30 C
Medan
Monday, June 24, 2024

Rumah Korban Sering Dikunjungi Pria-pria Gemulai

Foto: Rizky/PM Ardian Pranata dan Dandi Satria, tersangka pembunuh Budiadi, hingga tewas di kos-kosan. Keduanya membunuh karena hendak disodomi korban.
Foto: Rizky/PM
Ardian Pranata dan Dandi Satria, tersangka pembunuh Budiadi, hingga tewas di kos-kosan. Keduanya membunuh karena hendak disodomi korban.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tewasnya Budiadi (52) karena dikeroyok 2 ABG,
Ardian Pranata (17) dan Dandi Satria (16), di Jalan Tuasan, Gang Keluarga, Medan Tembung itu terjadi Senin (14/9) pukul 01.00 WIB, menggemparkan para tetangganya. Pasalnya, Budiadi yang diketahui belum beristri, meski sudah berusia lebih dari setengah abad itu dikenal baik dan ramah sama warga sekitar.

Ria Naibaho (55) tetangga kosnya mengatakan, mengetahui Budiadi tewas setelah adanya suara gaduh di kos-kosannya. “Aku terbangun karena mendengar suara ribut-ribut gitu. Kami dobrak pintunya, karena takut kenapa-kenapa sama dia. Eh tak tahunya dia sudah meninggal dipukuli kawannya,” ungkapnya.

Ibu 3 anak ini mengungkapkan, selain kedua pria yang membunuh Budiadi. Budiadi juga sering menerima tamu laki-laki. Bahkan setiap hari, selalu ada saja laki-laki yang datang mengunjungi Budiadi. “Sering juga laki-laki ada 2 atau 3 orang datang bertamu, ganti-ganti orangnya. Kadang datang sore, pulangnya malam. Bahkan juga sampai menginap. Laki-laki yang datang pun agak gemulai-gemulai orangnya,” beber Ria.

Sementara itu, Budiman (52) saudara kembar Budiadi mengatakan jika kedua pelaku hendak merampok sepeda motor Budiadi. “Mereka pasti mau mencuri motor adikku. Mana mungkin yang lain-lain,” kata warga Jalan Bhayangkara I, Gg Wakaf, Kecamatan Medan Tembung tersebut menyakinkan.

Pria berkulit gelap ini mengatakan, Budiadi merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Bahkan hanya Budiadi yang belum menikah. “Kami ada berempat, nah tinggal mendiang (Budiadi) aja lah yang belum menikah,” terangnya.

Budiman menampik rumor, kalau adiknya itu memiliki orientasi seks menyimpang dengan suka sesama jenis. “Ah siapa yang bilang homo. Adik saya normal kok, dia masih lajang karena mungkin belum ada yang cocok dirasanya,” ungkapnya.

Disesalkan Budiman, ia tidak bisa melupakan tentang permintaan adiknya sebelum tewas di tangan dua ABG. “Beberapa hari yang lalu ada dia minta memori yang ada lagu-lagunya. Aku nggak bisa kasih karena aku masih pakai, nyesal kali pun, bagus
kemarin itu aku kasihkan aja,” katanya.

Dikatakan Budiman, jenajah adiknya telah dikebumikan setelah salat ashar di TPU tak jauh dari kediamannya. (riz/han)

Foto: Rizky/PM Ardian Pranata dan Dandi Satria, tersangka pembunuh Budiadi, hingga tewas di kos-kosan. Keduanya membunuh karena hendak disodomi korban.
Foto: Rizky/PM
Ardian Pranata dan Dandi Satria, tersangka pembunuh Budiadi, hingga tewas di kos-kosan. Keduanya membunuh karena hendak disodomi korban.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tewasnya Budiadi (52) karena dikeroyok 2 ABG,
Ardian Pranata (17) dan Dandi Satria (16), di Jalan Tuasan, Gang Keluarga, Medan Tembung itu terjadi Senin (14/9) pukul 01.00 WIB, menggemparkan para tetangganya. Pasalnya, Budiadi yang diketahui belum beristri, meski sudah berusia lebih dari setengah abad itu dikenal baik dan ramah sama warga sekitar.

Ria Naibaho (55) tetangga kosnya mengatakan, mengetahui Budiadi tewas setelah adanya suara gaduh di kos-kosannya. “Aku terbangun karena mendengar suara ribut-ribut gitu. Kami dobrak pintunya, karena takut kenapa-kenapa sama dia. Eh tak tahunya dia sudah meninggal dipukuli kawannya,” ungkapnya.

Ibu 3 anak ini mengungkapkan, selain kedua pria yang membunuh Budiadi. Budiadi juga sering menerima tamu laki-laki. Bahkan setiap hari, selalu ada saja laki-laki yang datang mengunjungi Budiadi. “Sering juga laki-laki ada 2 atau 3 orang datang bertamu, ganti-ganti orangnya. Kadang datang sore, pulangnya malam. Bahkan juga sampai menginap. Laki-laki yang datang pun agak gemulai-gemulai orangnya,” beber Ria.

Sementara itu, Budiman (52) saudara kembar Budiadi mengatakan jika kedua pelaku hendak merampok sepeda motor Budiadi. “Mereka pasti mau mencuri motor adikku. Mana mungkin yang lain-lain,” kata warga Jalan Bhayangkara I, Gg Wakaf, Kecamatan Medan Tembung tersebut menyakinkan.

Pria berkulit gelap ini mengatakan, Budiadi merupakan anak ketiga dari 4 bersaudara. Bahkan hanya Budiadi yang belum menikah. “Kami ada berempat, nah tinggal mendiang (Budiadi) aja lah yang belum menikah,” terangnya.

Budiman menampik rumor, kalau adiknya itu memiliki orientasi seks menyimpang dengan suka sesama jenis. “Ah siapa yang bilang homo. Adik saya normal kok, dia masih lajang karena mungkin belum ada yang cocok dirasanya,” ungkapnya.

Disesalkan Budiman, ia tidak bisa melupakan tentang permintaan adiknya sebelum tewas di tangan dua ABG. “Beberapa hari yang lalu ada dia minta memori yang ada lagu-lagunya. Aku nggak bisa kasih karena aku masih pakai, nyesal kali pun, bagus
kemarin itu aku kasihkan aja,” katanya.

Dikatakan Budiman, jenajah adiknya telah dikebumikan setelah salat ashar di TPU tak jauh dari kediamannya. (riz/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/