26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Satu Polisi Ikut Ditangkap, Hobinya Sabung Ayam

Foto: War/PM
Lokasi penangkapan 6 tersangka narkoba saat digrebek BNN di Sergai Walk, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CODua gembong narkoba yang ditangkap petugas BNN Pusat hingga tewas ditembak ternyata merupakan jaringan dari Malaysia. Keduanya yakni Bambang Julianto (bandar & penyedia barang) dan Moh Syafii als Panjul alias Boy (meloloskan sabu dari Malaysia).

“Jaringan ini membawa barang haram itu melalui jalur laut. Mereka bergerak dari perairan Malaysia dengan menggunakan kapal tradisional lalu menuju perairan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara,” ungkap Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dalam keterangan persnya di Mapolda Sumut, Sabtu (15/7) malam.

Dia menyebutkan, dari jaringan narkoba Malaysia ini disita barang bukti sabu seberat 44 kg. Selain itu, satu pucuk senjata api jenis revolver beserta peluru, 4 unit sepeda motor, 3 unit mobil dan barang bukti lainnya.

“Keduanya terpaksa kita tembak karena melawan saat ditangkap. Mereka ditembak pada bagian dada sebelah kiri,” sebut Arman Depari didampingi Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw.

Lebih jauh dia mengatakan, selain dua bandar yang ditangkap turut dibekuk delapan orang lagi yang merupakan jaringannya.

Mereka adalah Aiptu Suheryanto (sebagai pengendali di lapangan), Samsul Bahri (pembawa barang dari Malaysia), Sahidul Saragih (kurir), Heri Agus Marzuki (kurir), Rovvi Syahriandi (kurir), Eddy Sahputra Sirait (kurir), Ayaradi (pembawa barang dari Malaysia) dan Untung (ceker).

“Kasusnya sedang kita dalami lagi karena patut diduga masih ada jaringan mereka yang belum tertangkap,” tukas Arman Depari.

Siapakah Aiptu Suheryanto, Kapos Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Sergai? Hasil penelusuran wartawan, selama ini dia dikenal rajin dan royal sama teman.

Ditangkapnya Aiptu Suheryanto seketika membuat namanya jadi buah bibir di kalangan teman sesama korps baju coklat khususnya Polres Sergai dan warga Kabupaten Serdang Bedagai.

Kasat Polair Polres Sergai, AKP Edi Plantino sendiri mengaku sangat terkejut. “Saya terkejut mendengar keterlibatannya. Padahal dia rajin dalam bertugas dan sudah lama menjadi Kapos di Pantai Cermin,” bilang Edi melalui telepon seluler.

Bukan hanya Edi, bahkan sejawat dan masyarakat yang mengenal Aiptu Suheryanto kompak mengatakan ia sosok pribadi dan baik, royal dan tidak pelit memberi bantuan materi kepada orang dikenalnya.

Foto: War/PM
Lokasi penangkapan 6 tersangka narkoba saat digrebek BNN di Sergai Walk, Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CODua gembong narkoba yang ditangkap petugas BNN Pusat hingga tewas ditembak ternyata merupakan jaringan dari Malaysia. Keduanya yakni Bambang Julianto (bandar & penyedia barang) dan Moh Syafii als Panjul alias Boy (meloloskan sabu dari Malaysia).

“Jaringan ini membawa barang haram itu melalui jalur laut. Mereka bergerak dari perairan Malaysia dengan menggunakan kapal tradisional lalu menuju perairan Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai, Sumatera Utara,” ungkap Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari dalam keterangan persnya di Mapolda Sumut, Sabtu (15/7) malam.

Dia menyebutkan, dari jaringan narkoba Malaysia ini disita barang bukti sabu seberat 44 kg. Selain itu, satu pucuk senjata api jenis revolver beserta peluru, 4 unit sepeda motor, 3 unit mobil dan barang bukti lainnya.

“Keduanya terpaksa kita tembak karena melawan saat ditangkap. Mereka ditembak pada bagian dada sebelah kiri,” sebut Arman Depari didampingi Kapolda Sumut, Irjen Paulus Waterpauw.

Lebih jauh dia mengatakan, selain dua bandar yang ditangkap turut dibekuk delapan orang lagi yang merupakan jaringannya.

Mereka adalah Aiptu Suheryanto (sebagai pengendali di lapangan), Samsul Bahri (pembawa barang dari Malaysia), Sahidul Saragih (kurir), Heri Agus Marzuki (kurir), Rovvi Syahriandi (kurir), Eddy Sahputra Sirait (kurir), Ayaradi (pembawa barang dari Malaysia) dan Untung (ceker).

“Kasusnya sedang kita dalami lagi karena patut diduga masih ada jaringan mereka yang belum tertangkap,” tukas Arman Depari.

Siapakah Aiptu Suheryanto, Kapos Satuan Polisi Perairan (Satpolair) Polres Sergai? Hasil penelusuran wartawan, selama ini dia dikenal rajin dan royal sama teman.

Ditangkapnya Aiptu Suheryanto seketika membuat namanya jadi buah bibir di kalangan teman sesama korps baju coklat khususnya Polres Sergai dan warga Kabupaten Serdang Bedagai.

Kasat Polair Polres Sergai, AKP Edi Plantino sendiri mengaku sangat terkejut. “Saya terkejut mendengar keterlibatannya. Padahal dia rajin dalam bertugas dan sudah lama menjadi Kapos di Pantai Cermin,” bilang Edi melalui telepon seluler.

Bukan hanya Edi, bahkan sejawat dan masyarakat yang mengenal Aiptu Suheryanto kompak mengatakan ia sosok pribadi dan baik, royal dan tidak pelit memberi bantuan materi kepada orang dikenalnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/