26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Sales Mobil Dibunuh, Jenazahnya Dibuang Dekat Rumah

Foto: PM
Jenazah Stephanus tergeletak di dekat rumahnya di Komplek Sikambing Raya, Minggu (13/8).

MEDAN, SUMUTPOS.COSeorang acek-acek bernama Stephanus Fanu Wijaya (52), bernasib tragis. Diduga dibunuh, jasadnya dicampakkan begitu saja di pekarangan dekat rumahnya.

Kejadian pada Minggu (13/8) dinihari itu berlangsung di komplek Sikambing Raya Jalan Sei Sikambing, Medan Petisah. Atas temuan tersebut, warga sekitar pun heboh.

Jasad sales sparepart mobil ini pertama kali ditemukan petugas penjaga malam komplek setempat, M. Zulpan Nst (38). Kala itu, saksi sempat mendengar suara benda jatuh/dicampakan. Penasaran, dia pun mencari asal suara. Terakhir, dipastikan benda dimaksud ternyata jasad Stephanus.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendra ET mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. Karenanya, dirinya belum bisa memastikan penyebab tewasnya pria etnis Thionghoa tersebut.

“Pihak kami sedang mendalami temuan mayat ini. Belum diketahui apakah bunuh diri ataupun dibunuh,” sebut mantan Kapolsek Helvetia itu, Minggu (13/8).

Di lokasi kejadian, Zulpan bercerita, sekira pukul 00.00 wib dia sedang bertugas jaga malam di komplek. Ketika sedang santai di pos jaga bersama dengan rekannya bernama Abdi Marbun, dia mendengar suara benda yang terjatuh.

“Tengah malam aku dan Abdi duduk di pos jaga komplek Sikambing Raya, mendengar suara benda terjatuh. Kemudian memeriksa ke belakang dan mendapati ada orang telentang. Setelah dilihat lebih dekat, mukanya berdarah-darah,” sebut warga Jalan Persatuan, Gang Ali, ini.

Menyadari korban tidak bergerak lagi, Zulpan langsung menghubungi Polsek Medan Baru. Selang beberapa lama, petugas tiba. Warga sekitar diminta keluar dan memasang garis polisi di tempat kejadian.

Pertama kali ditemukan, wajah korban dalam kondisi bonyok berdarah, terdapat luka di dahi, kedua pergelangan tangan, dan kaki, serta luka lecet.

Awalnya petugas menduga Stephanus bunuh diri. Namun melihat sedikitnya bercak di sekitar jasad korban, muncul dugaan jika korban adalah korban penganiayaan.

Sekira pukul 04.12 wib petugas akhirnya mengevakuasi jenasah ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian, saksi yang melihat dan seluruh keluarga korban dibawa ke Mapolsek Medan Baru untuk diminta keterangan.(cr7/ras)

Foto: PM
Jenazah Stephanus tergeletak di dekat rumahnya di Komplek Sikambing Raya, Minggu (13/8).

MEDAN, SUMUTPOS.COSeorang acek-acek bernama Stephanus Fanu Wijaya (52), bernasib tragis. Diduga dibunuh, jasadnya dicampakkan begitu saja di pekarangan dekat rumahnya.

Kejadian pada Minggu (13/8) dinihari itu berlangsung di komplek Sikambing Raya Jalan Sei Sikambing, Medan Petisah. Atas temuan tersebut, warga sekitar pun heboh.

Jasad sales sparepart mobil ini pertama kali ditemukan petugas penjaga malam komplek setempat, M. Zulpan Nst (38). Kala itu, saksi sempat mendengar suara benda jatuh/dicampakan. Penasaran, dia pun mencari asal suara. Terakhir, dipastikan benda dimaksud ternyata jasad Stephanus.

Kapolsek Medan Baru, Kompol Hendra ET mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman. Karenanya, dirinya belum bisa memastikan penyebab tewasnya pria etnis Thionghoa tersebut.

“Pihak kami sedang mendalami temuan mayat ini. Belum diketahui apakah bunuh diri ataupun dibunuh,” sebut mantan Kapolsek Helvetia itu, Minggu (13/8).

Di lokasi kejadian, Zulpan bercerita, sekira pukul 00.00 wib dia sedang bertugas jaga malam di komplek. Ketika sedang santai di pos jaga bersama dengan rekannya bernama Abdi Marbun, dia mendengar suara benda yang terjatuh.

“Tengah malam aku dan Abdi duduk di pos jaga komplek Sikambing Raya, mendengar suara benda terjatuh. Kemudian memeriksa ke belakang dan mendapati ada orang telentang. Setelah dilihat lebih dekat, mukanya berdarah-darah,” sebut warga Jalan Persatuan, Gang Ali, ini.

Menyadari korban tidak bergerak lagi, Zulpan langsung menghubungi Polsek Medan Baru. Selang beberapa lama, petugas tiba. Warga sekitar diminta keluar dan memasang garis polisi di tempat kejadian.

Pertama kali ditemukan, wajah korban dalam kondisi bonyok berdarah, terdapat luka di dahi, kedua pergelangan tangan, dan kaki, serta luka lecet.

Awalnya petugas menduga Stephanus bunuh diri. Namun melihat sedikitnya bercak di sekitar jasad korban, muncul dugaan jika korban adalah korban penganiayaan.

Sekira pukul 04.12 wib petugas akhirnya mengevakuasi jenasah ke RS Bhayangkara untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kemudian, saksi yang melihat dan seluruh keluarga korban dibawa ke Mapolsek Medan Baru untuk diminta keterangan.(cr7/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/