Terkait pelapor, jumlahnya terus membengkak. Bila hari pertama ada 100 orang, saat ini total pelapor yang datang langsung ke posko mencapai 820 orang.
Lalu, pelapor yang melalui e-mail 761 orang. Jumlah tersebut terus bertambah seiring dibukanya crisis center.
”Kan ada 50 ribu jamaah yang diduga belum diberangkatkan,” terang mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya tersebut kemarin.
Saking banyaknya jumlah korban First Travel, saat dilakukan penggeledahan di rumah Kiki di Jalan Kebagusan Dalam, ketua RT 01 Abdul Kowi mengakui, keluarganya juga menjadi korban First Travel. ”Keluarga saya uangnya juga belum kembali,” ujarnya.
Untung, polisi saat ini menyita rumah milik Kiki tersebut. Sebab, selama ini rumah itu tidak diketahui milik siapa.
”Saya malah tidak mengetahui ini milik bos First Travel, baru tahu sekarang,” paparnya kepada Jawa Pos. (idr/c10/oki)