31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Terkait Karyawan Bank Syariah Mandiri Dibunuh di Kamar Kos, Korban Diduga Dihabisi Teman Dekat

IST/sumut pos
EVAKUASI: Personel Polres Tapteng mengevakuasi jenazah pegawai Bank Syariah Mandiri, Santi Devi Malau dari TKP untuk diautopsi di rumah umum terdekat, Jumat (14/6) lalu.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Pegawai PT Bank Syariah Mandiri (BSM), Santi Devi Malau (23) dihabisi di kosnya, Desa Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat (14/6). Meski sudah mengantongi identitas pelaku, namun Polres Tapteng enggan memberitahu siapa terduga tersebut.

KASATRESKRIM Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan mengatakan, terduga pelaku ditengarai seorang lelaki yang juga teman dekat korban. Saat ini, anggota di lapangan masih memburunya.

“Sudah kami kantongi (identitas pelaku). Dia masih teman dekat korban dan saat kejadian masuk ke dalam kamar tanpa ada upaya paksa,” ujar Dodi, Sabtu (15/6).

Dia mengungkapkan, usai menghabisi nyawa Sinta Devi Malau secara keji, terduga pelaku membawa dompet milik korban serta mengunci pintu kamar kos dari luar.

Namun beberapa barang berharga milik korban, seperti cincin tidak diambilnya.

“Dugaan sementara dompet dan kunci kamar kos dibawa terduga pelaku untuk menghilangkan jejak,” katanya.

Keterangan dari sejumlah saksi, selama ini almarhumah Sinta tinggal di kos-kosan bersama dengan rekan kerjanya di Bank Mandiri Syariah Tapteng.

Namun saat kejadian, korban hanya tinggal seorang diri lantaran temannya sedang cuti dan pulang ke Batam.

Sebelum ditemukan tewas di kamar mandi tempat kos, Sinta sempat menghadiri acara halal bihalal. Kemudian dia pulang ke kos untuk mencuci pakaian dan salat.

“Jadi selesai itu ada seorang pria yang diduga temannya datang ke kamar kos. Setelah itu, korban ditemukan meninggal dunia,” ucapnya.

Hasil pengembangan, almarhumah tewas dengan luka bekas benturan keras di bagian kepala. Diduga luka itu akibat dibenturkan ke tembok kamar mandi atau kloset hingga korban pingsan.

Setelah itu mulut korban ditutup dan lehernya dicekik hingga meninggal. Usai membunuh, pelaku pergi dengan mematikan lampu dan mengunci kamar kos.

Diketahui, Sinta Devi Malau seorang karyawati Bank Mandiri Syariah di Tapteng meregang nyawa dalam kamar kosnya di Jalan Padangsidempuan, Kecamatan Pandan, Jumat (14/6) lalu.

Korban ditemukan dalam posisi telungkup dengan wajah ditutup kain dan terdapat bekas luka cakaran pada kedua tangannya.

Informasi diperoleh, jenazah korban tiba di rumah duka, Jumat (14/6) sekira pukul 15.00 WIB. Isak tangis keluarga dan pelayat pun pecah.

Keluarga tak menduga Santi pergi secepat itu untuk selama-lamanya. Ratusan pelayat silih berganti datang ke rumah duka.

Informasi lain menyebut, sebelum ajal menjemput Santi, ibunya sempat diminta korban untuk menyetrika bajunya yang akan dipakai untuk menghadiri pesta pernikahan temannya di Padangsidempuan, pekan depan.

“Jumat malam sekitar jam 8 malam, Santi pulang ke kos usai menghadiri acara halalbihalal bersama teman kantornya, dan sempat mengajak satu orang temannya untuk tidur di rumah kosnya,” ujar salah seorang keluarga korban di rumah duka.

“Karena teman satu kos Santi sudah empat hari pulang ke Sidempuan untuk persiapan pesta pernikahannya. Namun temannya itu tak jadi menemani Santi tidur di kosan,” sambungnya.

Keluarga korban juga menyebutkan, bahwa Santi sempat memberi sebuah jam dan kemeja kepada ayahnya.

Santi Devi Malau dikebumikan persis di samping makam kakeknya. Tepatnya di Desa Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, Sabtu (15/6).

Dalam proses pemakaman itu, Maslan Malau orangtua dari Santi menerima langsung jasad putrinya di liang lahat. Dalam doa yang dipanjatkan agar kiranya almarhum diterima di sisi-Nya.

BSM Minta Pelaku Diungkap

Kematian tidak wajar yang dialami Santi Devi Malau, Jumat (14/6) lalu, membuat pihak Bank Syariah Mandiri (BSM) berduka.

“Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya Sdri Santi Devi Malau,’’ sebut Corporate Secretary Mandiri Syariah, Ahmad Reza kepada wartawan, Minggu (16/6).

PT BSM berharap peristiwa meninggal karyawatinya itu dapat segera diungkap dan ditangkap pelakunya. Dijelaskannya, korban bergabung dengan Mandiri Syariah sekitar satu tahun lalu.

“Saat ini manajemen menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak Kepolisian dan juga siap membantu petugas jika dibutuhkan untuk membantu permasalahan ini,” sebut Reza.

Namun Reza, juga mengimbau kepada khalayak untuk tidak menyebarkan foto pribadi almarhumah di media sosial maupun menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi agar tidak menambah duka pihak keluarga yang ditinggalkan.

“Kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut permasalahan ini, “ tuturnya.

