26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Penot & Pilu Dipelor Polisi

Foto: Akbar/PM Penol (kaki diperban), pelaku pembobol Indomaret yang ditembak polisi, saat dikawal petugas
Foto: Akbar/PM
Penol (kaki diperban), pelaku pembobol Indomaret yang ditembak polisi, saat dikawal petugas aparat Polsek Delitua.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berusaha kabur saat dibawa keliling untuk pengembangan, betis kanan Reno alias Penot (29) warga Jl. Besar Delitua, Gang Bakti, Kec. Delitua dilumpuhkan personel Polsek Delitua dengan sebutir timah panas. Penot ditangkap karena mendalangi pembobolan tiga Indomaret yang terletak di seputaran Jl. Karya Wisata, Kec. Medan Johor. Wajah pelaku teridentifikasi dari rekaman CCTV yang terpasang di mini market itu.

Dua pekan melakukan penyelidikan, petugas akhirnya mendapat info lokasi persembuyian pelaku di Desa Bagian Dalam, Kec. Tanjung Tiram, Kab. Batubara. Tak mau kehilangan buruannya, Rabu (13/8) subuh, polisi pun turun ke Batubara dan berhasil meringkus pelaku.

Saat diinterogasi, Penot mengaku uang hasil rampokan tersebut telah ia gunakan membeli sepeda motor Vega R. Sementara barang-barang hasil rampasan tersebut ia simpan di rumahnya.

Singkat cerita, usai mengamankan barang bukti berupa 2 botol minyak goreng, 6 kotak pasta gigi, 3 botol shampo, 4 kota minyak rambut, 1 sepeda motor Vega R BK 2745 HR dan satu Suzuki Satria BK 6160 GO, petugas pun membawa Penot keliling untuk melacak teman-temannya. Kala itu Penot mengarahkan petugas kembali ke Jl. Karya Wisata, Medan Johor. Di sana ia berjanji akan memberitahukan tempat persembunyian teman-temannya.

Setiba di lokasi, Penot minta izin turun dari mobil untuk memancing teman-temannya. Karena percaya, polisi pun mengizinkan pelaku turun. Tapi sial, saat pintu dibuka, Penot langsung melarikan diri. Sadar dikelabui, petugas mengejar dan meletuskan 3 tembakan peringatan ke udara. Karena tak mengindahkan peringatan, polisi lantas membidik betis kanan pelaku.

Penot langsung roboh bersimbah darah di lokasi. Selanjutnya ia dibawa ke RS Bayangkara Medan untuk mendapat perawatan. Di kantor polisi, Penot mengaku nekat merampok karena ketagihan.

“Ketagihan aku, karena hasilnya jutaan. Itu aja bang. Bukan karena yang lain,” akunya. Kapolsek Delitua Kompol Anggoro Wicaksono yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan. “Mereka ini sepesialis perampok Indomaret, dan mereka berkelompok. Saat itu teman-teman Penot masih DPO,” pungkasnya.

PILU JUGA DITEMBAK POLISI

Di lokasi terpisah, Personel Reskrim Polresta Medan juga menembak seorang pria bernama Pilu (35), yang terlibat aksi pencurian di berbagai wilayah Kota Medan. Penjahat yang sudah lama diburon ini ditembak di Jl. Sumatera, Medan pada Kamis (14/8) malam.

Info dihimpun, Pilu adalah DPO 4 kasus pencurian di Polsek Medan Area. “Benar, tadi kami bersama Unit Jahtanras Polresta Medan menangkap seorang tersangka kasus pencurian di kawasan Jl. Sumatera. Ada 4 laporan yang sinkron dan sudah kita terima,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Agussobarnpraja.

Dijelaskan Agus, penangkapan terhadap Pilu bermula dari ditangkapnya Imam Nurdin Lubis (35), warga Jl. Timah, Medan Area yang jadi rekan Pilu dalam beraksi. Dari Imam, diketahui keberadaan Pilu yang sudah berbulan-bulan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Awalnya kita mengamankan Imam, jadi dari Imam ini kita peroleh informasi bahwa Pilu merupakan rekannya dalam beraksi. Dari dia pula kita mengetahui keberadaan Pilu,” kata Agus. Tak hanya pencurian, Imam dan Pilu juga terlibat kasus narkoba. Dimana Imam mengaku jika ia dan Pilu kerap menjual narkoba jenis sabu di kawasan Jl. Sutrisno, Jl. Timah dan Jl. Ismaliyah di seputaran wilayah Medan Area.

