26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Tabrak Pohon Mahoni, 3 Tewas 5 Luka

Foto: Fachril/Posmetro Medan Avanza yang dikendarai para korban, ringsek usai nabrak pohon mahoni.
Foto: Fachril/Posmetro Medan
Avanza yang dikendarai para korban, ringsek usai nabrak pohon mahoni.

SUMUTPOS.CO – Mengemudi dalam pengaruh minuman keras, Onma Armando Gultom alias Nando (20) banting stir dan tabrak pohon mahoni di Jl. KL Yos Sudarso, Km 13, Kel. Titipapan, Kec. Medan Labuhan, Selasa (19/11) sekitar pukul 02.00 WIB. Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 3 orang tewas, sedang Nando dan 4 penumpang lain menderita luka ringan. Samsudin Lubis (37) warga Lorong V, Kel. Sei Mati, Kec. Medan Labuhan, Siti Aisah (34) warga Jl. Titi Pahlawan, Gang Pringgan, Kec. Medan Marelan dan Hasanuddin (44), warga Jl. Rawe I, Kel. Tangkahan, Kec. Medan Labuhan adalah nama ketiga korban tewas. Sedang korban luka diantaranya, Eva (26), Ipah (30), Erna (32) dan satu pria lagi yang belum diketahui identitasnya karena kabur saat kejadian.

Sebelum kejadian, malam itu Nando dan ketujuh temannya  sempat minum di lapo tuak Cingkwan. Karena kentang alias kena tanggung, sekira pukul 23.00 WIB, para korban memilih nyambung ke ke Cafe Rio Pasar VII, Labuhan Deli. Setelah puas menenggak miras diiringi dentuman musik, sekitar pukul 2.00 WIB, Nando bersama teman pria dan wanitanya memilih pulang. Saat melintas lokasi, tepatnya di depan PT Mitra Pinex Antar Nusa, Kec. Medan Labuhan, Nando yang mengemudikan Toyota Innova BK 1351 KJ milik bosnya berusaha mendahului truk di depannya dari jalur kanan. Tapi naas, saat hendak berbelok ke kiri, Nando tiba-tiba hilang kendali dan banting stir ke kiri hingga menabrak pohon mahoni. Usai menabrak, mobil yang melaju kencang itu lalu terbentur ke dinding gudang.

Benturan keras itu mengakibatkan Siti Aisah tewas ditempat dengan kondisi kepala pecah. Sedang Hasanudin dan Samsudin yang kritis sempat dilarikan warga ke RSU Delima yang tak jauh dari lokasi. Sementara Nando yang selamat langsung diamankan warga. Di saat bersamaan, kelima teman Nando yang lain memilih melarikan diri. “Waktu aku potong truk itu, tiba – tiba buang ke kiri aku pun tak sadar lagi, hingga nabrak pohon,” kenang Nando. Petugas Satlantas Polsek Medan Labuhan datang ke lokasi tak lama setelah kejadian langsung melakukan olah TKP, dan mengamankan mobil yang ringsek bersama sopirnya. Di lokasi terpisah, Samsudin dan Hasanudin yang sempat beberapa jam mendapat perawatan medis atas luka di kepala masing-masing, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah korban untuk disemayamkan. Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, Aiptu IR Sinaga mengatakan, kasus kecelakaan itu telah mereka tangani dengan mengamankan sopir dan barang bukti mobil. Sedangkan para penumpang yang selamat sedang dicari keberadaannya. “Kita sudah tangani dan kasusnya masih kita proses lebih lanjut,” kata IR Sinaga.

 

AKU KERJA, TAK PULANG

Deraian air mata mewarnai para keluarga korban yang tewas akibat kecelakaan maut itu. Para keluarga terimpa musibah sudah mengkebumikan masing – masing korban yang tewas. Kepergian Hasanudin jelas meninggalkan duka mendalam bagi Yus, istrinya. Yus mengaku tak menyangka suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam itu akan begitu cepat meninggalkannya. Ditemani anaknya usai pemakaman, wanita yang mengenakan baju merah itu masih teringat dengan pesan terakhir suaminya yang mengaku tak bisa pulang malam itu dengan alasan kerja. “Malam itu suami saya mengaku mau pergi kerja dan tak pulang. Biasanya dia tak pernah bilang tak pulang, mungkin pesan terakhir itu petanda buruknya,” kenang ibu anak dua di rumah duka.

“Dia biasa saja, tak ada tanda aneh, cuma ucapan malam itu aja yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya, biasanya dia tak pernah bilang kerja tak pulang, mungkin ini sudah ajalnya,” cerita Yus dengan mata berkaca – kaca. Terpisah, keluarga Samsudin yang disambangi kru koran ini menolak berkomentar atas kematian ayah 4 anak yang bekerja sebagai tukang ojek itu. Begitu juga, pihak keluarga Siti Aisah yang telah 2 tahun pisah dengan suaminya yang mendekam di penjara itu juga memilih tutup mulut. (ril/deo)

Foto: Fachril/Posmetro Medan Avanza yang dikendarai para korban, ringsek usai nabrak pohon mahoni.
Foto: Fachril/Posmetro Medan
Avanza yang dikendarai para korban, ringsek usai nabrak pohon mahoni.

