30 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Putus Cinta, Pemuda Gantung Diri

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Fajar Erlangga (22) warga Dusun II Desa Sebananti Kecamatan Sipipis Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) nekad gantung diri di dalam rumahnya, Sabtu malam (18/6). Motif korban nekat mengakhiri hidupnya, diduga karena putus cinta.

Roni (50) ayah korban menuturkan, sebelum anaknya gantung diri, dia mendengar Fajar sedang bertelepon dengan pacarnya di dalam kamar dengan kata-kata kotor dan cacian.

Selesai menelepon, korban keluar rumah dan tidak diketahui ke mana perginya. Malam hari korban kembali ke rumah dan berbicara kerap emosi kepad orangtuanya.

“Kami sempat binggung apa yang terjadi kepada Fajar yang marah-marah sekaligus mengucapkan kata kata kasar dan cacian. Memang awalnya dari yang kami dengar, Fajar berselisih dengan pacarnya yang nama dan identitas tidak diketahui,” papar Roni.

Selang beberapa menit, ungkpa Roni anaknya terdiam di dalam kamar tanpa suara. Langsung ibu korban, Sri Hayati (48) melihatnya ke dalam kamar. Saat membuka pintu, istrinya menjerit histeris karena melihat anaknya sudah meninggal menggunakan seutas tali tambang dengan cara gantung diri.

“Sampai sekarang kami sekeluarga merasa kehilangan, karena selama ini Fajar selalu berinteraksi dengan keluarga, periang orangnya selalu bercerita jika ada masalah,” bilang Roni.

Kasie Humas Polres Tebingtinggi AKP Agus Arianto, Minggu (19/6) mengatakan, polisi menerima laporan langsung melakukan evakuasi terhadap korban dengan cara menurunkan korban dari gatungan.

Kemudian membawa korban ke RS Bhayangkara Tebingtinggi untuk otopsi. “Namun pihak keluarga tidak bersedia, sudah menerima dengan ikhlas menerima dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi dan akan memakamkan korban di pemakaman keluarga di Kecamatan Sipispis. Kini kasus bunuh diri sudah ditangani Polres Tebingtinggi,” jelas AKP Agus Arianto. (ian/azw)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Fajar Erlangga (22) warga Dusun II Desa Sebananti Kecamatan Sipipis Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) nekad gantung diri di dalam rumahnya, Sabtu malam (18/6). Motif korban nekat mengakhiri hidupnya, diduga karena putus cinta.

Roni (50) ayah korban menuturkan, sebelum anaknya gantung diri, dia mendengar Fajar sedang bertelepon dengan pacarnya di dalam kamar dengan kata-kata kotor dan cacian.

Selesai menelepon, korban keluar rumah dan tidak diketahui ke mana perginya. Malam hari korban kembali ke rumah dan berbicara kerap emosi kepad orangtuanya.

“Kami sempat binggung apa yang terjadi kepada Fajar yang marah-marah sekaligus mengucapkan kata kata kasar dan cacian. Memang awalnya dari yang kami dengar, Fajar berselisih dengan pacarnya yang nama dan identitas tidak diketahui,” papar Roni.

Selang beberapa menit, ungkpa Roni anaknya terdiam di dalam kamar tanpa suara. Langsung ibu korban, Sri Hayati (48) melihatnya ke dalam kamar. Saat membuka pintu, istrinya menjerit histeris karena melihat anaknya sudah meninggal menggunakan seutas tali tambang dengan cara gantung diri.

“Sampai sekarang kami sekeluarga merasa kehilangan, karena selama ini Fajar selalu berinteraksi dengan keluarga, periang orangnya selalu bercerita jika ada masalah,” bilang Roni.

Kasie Humas Polres Tebingtinggi AKP Agus Arianto, Minggu (19/6) mengatakan, polisi menerima laporan langsung melakukan evakuasi terhadap korban dengan cara menurunkan korban dari gatungan.

Kemudian membawa korban ke RS Bhayangkara Tebingtinggi untuk otopsi. “Namun pihak keluarga tidak bersedia, sudah menerima dengan ikhlas menerima dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi dan akan memakamkan korban di pemakaman keluarga di Kecamatan Sipispis. Kini kasus bunuh diri sudah ditangani Polres Tebingtinggi,” jelas AKP Agus Arianto. (ian/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/