“Bukan hanya pencurian, terlibat narkoba juga mereka,” tandas Agus seraya mengatakan berkas perkara Imam sudah diserahkan ke jaksa. Sebanyak 4 laporan yang diterima Polsek Medan Area membuktikan aksi kejahatan yang dilakoni Pilu. Di antaranya LP/440/III/2014, pada Rabu (26/3) lalu di Jl. Sutrisno, Kel. Sei Rengas Permata dengan korban bernama Victor, LP/1095/VIII/2013 pada (12/8/2013) di Jl. Sutrisno, Gang Jawa dengan korban Hardiansyah, LP/1192/VIII/2014, pada Jumat (8/8) di Jl. Ismaliyah dengan korban Liem Cheng, serta yang terakhir dilaporkan Yuni Arman, warga Jl. Ismaliyah dengan LP/1175/VIII/2014 pada Selasa (5/8) lalu.

“Untuk Polsek Medan Area sendiri ada 4 laporan, dan masih dikembangkan untuk Polsek-Polsek lain,” terang Agus

Pilu ditangkap sekira pukul 18.30 WIB di kawasan Jl. Sumatera setelah petugas membentuk tim gabungan antara Unit Jahtanras Polresta Medan dengan Polsek Medan Area. “Diberi tindakan tegas ya, karena berusaha kabur dan melawan petugas saat akan ditangkap,” kata Agus. Pilu pun menderita luka tembak di bagian paha, dan dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan. Terpisah, Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Daniel membenarkan penangkapan tersebut. “Iya benar, masih kita kembangkan dulu. Sabar dulu ya,” katanya. (wel/bar/deo)

 

Foto: Akbar/PM Penol (kaki diperban), pelaku pembobol Indomaret yang ditembak polisi, saat dikawal petugas
Foto: Akbar/PM
Penol (kaki diperban), pelaku pembobol Indomaret yang ditembak polisi, saat dikawal petugas aparat Polsek Delitua.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Berusaha kabur saat dibawa keliling untuk pengembangan, betis kanan Reno alias Penot (29) warga Jl. Besar Delitua, Gang Bakti, Kec. Delitua dilumpuhkan personel Polsek Delitua dengan sebutir timah panas. Penot ditangkap karena mendalangi pembobolan tiga Indomaret yang terletak di seputaran Jl. Karya Wisata, Kec. Medan Johor. Wajah pelaku teridentifikasi dari rekaman CCTV yang terpasang di mini market itu.

Dua pekan melakukan penyelidikan, petugas akhirnya mendapat info lokasi persembuyian pelaku di Desa Bagian Dalam, Kec. Tanjung Tiram, Kab. Batubara. Tak mau kehilangan buruannya, Rabu (13/8) subuh, polisi pun turun ke Batubara dan berhasil meringkus pelaku.

Saat diinterogasi, Penot mengaku uang hasil rampokan tersebut telah ia gunakan membeli sepeda motor Vega R. Sementara barang-barang hasil rampasan tersebut ia simpan di rumahnya.

Singkat cerita, usai mengamankan barang bukti berupa 2 botol minyak goreng, 6 kotak pasta gigi, 3 botol shampo, 4 kota minyak rambut, 1 sepeda motor Vega R BK 2745 HR dan satu Suzuki Satria BK 6160 GO, petugas pun membawa Penot keliling untuk melacak teman-temannya. Kala itu Penot mengarahkan petugas kembali ke Jl. Karya Wisata, Medan Johor. Di sana ia berjanji akan memberitahukan tempat persembunyian teman-temannya.

Setiba di lokasi, Penot minta izin turun dari mobil untuk memancing teman-temannya. Karena percaya, polisi pun mengizinkan pelaku turun. Tapi sial, saat pintu dibuka, Penot langsung melarikan diri. Sadar dikelabui, petugas mengejar dan meletuskan 3 tembakan peringatan ke udara. Karena tak mengindahkan peringatan, polisi lantas membidik betis kanan pelaku.

