MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lukinar Situmorang (24) terpaksa berurusan dengan polisi lantaran diduga membuang bayinya yang baru lahir di Kp Gedong, Pasar Rebo. Ibu muda yang berasal dari Medan itu diketahui baru 3 hari di Jakarta.
Lukinar diketahui tengah hamil tua, sesampai di Jakarta ia pun melahirkan anak pertamanya. Belakang diketahui dirinya lari ke Jakarta lantaran ribut dengan suaminya di Medan.
“Saya niatnya mau cari kerja, usai melahirkan butuh uang. Saya juga mau mencari alamat keluarga saya di Jakarta. Makanya saya titipkan,” jelas Lukinar, saat ditemui di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (12/8).
Lukinar mengatakan dirinya sengaja menitipkan bayinya yang baru lahir ke ibu pengupas bawang. Ia berpikir dirinya tak mampu merawat buah hatinya pasca melahirkan.
“Di Jakarta tinggal dengan boru saya, begitu lahir saya titipkan anak saya ke tetangganya yang pengupas bawang karena saya harus kerja,” tuturnya.
Lukinar beralasan dirinya telah memberi uang Rp50.000, susu dan serta popok ke ibu pengupas bawang. Tak disangka ternyata perbuatan Lukinar dilaporkan warga ke polisi lantaran membuang bayinya.
“Saya kasih uang Rp50 ribu dan susu serta popok. Niatnya memang menyuruh dia yang merawat sampai ibu saya datang dari Medan. Biar ibu saya saja yang merawat nantinya,” katanya.
Mendengar adanya kabar tuduhan bayi dibuang, Lukinar langsung mendatangi rumah Yani. Ia pun langsung dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan.
“Saya padahal sudah telepon Bu Yani, saya belum dapat kerjaan, belum juga ketemu paman saya. Jadi saya perpanjang dulu menitipkan bayinya. Dan Bu Yani setuju,” tuturnya.
Kapolsek Pasar Rebo, Kompol Didik Haryadi membantah kalau ibu muda itu membuang bayinya yang baru lahir. Pihaknya akan memeriksa saksi-saksi untuk mengetahui asal usul dan kebenaran kasus tersebut.
“Bukan dibuang tetapi dititipkan. Dia di Jakarta tinggal dengan pamannya dan bayinya dititipkan ke tetangganya tapi warga sekitar mengira kalau ibu ini membuang anaknya,” kata Didik.
Didik menjelaskan pihaknya tetap akan melakukan pemeriksaan terhadap ibu muda itu. Selain Lukinar, pihaknya juga akan memeriksa RT/RW setempat, wanita yang dititipkan dan bidan yang membantu melahirkan Lukinar.
“Kami harus memeriksa lebih lanjut. Tidak bisa langsung memberikan bayinya. Karena kami perlu membuktikan bahwa bayi tersebut benar anak dari Lukinar. Kami akan periksa termasuk bidan yang membantu melahirkannya,” tegas Didik. (net/bbs)