30 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Psikolog: Terjadi Disfungsi Keluarga

Foto: Well/PM Melati (nama samaran) dan ibunya SS, korban penyimpangan seks MR.
Foto: Well/PM
Melati (nama samaran) dan ibunya SS, korban penyimpangan seks MR.

 

SUMUTPOS.CO – Menanggapi kasus persetubuhan terlarang yang dilakoni Raz dan ibu kandungnya Siti menurut pakar psikologi Sumut, Dra. Irna Minauli efek dari disfungsi keluarga.

Disfungsi keluarga yang dimaksud Dekan Psikologi Universitas Sumatera Utara itu adalah terjadinya banyak konflik, perilaku buruk, dan bahkan pelecehan di antara anggota-anggotanya. Hal tersebut mengakibatkan pelakunya merasa prilaku menyimpang yang dilakukannya sebagai hal normal.

“Persetubuhan sedarah (incest) itu sendiri bisa terjadi pada keluarga yang tak berfungsi dengan baik ya, maksudnya interaksi sesama anggota keluarga sangat kurang,” ungkap Irna.

Salah satu faktor penyebab hal tersebut terjadi, dijelaskan Irna, adanya ikatan yang dinilai aneh antara ibu dan anak. Ikatan itu lahir dari rasa nyaman, rasa kesepian hingga membuat keduanya merasa sangat saling membutuhkan. Kecintaan anak pada ibunya dinilai berlebihan dan sebaliknya si ibu berlebihan mengagumi anaknya.

“Ini bisa saja karena perceraian. Dalam kasus ini faktor perceraian atau perpisahan dengan suami menjadi pemicu lahirnya hubungan erat antara si ibu dan si anak. Si ibu berlebihan mengagumi si anak dan sebaliknya si anak terlalu mencintai ibunya, dan rasa memiliki itu pula yang mengakibatkan adanya penyimpangan itu,” tandas Irna Minauli.

Dari hubungan itu pula, baik anak dan ibu tak lagi memiliki batasan hingga terjadi persetubuhan tersebut. Hal ini pun bisa saja dipicu terisolasinya dari lingkungan sehingga memilih menyibukkan diri sendiri dengan keluarga.

Dalam hal ini, Raz terlalu berlebihan menunjukkan rasa sayangnya terhadap ibunya hingga beranggapan bahwa dirinya yang paling mengerti akan ibunya itu. Sementara Siti yang ternyata menikmati persetubuhan itu tidak akan menimbulkan dampak apa-apa dan justru si ibu lebih merasa nyaman, malah benar-benar jatuh cinta pada anaknya itu.

“Si ibu kecanduan ya, kemungkinan demikian. Mungkin si ibu beranggapn ia kesulitan mencari pengganti suaminya yang sesuai dengannya,” katanya.

Sementara untuk Melati sendiri, dampak terburuk kedepannya ialah akan menjadi pecandu seks atau ‘nymphomnia’ dan bahkan bisa menjadi lesbi.

“Yang paling berdampak itu pada si adik ya, dia bisa saja menjadi pecandu seks atau lesbian karena merasa orang yang seharusnya melindunginya justru merusaknya,” kata Irna mengakhiri. (wel/bd)

Foto: Well/PM Melati (nama samaran) dan ibunya SS, korban penyimpangan seks MR.
Foto: Well/PM
Melati (nama samaran) dan ibunya SS, korban penyimpangan seks MR.

 

SUMUTPOS.CO – Menanggapi kasus persetubuhan terlarang yang dilakoni Raz dan ibu kandungnya Siti menurut pakar psikologi Sumut, Dra. Irna Minauli efek dari disfungsi keluarga.

Disfungsi keluarga yang dimaksud Dekan Psikologi Universitas Sumatera Utara itu adalah terjadinya banyak konflik, perilaku buruk, dan bahkan pelecehan di antara anggota-anggotanya. Hal tersebut mengakibatkan pelakunya merasa prilaku menyimpang yang dilakukannya sebagai hal normal.

“Persetubuhan sedarah (incest) itu sendiri bisa terjadi pada keluarga yang tak berfungsi dengan baik ya, maksudnya interaksi sesama anggota keluarga sangat kurang,” ungkap Irna.

Salah satu faktor penyebab hal tersebut terjadi, dijelaskan Irna, adanya ikatan yang dinilai aneh antara ibu dan anak. Ikatan itu lahir dari rasa nyaman, rasa kesepian hingga membuat keduanya merasa sangat saling membutuhkan. Kecintaan anak pada ibunya dinilai berlebihan dan sebaliknya si ibu berlebihan mengagumi anaknya.

“Ini bisa saja karena perceraian. Dalam kasus ini faktor perceraian atau perpisahan dengan suami menjadi pemicu lahirnya hubungan erat antara si ibu dan si anak. Si ibu berlebihan mengagumi si anak dan sebaliknya si anak terlalu mencintai ibunya, dan rasa memiliki itu pula yang mengakibatkan adanya penyimpangan itu,” tandas Irna Minauli.

Dari hubungan itu pula, baik anak dan ibu tak lagi memiliki batasan hingga terjadi persetubuhan tersebut. Hal ini pun bisa saja dipicu terisolasinya dari lingkungan sehingga memilih menyibukkan diri sendiri dengan keluarga.

Dalam hal ini, Raz terlalu berlebihan menunjukkan rasa sayangnya terhadap ibunya hingga beranggapan bahwa dirinya yang paling mengerti akan ibunya itu. Sementara Siti yang ternyata menikmati persetubuhan itu tidak akan menimbulkan dampak apa-apa dan justru si ibu lebih merasa nyaman, malah benar-benar jatuh cinta pada anaknya itu.

“Si ibu kecanduan ya, kemungkinan demikian. Mungkin si ibu beranggapn ia kesulitan mencari pengganti suaminya yang sesuai dengannya,” katanya.

Sementara untuk Melati sendiri, dampak terburuk kedepannya ialah akan menjadi pecandu seks atau ‘nymphomnia’ dan bahkan bisa menjadi lesbi.

“Yang paling berdampak itu pada si adik ya, dia bisa saja menjadi pecandu seks atau lesbian karena merasa orang yang seharusnya melindunginya justru merusaknya,” kata Irna mengakhiri. (wel/bd)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/