Diduga, aksi pemukulan itu merupakan buntut dari pertikaian Agustus 2014 lalu. Kala itu, Alfaris mendapat tamu, yakni Ernawati Br Simanjuntak dan Sintalia. Saat itu, Ernawati datang mengendarai mobil Kijang Kapsul hendak masuk ke Gang F, namun harus melewati Gang Narai.
“Dia kan naik mobil, jadi gangnya sempit. Di situ dia dimaki-maki si Ra, anggota si Ah. Mau aku congkel mata kau? Katanya pada Ernawati yang sedang membuka jendela mobil untuk melihat apakah ban mobilnya masuk parit,” sambungnya.
Mendengar makian itu, Ernawati pun memberitahu Alfaris.
Tak senang tamunya dimaki, Alfaris bersama keluarga mencoba mencari tahu apa sebenarnya terjadi. Namun kedatangannya malah membuat Ah marah hingga memukul Ernawati dan Sintalia (15).
Aksi pemukulan itu memicu amarah Alfaris, hingga Ah dipukulnya. Ah lalu memanggil teman-temannya. Akibat kejadian itu, warga sekitar pun menghentikan perkelahian itu hingga berakhir ke kantor polisi. “Kami mengadu juga ke Polresta Medan, tapi mereka juga mengadu,” sambung Johan.
Namun sampai saat ini para pelaku tak kunjung ditangkap polisi. “Sampek sekarang tidak ditahan, mungkin sudah ‘sorong’ polisi di sana,” ucapnya.
Menurutnya, Ernawati ini dahulu orang lama di Jalan Karya Damar tersebut yang tak lain tetangga mereka. “Dia orang lama, dulu tetangga kami. Cuma saat itu, dia cuma mau main-main aja ke rumah karena lama tak jumpa. Nggak taunya dimaki-maki,” celoteh Alfaris.(eza/trg)