Penot langsung roboh bersimbah darah di lokasi. Selanjutnya ia dibawa ke RS Bayangkara Medan untuk mendapat perawatan. Di kantor polisi, Penot mengaku nekat merampok karena ketagihan.

“Ketagihan aku, karena hasilnya jutaan. Itu aja bang. Bukan karena yang lain,” akunya. Kapolsek Delitua Kompol Anggoro Wicaksono yang dikonfirmasi mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan dan pengembangan. “Mereka ini sepesialis perampok Indomaret, dan mereka berkelompok. Saat itu teman-teman Penot masih DPO,” pungkasnya.

PILU JUGA DITEMBAK POLISI

Di lokasi terpisah, Personel Reskrim Polresta Medan juga menembak seorang pria bernama Pilu (35), yang terlibat aksi pencurian di berbagai wilayah Kota Medan. Penjahat yang sudah lama diburon ini ditembak di Jl. Sumatera, Medan pada Kamis (14/8) malam.

Info dihimpun, Pilu adalah DPO 4 kasus pencurian di Polsek Medan Area. “Benar, tadi kami bersama Unit Jahtanras Polresta Medan menangkap seorang tersangka kasus pencurian di kawasan Jl. Sumatera. Ada 4 laporan yang sinkron dan sudah kita terima,” kata Kanit Reskrim Polsek Medan Area, Iptu Agussobarnpraja.

Dijelaskan Agus, penangkapan terhadap Pilu bermula dari ditangkapnya Imam Nurdin Lubis (35), warga Jl. Timah, Medan Area yang jadi rekan Pilu dalam beraksi. Dari Imam, diketahui keberadaan Pilu yang sudah berbulan-bulan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

“Awalnya kita mengamankan Imam, jadi dari Imam ini kita peroleh informasi bahwa Pilu merupakan rekannya dalam beraksi. Dari dia pula kita mengetahui keberadaan Pilu,” kata Agus. Tak hanya pencurian, Imam dan Pilu juga terlibat kasus narkoba. Dimana Imam mengaku jika ia dan Pilu kerap menjual narkoba jenis sabu di kawasan Jl. Sutrisno, Jl. Timah dan Jl. Ismaliyah di seputaran wilayah Medan Area.

“Bukan hanya pencurian, terlibat narkoba juga mereka,” tandas Agus seraya mengatakan berkas perkara Imam sudah diserahkan ke jaksa. Sebanyak 4 laporan yang diterima Polsek Medan Area membuktikan aksi kejahatan yang dilakoni Pilu. Di antaranya LP/440/III/2014, pada Rabu (26/3) lalu di Jl. Sutrisno, Kel. Sei Rengas Permata dengan korban bernama Victor, LP/1095/VIII/2013 pada (12/8/2013) di Jl. Sutrisno, Gang Jawa dengan korban Hardiansyah, LP/1192/VIII/2014, pada Jumat (8/8) di Jl. Ismaliyah dengan korban Liem Cheng, serta yang terakhir dilaporkan Yuni Arman, warga Jl. Ismaliyah dengan LP/1175/VIII/2014 pada Selasa (5/8) lalu.

“Untuk Polsek Medan Area sendiri ada 4 laporan, dan masih dikembangkan untuk Polsek-Polsek lain,” terang Agus

Pilu ditangkap sekira pukul 18.30 WIB di kawasan Jl. Sumatera setelah petugas membentuk tim gabungan antara Unit Jahtanras Polresta Medan dengan Polsek Medan Area. “Diberi tindakan tegas ya, karena berusaha kabur dan melawan petugas saat akan ditangkap,” kata Agus. Pilu pun menderita luka tembak di bagian paha, dan dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapat perawatan. Terpisah, Kanit Jahtanras Polresta Medan AKP Daniel membenarkan penangkapan tersebut. “Iya benar, masih kita kembangkan dulu. Sabar dulu ya,” katanya. (wel/bar/deo)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/