25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Brukk.. Dua Penjambret Oyong Dilempar Tongkat Polantas

BUTUH UANG TEBUS IJAZAH
Jika Sabar mengaku terpaksa menjambret karena disuruh Daniel, setelah sebelumnya dibohongi, Daniel sendiri mengungkapkan kalau dirinya nekat menjambret karena butuh uang buat biaya menebus ijazah.

“Aku baru beberappa hari pulang dari Aceh. Itulah, bingung enggak ada uang untuk ambil ijazah kuliahku. Soalnya kena biaya Rp 2 juta, uang dari mana, aku aja enggak kerja. Makanya terpaksa aku begini,” dalihnya.

Sama seperti Sabar, keterangannya itu memancing emosi petugas reskrim. “Kalo bandit, bandit aja, jangan ngaku-ngaku kuliah kau. Bohong pulak lagi kau,” ketus petugas.

“Sumpah bang, aku memang kuliah. Nggak percaya, coba cek aja ke Aceh. Aku memang masih kuliah,” sambut Daniel coba meyakinkan petugas kalau pernyataannya tidak bohong.

Tak lama, korban, Agustina Wati Br Nainggolan didampingi suaminya tiba di Mapolsek Helvetia untuk membuat pengaduan. Berikutnya, Daniel dan Sabar dimasukkan ke sel sementara.

Sekitar sejam kemudian usai memberikan keterangan, korban yang masih trauma, minta pihak kepolisian mengawal mereka pulang ke Komplek Martabe Jalan Tanjung Gusta.

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Ronni Bonic mengatakan, pihaknya masih memeriksa kedua pelaku. Sejauh ini, pengakuannya baru dua kali menjambret.

“Dari pelaku kita sita tas milik korban yang berisi perhiasan emas, uang jutaan rupiah dan barang berharga lainnya. Selain itu, sepeda motor yang digunakan pelaku juga turut disita,” ujarnya.(ras)

BUTUH UANG TEBUS IJAZAH
Jika Sabar mengaku terpaksa menjambret karena disuruh Daniel, setelah sebelumnya dibohongi, Daniel sendiri mengungkapkan kalau dirinya nekat menjambret karena butuh uang buat biaya menebus ijazah.

“Aku baru beberappa hari pulang dari Aceh. Itulah, bingung enggak ada uang untuk ambil ijazah kuliahku. Soalnya kena biaya Rp 2 juta, uang dari mana, aku aja enggak kerja. Makanya terpaksa aku begini,” dalihnya.

Sama seperti Sabar, keterangannya itu memancing emosi petugas reskrim. “Kalo bandit, bandit aja, jangan ngaku-ngaku kuliah kau. Bohong pulak lagi kau,” ketus petugas.

“Sumpah bang, aku memang kuliah. Nggak percaya, coba cek aja ke Aceh. Aku memang masih kuliah,” sambut Daniel coba meyakinkan petugas kalau pernyataannya tidak bohong.

Tak lama, korban, Agustina Wati Br Nainggolan didampingi suaminya tiba di Mapolsek Helvetia untuk membuat pengaduan. Berikutnya, Daniel dan Sabar dimasukkan ke sel sementara.

Sekitar sejam kemudian usai memberikan keterangan, korban yang masih trauma, minta pihak kepolisian mengawal mereka pulang ke Komplek Martabe Jalan Tanjung Gusta.

Kapolsek Medan Helvetia Kompol Ronni Bonic mengatakan, pihaknya masih memeriksa kedua pelaku. Sejauh ini, pengakuannya baru dua kali menjambret.

“Dari pelaku kita sita tas milik korban yang berisi perhiasan emas, uang jutaan rupiah dan barang berharga lainnya. Selain itu, sepeda motor yang digunakan pelaku juga turut disita,” ujarnya.(ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/