Untuk diketahui, Santi Devi Malau adalah petugas customer service Mandiri Syariah KFO Mikro Pandan Kota, Tapanuli Tengah. Korban memiliki kinerja yang baik selama bekerja. (gus/ala)

IST/sumut pos
EVAKUASI: Personel Polres Tapteng mengevakuasi jenazah pegawai Bank Syariah Mandiri, Santi Devi Malau dari TKP untuk diautopsi di rumah umum terdekat, Jumat (14/6) lalu.

TAPTENG, SUMUTPOS.CO – Pegawai PT Bank Syariah Mandiri (BSM), Santi Devi Malau (23) dihabisi di kosnya, Desa Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Jumat (14/6). Meski sudah mengantongi identitas pelaku, namun Polres Tapteng enggan memberitahu siapa terduga tersebut.

KASATRESKRIM Polres Tapteng AKP Dodi Nainggolan mengatakan, terduga pelaku ditengarai seorang lelaki yang juga teman dekat korban. Saat ini, anggota di lapangan masih memburunya.

“Sudah kami kantongi (identitas pelaku). Dia masih teman dekat korban dan saat kejadian masuk ke dalam kamar tanpa ada upaya paksa,” ujar Dodi, Sabtu (15/6).

Dia mengungkapkan, usai menghabisi nyawa Sinta Devi Malau secara keji, terduga pelaku membawa dompet milik korban serta mengunci pintu kamar kos dari luar.

Namun beberapa barang berharga milik korban, seperti cincin tidak diambilnya.

“Dugaan sementara dompet dan kunci kamar kos dibawa terduga pelaku untuk menghilangkan jejak,” katanya.

Keterangan dari sejumlah saksi, selama ini almarhumah Sinta tinggal di kos-kosan bersama dengan rekan kerjanya di Bank Mandiri Syariah Tapteng.

Namun saat kejadian, korban hanya tinggal seorang diri lantaran temannya sedang cuti dan pulang ke Batam.

Sebelum ditemukan tewas di kamar mandi tempat kos, Sinta sempat menghadiri acara halal bihalal. Kemudian dia pulang ke kos untuk mencuci pakaian dan salat.

“Jadi selesai itu ada seorang pria yang diduga temannya datang ke kamar kos. Setelah itu, korban ditemukan meninggal dunia,” ucapnya.

Hasil pengembangan, almarhumah tewas dengan luka bekas benturan keras di bagian kepala. Diduga luka itu akibat dibenturkan ke tembok kamar mandi atau kloset hingga korban pingsan.

Setelah itu mulut korban ditutup dan lehernya dicekik hingga meninggal. Usai membunuh, pelaku pergi dengan mematikan lampu dan mengunci kamar kos.

Diketahui, Sinta Devi Malau seorang karyawati Bank Mandiri Syariah di Tapteng meregang nyawa dalam kamar kosnya di Jalan Padangsidempuan, Kecamatan Pandan, Jumat (14/6) lalu.

Korban ditemukan dalam posisi telungkup dengan wajah ditutup kain dan terdapat bekas luka cakaran pada kedua tangannya.

Informasi diperoleh, jenazah korban tiba di rumah duka, Jumat (14/6) sekira pukul 15.00 WIB. Isak tangis keluarga dan pelayat pun pecah.

Keluarga tak menduga Santi pergi secepat itu untuk selama-lamanya. Ratusan pelayat silih berganti datang ke rumah duka.

Informasi lain menyebut, sebelum ajal menjemput Santi, ibunya sempat diminta korban untuk menyetrika bajunya yang akan dipakai untuk menghadiri pesta pernikahan temannya di Padangsidempuan, pekan depan.

“Jumat malam sekitar jam 8 malam, Santi pulang ke kos usai menghadiri acara halalbihalal bersama teman kantornya, dan sempat mengajak satu orang temannya untuk tidur di rumah kosnya,” ujar salah seorang keluarga korban di rumah duka.

“Karena teman satu kos Santi sudah empat hari pulang ke Sidempuan untuk persiapan pesta pernikahannya. Namun temannya itu tak jadi menemani Santi tidur di kosan,” sambungnya.

Keluarga korban juga menyebutkan, bahwa Santi sempat memberi sebuah jam dan kemeja kepada ayahnya.

Santi Devi Malau dikebumikan persis di samping makam kakeknya. Tepatnya di Desa Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut, Sabtu (15/6).

Dalam proses pemakaman itu, Maslan Malau orangtua dari Santi menerima langsung jasad putrinya di liang lahat. Dalam doa yang dipanjatkan agar kiranya almarhum diterima di sisi-Nya.

BSM Minta Pelaku Diungkap

Kematian tidak wajar yang dialami Santi Devi Malau, Jumat (14/6) lalu, membuat pihak Bank Syariah Mandiri (BSM) berduka.

“Kami sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya Sdri Santi Devi Malau,’’ sebut Corporate Secretary Mandiri Syariah, Ahmad Reza kepada wartawan, Minggu (16/6).

PT BSM berharap peristiwa meninggal karyawatinya itu dapat segera diungkap dan ditangkap pelakunya. Dijelaskannya, korban bergabung dengan Mandiri Syariah sekitar satu tahun lalu.

“Saat ini manajemen menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada pihak Kepolisian dan juga siap membantu petugas jika dibutuhkan untuk membantu permasalahan ini,” sebut Reza.

Namun Reza, juga mengimbau kepada khalayak untuk tidak menyebarkan foto pribadi almarhumah di media sosial maupun menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi agar tidak menambah duka pihak keluarga yang ditinggalkan.

“Kita serahkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut permasalahan ini, “ tuturnya.

Untuk diketahui, Santi Devi Malau adalah petugas customer service Mandiri Syariah KFO Mikro Pandan Kota, Tapanuli Tengah. Korban memiliki kinerja yang baik selama bekerja. (gus/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/