aswin langsung memberitahukan kepada warga sekitar. Selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek tanjung Morawa.

Menurut warga sekitar yang namanya tak mau dikorankan mengatakan, kalau ketidakharmonisan rumah tangga korban sudah berlangsung lama. Namun tak satupun warga sekitar yang pasti mengetahui penyebab retaknya rumahtangga korban. “Kalau cek-cok mulut sering terdengar. Tapi kami tak pala mau mencampurinya,” sebut tetangga.

Kapolsek Tanjung Morawa AKP Hasoloan Situmorang membenarkan kejadian itu dan mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas. “Mereka sudah ikhlas dan tak mau dilakukan otopsi,” sebut Kapolsek. (man/pmg/han)

Gantung Diri-Ilustrasi
Gantung Diri-Ilustrasi

TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Retaknya mahligai rumah tangga Edi Sutoyo (39) dan Maurice (35) tak berkepanjangan lagi. Rumah tangga warga Gang Madirsan, Dusun XI, Desa Bangun Sari, Kec Tanjung Morawa yang yang terbina sekitar 3 tahun itu, ternyata diakhiri Edi untuk selamanya dengan gantung diri di pohon kapuk, Minggu, (11/10) sekira 04.30 WIB.

Informasi diperoleh, sebelumnya sekira pukul 01.30 WIB, Edi Sutoyo mendatangi kediaman Aswin Nasution, iparnya. Keperluannya untuk menjemput istri dan seorang anaknya yang berusia 2 tahun agar kembali ke rumah. Namun niat baik korban untuk rujuk dengan istrinya, ternyata kurang ditanggapi Maurice. Ibu rumah tangga satu anak lebih memilih tidak keluar rumah dan tak berkenan bertemu dengan suaminya yang tak punya pekerjaan tetap itu.

Merasa tak direspon, korban pun berteriak memanggil istrinya. Teriakan yang berulang-ulang dilakukan korban agar istrinya mau menjumpainya tak juga berhasil. Karena lelah tak ada respon dari istrinya, korban pun terpaksa diam dan bertahan di sekitar rumah iparnya.

Tapi sekira pukul 04.30 WIB, Aswin Nasution merasa penasaran karena tak lagi mendengar suara panggilan yang dilakoni korban. Karyawan swasta itupun keluar dari dalam rumahnya dan berkeliling disekitar kediamannya untuk mencari keberadaan korban. Aswin terkejut melihat korban sudah kaku tak bergerak lagi dan lehernya terlilit tali nilon warna kuning tergantung di dahan pohon kapuk.

Melihat situasi seperti itu, Aswin langsung memberitahukan kepada warga sekitar. Selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek tanjung Morawa.

Menurut warga sekitar yang namanya tak mau dikorankan mengatakan, kalau ketidakharmonisan rumah tangga korban sudah berlangsung lama. Namun tak satupun warga sekitar yang pasti mengetahui penyebab retaknya rumahtangga korban. “Kalau cek-cok mulut sering terdengar. Tapi kami tak pala mau mencampurinya,” sebut tetangga.

Kapolsek Tanjung Morawa AKP Hasoloan Situmorang membenarkan kejadian itu dan mengatakan, pihak keluarga sudah ikhlas. “Mereka sudah ikhlas dan tak mau dilakukan otopsi,” sebut Kapolsek. (man/pmg/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/