29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ngaku Kesal Karena Balita Rewel

Sartinah, pembantu yang membunuh anak majikannya, ditangkap.
Sartinah, pembantu yang membunuh anak majikannya, ditangkap.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah buron selama beberapa minggu, pembantu yang menyayat nadi balita Jason Matthiew Simanjuntak (3,6), putra Jantes Simanjuntak dan Elvin Sianipar, berhasil ditangkap aparat Polres Kota Bekasi. Sartinah (23) ditangkap polisi di sekitar kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (11/11).

Penangkapan dilakukan oleh satuan reserse kriminal Polres Jakarta Pusat yang sebelumnya telah mendapat informasi dari Polres Bekasi Kota.

“Kami mencocokkan informasi dari Polres Bekasi Kota mengenai foto tersangka yang kebetulan sering berada di sekitar Monas dan Istiqlal,” kata Kanit Resmob Polres Jakpus, AKP Mustakim, Rabu (12/11).

Dalam beberapa pekan terakhir, Sartinah kerap terlihat di sekitar kolong rel kereta api di dekat Masjid Istiqlal. Perempuan asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini biasanya berkelana seorang diri.

Pedagang ataupun juru parkir di sekitar Monas tak banyak yang mengenalnya. Mereka juga jarang berinteraksi dengan perempuan yang kala itu tengah jadi buronan polisi tersebut.

“Aktivitasnya biasanya ngamen sendirian. Tapi ngamennya berpindah-pindah,” ujar Mustakim.

Sartinah tak selalu tidur di sekitar Monas dan Istiqlal. Kadang ia menggelandang ke tempat lain seperti ke kawasan Kota Tua. Hidupnya nomaden dan tak memiliki tempat tinggal.

“Dia sering berada di bawah kolong rel tersebut sehabis ngamen,” tuturnya.

Setelah dicocokkan dengan informasi dari Polres Bekasi Kota, pihak Polres Jakarta Pusat langsung mengamankan Sartinah. Tak ada perlawanan berarti dari Sartinah saat hendak diamankan petugas.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja, pihak Polres Jakpus hanya membantu Polres Bekasi Kota melakukan penangkapan. Setelah berhasil ditangkap, Sartinah diserahkan ke Polres Bekasi Kota untuk peyelidikan lebih lanjut.

“Setelah ditangkap dan dibawa ke Polres, dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah benar DPO kasus pembunuhan di Bekasi Barat, kami langsung serahkan ke Polres Bekasi Kota,” paparnya.

Selama buron, wanita asal Banjarnegara ini hidup menggelandang di bawah kolong jembatan rel KA Stasiun Gambir, di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Dia di kolong jembatan hidup menggelandang saja selama buron itu,” tutur Kasubag Humas Polres Kota Bekasi AKP Siswo.

Sebelum menjadi pembantu, Sartinah memang pernah berjualan kopi keliling di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Setelah membunuh anak majikannya pada Senin (20/10) malam lalu, Sartinah lalu kabur ke kawasan Monas.

“Dia sempat tidur di Monas saat itu,” kata Siswo.

Setelah itu, Sartinah hidup berpindah-pindah tempat. Hingga akhirnya, ia memilih bertahap hidup di bawah kolong jembatan di sekitar kawasan Istiqlal, Jakarta Pusat.

Saat ditangkap, Sartinah tampak lusuh. Dari foto yang diperoleh wartawan, Sartinah mengenakan kaus oblong warna hitam saat ditangkap polisi. Sartinah tidak mengenakan kerudung sebagaimana foto sebelumnya yang dirilis polisi.

Rambut Sartinah yang sebahu tampak kusut. Sebuah kantong keresek warna hitam yang dibuat tas selempang melilit di bahunya. Pada tangan kanannya melingkar sebuah jam tangan.

Sartinah kabur usai membunuh Jason dengan cara membekap dengan bantal dan menyayat nadi Jason, pada 20 Oktober lalu, dan dia langsung pergi ke Monas, Jakarta.

“Korban rewel sehingga tersangka pusing akhirnya dibekap dengan bantal dan ditekan dadanya hingga tak bernafas dan terakhir tersangka ambil pisau dapur untuk menggores tangan sebelah kanan biar yakin sudah meninggal,” kata Kasubag Humas Polres Kota Bekasi AKP Siswo.

Sartinah merupakan pembantu di rumah Jason. “Akhirnya korban ditinggal begitu saja oleh tersangka dan tersangka pergi ke Stasiun Kranji arah Monas jam 20.30 WIB sampai konser Slank bubar jam 23.30 WIB dan tidur di Monas,” tambah Siswo.

Setelah itu tersangka kemudian pergi ke Jatinegara dan tidur di emperan toko. Tersangka kemudian pergi ke Stasiun Kota dan mengamen.

“Tersangka sekarang ditahan di Polres Bekasi dan masih diperiksa. Tersangka dikenai pidana 338 KUHP,” tutup dia.

Sekadar mengingatkan, Jason Matthiew Simanjuntak (3,6) ditemukan tewas dengan luka sayatan pada nadinya di rumahnya, di Jl Bintara 6 Gang Sawo RT 3/6 Kota Bekasi. Peristiwa itu diketahui oleh ibunda korban, Elvin Sianipar Selasa (21/10) sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, ibunda korban baru pulang ke rumahnya. (net/bbs)

Sartinah, pembantu yang membunuh anak majikannya, ditangkap.
Sartinah, pembantu yang membunuh anak majikannya, ditangkap.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Setelah buron selama beberapa minggu, pembantu yang menyayat nadi balita Jason Matthiew Simanjuntak (3,6), putra Jantes Simanjuntak dan Elvin Sianipar, berhasil ditangkap aparat Polres Kota Bekasi. Sartinah (23) ditangkap polisi di sekitar kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (11/11).