SUMUTPOS.CO – Mengemudi dalam pengaruh minuman keras, Onma Armando Gultom alias Nando (20) banting stir dan tabrak pohon mahoni di Jl. KL Yos Sudarso, Km 13, Kel. Titipapan, Kec. Medan Labuhan, Selasa (19/11) sekitar pukul 02.00 WIB. Kecelakaan tunggal ini mengakibatkan 3 orang tewas, sedang Nando dan 4 penumpang lain menderita luka ringan. Samsudin Lubis (37) warga Lorong V, Kel. Sei Mati, Kec. Medan Labuhan, Siti Aisah (34) warga Jl. Titi Pahlawan, Gang Pringgan, Kec. Medan Marelan dan Hasanuddin (44), warga Jl. Rawe I, Kel. Tangkahan, Kec. Medan Labuhan adalah nama ketiga korban tewas. Sedang korban luka diantaranya, Eva (26), Ipah (30), Erna (32) dan satu pria lagi yang belum diketahui identitasnya karena kabur saat kejadian.

Sebelum kejadian, malam itu Nando dan ketujuh temannya  sempat minum di lapo tuak Cingkwan. Karena kentang alias kena tanggung, sekira pukul 23.00 WIB, para korban memilih nyambung ke ke Cafe Rio Pasar VII, Labuhan Deli. Setelah puas menenggak miras diiringi dentuman musik, sekitar pukul 2.00 WIB, Nando bersama teman pria dan wanitanya memilih pulang. Saat melintas lokasi, tepatnya di depan PT Mitra Pinex Antar Nusa, Kec. Medan Labuhan, Nando yang mengemudikan Toyota Innova BK 1351 KJ milik bosnya berusaha mendahului truk di depannya dari jalur kanan. Tapi naas, saat hendak berbelok ke kiri, Nando tiba-tiba hilang kendali dan banting stir ke kiri hingga menabrak pohon mahoni. Usai menabrak, mobil yang melaju kencang itu lalu terbentur ke dinding gudang.

Benturan keras itu mengakibatkan Siti Aisah tewas ditempat dengan kondisi kepala pecah. Sedang Hasanudin dan Samsudin yang kritis sempat dilarikan warga ke RSU Delima yang tak jauh dari lokasi. Sementara Nando yang selamat langsung diamankan warga. Di saat bersamaan, kelima teman Nando yang lain memilih melarikan diri. “Waktu aku potong truk itu, tiba – tiba buang ke kiri aku pun tak sadar lagi, hingga nabrak pohon,” kenang Nando. Petugas Satlantas Polsek Medan Labuhan datang ke lokasi tak lama setelah kejadian langsung melakukan olah TKP, dan mengamankan mobil yang ringsek bersama sopirnya. Di lokasi terpisah, Samsudin dan Hasanudin yang sempat beberapa jam mendapat perawatan medis atas luka di kepala masing-masing, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Pihak keluarga langsung membawa pulang jenazah korban untuk disemayamkan. Kanit Lantas Polsek Medan Labuhan, Aiptu IR Sinaga mengatakan, kasus kecelakaan itu telah mereka tangani dengan mengamankan sopir dan barang bukti mobil. Sedangkan para penumpang yang selamat sedang dicari keberadaannya. “Kita sudah tangani dan kasusnya masih kita proses lebih lanjut,” kata IR Sinaga.

 

AKU KERJA, TAK PULANG

Deraian air mata mewarnai para keluarga korban yang tewas akibat kecelakaan maut itu. Para keluarga terimpa musibah sudah mengkebumikan masing – masing korban yang tewas. Kepergian Hasanudin jelas meninggalkan duka mendalam bagi Yus, istrinya. Yus mengaku tak menyangka suaminya yang sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam itu akan begitu cepat meninggalkannya. Ditemani anaknya usai pemakaman, wanita yang mengenakan baju merah itu masih teringat dengan pesan terakhir suaminya yang mengaku tak bisa pulang malam itu dengan alasan kerja. “Malam itu suami saya mengaku mau pergi kerja dan tak pulang. Biasanya dia tak pernah bilang tak pulang, mungkin pesan terakhir itu petanda buruknya,” kenang ibu anak dua di rumah duka.

“Dia biasa saja, tak ada tanda aneh, cuma ucapan malam itu aja yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya, biasanya dia tak pernah bilang kerja tak pulang, mungkin ini sudah ajalnya,” cerita Yus dengan mata berkaca – kaca. Terpisah, keluarga Samsudin yang disambangi kru koran ini menolak berkomentar atas kematian ayah 4 anak yang bekerja sebagai tukang ojek itu. Begitu juga, pihak keluarga Siti Aisah yang telah 2 tahun pisah dengan suaminya yang mendekam di penjara itu juga memilih tutup mulut. (ril/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/