MEDAN, SUMUTPOS.CO – Selain berbadan tegap dan mengenakan sebo, jaket hitam dan sepatu sport, saat beraksi kelima rampok berkelewang yang menyambangi PT.Wilmar itu juga berbicara dengan logat Jawa.
Itu diakui Salihman, salah satu satpam yang sempat disekap pelaku. “Mereka itu bicara dengan bahasa dan logat Jawa. Katanya, jangan gerak koe, kutebas nanti paha mu. Gitu lah bahasa mereka,” kenang Salihman menirukan ucapan pelaku padanya.
Hingga berita ini dilansir, polisi belum mengetahui identitas pelaku yang merampok perusahaan besar yang disebut-sebut banyak menyewa preman dan oknum aparat sebagai pengawalnya itu.
Saat wartawan datang ke lokasi, perusahaan yang tengah membangun gedung 15 lantai tak jauh dari kantor dan lab-nya itu tampak dijaga oknum aparat berpakaian lengkap dari kesatuan Brimob dan TNI.
Namun sayang, saat hendak masuk, wartawan langsung dicegat Riyan, salah seorang pekerja di sana. Jika ingin masuk, pria itu menyuruh wartawan minta izin dulu pada Ucok, sebutan untuk oknum Brimob yang menjaga proyek itu. “Bang, wartawan yang masuk sini izin dulu sama pengawas PT Wilmar,” pinta Riyan.
Saat didatangi wartawan, Ucok yang tengah duduk sambil ngopi tak jauh dari lokasi tampak gelisah dan mengatakan dirinya hanya main-main saja di PT. Wilmar.
“Aku bukan pengawas bang, aku cuman main saja,” sangkalnya sembari pergi dengan langkah cepat.
Selain oknum aparat, PT. Wilmar juga dijaga oleh oknum-oknum OKP. Saat ditemui, salah seorang pria bertubuh kekar yang mengenakan seragam lengkap salah satu OKP itu mengakui pihaknya memang dekat dengan PT Wilmar.
“Siapalah yang berani merampok perusahaan itu ya? Selama ini PT. Wilmar dikenal dekat dengan aparat dan OKP. Kami juga dekat, ya biasalah ada jatah-jatah mingguan di sana,” kata pria yang minta namanya tak dikorankan tersebut.
Selain OKP dan aparat, Polsek Percut Sei Tuan juga disebut-sebut ada kerja sama dengan PT. Wilmar dalam soal pengamanan. Karena itulah, pasca kejadian puluhan personel Polsek Percut Sei Tuan langsung dikerahkan ke lokasi. (mri/deo)