Penangkapan dilakukan oleh satuan reserse kriminal Polres Jakarta Pusat yang sebelumnya telah mendapat informasi dari Polres Bekasi Kota.

“Kami mencocokkan informasi dari Polres Bekasi Kota mengenai foto tersangka yang kebetulan sering berada di sekitar Monas dan Istiqlal,” kata Kanit Resmob Polres Jakpus, AKP Mustakim, Rabu (12/11).

Dalam beberapa pekan terakhir, Sartinah kerap terlihat di sekitar kolong rel kereta api di dekat Masjid Istiqlal. Perempuan asal Banjarnegara, Jawa Tengah ini biasanya berkelana seorang diri.

Pedagang ataupun juru parkir di sekitar Monas tak banyak yang mengenalnya. Mereka juga jarang berinteraksi dengan perempuan yang kala itu tengah jadi buronan polisi tersebut.

“Aktivitasnya biasanya ngamen sendirian. Tapi ngamennya berpindah-pindah,” ujar Mustakim.

Sartinah tak selalu tidur di sekitar Monas dan Istiqlal. Kadang ia menggelandang ke tempat lain seperti ke kawasan Kota Tua. Hidupnya nomaden dan tak memiliki tempat tinggal.

“Dia sering berada di bawah kolong rel tersebut sehabis ngamen,” tuturnya.

Setelah dicocokkan dengan informasi dari Polres Bekasi Kota, pihak Polres Jakarta Pusat langsung mengamankan Sartinah. Tak ada perlawanan berarti dari Sartinah saat hendak diamankan petugas.

Menurut Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tatan Dirsan Atmaja, pihak Polres Jakpus hanya membantu Polres Bekasi Kota melakukan penangkapan. Setelah berhasil ditangkap, Sartinah diserahkan ke Polres Bekasi Kota untuk peyelidikan lebih lanjut.

“Setelah ditangkap dan dibawa ke Polres, dipastikan bahwa yang bersangkutan adalah benar DPO kasus pembunuhan di Bekasi Barat, kami langsung serahkan ke Polres Bekasi Kota,” paparnya.

Selama buron, wanita asal Banjarnegara ini hidup menggelandang di bawah kolong jembatan rel KA Stasiun Gambir, di kawasan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

“Dia di kolong jembatan hidup menggelandang saja selama buron itu,” tutur Kasubag Humas Polres Kota Bekasi AKP Siswo.

Sebelum menjadi pembantu, Sartinah memang pernah berjualan kopi keliling di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Setelah membunuh anak majikannya pada Senin (20/10) malam lalu, Sartinah lalu kabur ke kawasan Monas.

“Dia sempat tidur di Monas saat itu,” kata Siswo.

Setelah itu, Sartinah hidup berpindah-pindah tempat. Hingga akhirnya, ia memilih bertahap hidup di bawah kolong jembatan di sekitar kawasan Istiqlal, Jakarta Pusat.

Saat ditangkap, Sartinah tampak lusuh. Dari foto yang diperoleh wartawan, Sartinah mengenakan kaus oblong warna hitam saat ditangkap polisi. Sartinah tidak mengenakan kerudung sebagaimana foto sebelumnya yang dirilis polisi.

Rambut Sartinah yang sebahu tampak kusut. Sebuah kantong keresek warna hitam yang dibuat tas selempang melilit di bahunya. Pada tangan kanannya melingkar sebuah jam tangan.

Sartinah kabur usai membunuh Jason dengan cara membekap dengan bantal dan menyayat nadi Jason, pada 20 Oktober lalu, dan dia langsung pergi ke Monas, Jakarta.

“Korban rewel sehingga tersangka pusing akhirnya dibekap dengan bantal dan ditekan dadanya hingga tak bernafas dan terakhir tersangka ambil pisau dapur untuk menggores tangan sebelah kanan biar yakin sudah meninggal,” kata Kasubag Humas Polres Kota Bekasi AKP Siswo.

Sartinah merupakan pembantu di rumah Jason. “Akhirnya korban ditinggal begitu saja oleh tersangka dan tersangka pergi ke Stasiun Kranji arah Monas jam 20.30 WIB sampai konser Slank bubar jam 23.30 WIB dan tidur di Monas,” tambah Siswo.

Setelah itu tersangka kemudian pergi ke Jatinegara dan tidur di emperan toko. Tersangka kemudian pergi ke Stasiun Kota dan mengamen.

“Tersangka sekarang ditahan di Polres Bekasi dan masih diperiksa. Tersangka dikenai pidana 338 KUHP,” tutup dia.

Sekadar mengingatkan, Jason Matthiew Simanjuntak (3,6) ditemukan tewas dengan luka sayatan pada nadinya di rumahnya, di Jl Bintara 6 Gang Sawo RT 3/6 Kota Bekasi. Peristiwa itu diketahui oleh ibunda korban, Elvin Sianipar Selasa (21/10) sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, ibunda korban baru pulang ke rumahnya. (net/bbs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/