25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Kami Tak Tahan Tingkah Adit Nakal…

Adit, Ervinna (ibu tirinya), dan Surya (ayahnya).
Adit, Ervinna (ibu tirinya), dan Surya (ayahnya).

KAMPAR, SUMUTPOS.CO – Mata Ervina (36), ibu tiri Aditya alias Adit, berkaca-kaca saat digelandang polisi. Tangannya menutup hidung. Kadang menutup sebagian wajah. Ervina ditangkap bersama suami yang juga bapak kandung Adit, Surya Atmaja (35), Kamis (19/12) sekitar pukul 13.00 WIB. Dari lokasi penangkapan, rumah atasan Surya, di Desa Danau Lancang Kampung Hulu, keduanya dibawa ke Mapolres Kampar di Bangkinang.

Ervina membuang anak tirinya, Adit (8) di perkebunan sawit. Ervina mengaku tega melakukannya karena kesal dengan ulah nakal Adit. Saat diwawancarai, Ervina menuturkan dirinya kehabisan sabar menghadapi tingkah Adit. Puncak kekesalannya dilampiaskan dengan menganiaya Adit.

Tak tahan dengan tingkah Adit, Ervina dan Surta Atmaja yang tak lain ayah kandung dari Adit sepakat untuk membuangnya di perkebunan sawit.

“Kami sudah tak tahan dengan tingkah Adit yang nakal. Sanak famili kami tak ada yang tahan menampung Adit. Makanya kami bersepakat awalnya mau menitipkannya ke pantai asuhan. Tapi kami panik tak tahu di mana ada panti asuhan,” kata Ervina, di Mapolres Kampar, Riau, Kamis (19/12).

“Karena kami panik, ya sudahlah kami taruh saja Adit di pinggir kebun sawit. Kami kasih makanan ringan dan minum. Biar Adit bisa bertahan sampai nantinya dijumpakan orang yang lewat,” cerita Ervina dengan santai.

Ervina mulanya berharap akan ada orang tua asuh yang mau merawat Adit. “Saking paniknya mau dikemanakan Adit ini, ya sudahlah kami tinggalkan saja di kebun sawit, mudah-mudahan diambil orang,” kata Ervina.

Hasil diagnosa dokter menyebut bekas luka bakar di punggung bocah malang Adit diduga karena gesekan seterika. Tapi Ervina membantah menempelkan seterika panas ke punggung anak tirinya.

“Tak betul cerita Adit itu kalau punggungnya saya seterika. Punggungnya cuma saya pukul pakai sapu lidi,” kata Ervina.

Masih cerita Vina, dia memukul Adit pakai sapu lidi dengan dalih waktu itu adiknya dipukul. Ervina memukul karena marah anak kandungnya dipukul Adit.

“Saya pukul pakai sapu lidi memang sampai memar. Habis itu saya obati pakai obat pil atum. Saya taburi obat itu ke punggungnya. Rupanya salah obat, makanya kulitnya gosong karena obat, bukan saya setrika,” kilahnya.

Ervina (36) mengakui memukul Aditya (nama lengkap Adit). Dia tidak menggunakan senjata tajam, termasuk gunting.

“Sumpah! Sumpah mati saya tak pernah memotong lidah Adit pakai gunting. Nggak betul itu, kalau saya nekat sampai menggunting lidahnya,” kata Ervina.

Menurut Ervina, luka di lidah Adit itu karena ditonjok. “Mulutnya saya pukul pakai tangan. Ini bekas luka di tangan saya masih ada. Ya mungkin waktu saya pukul pakai tangan, kena lidahnya. Tapi tak betul kalau sampai saya gunting,” kata Ervina yang mengaku kejadian itu sekitar 3 bulan silam.

Lantas bagaimana bibir Adit yang ada bekas sayatan? “Itu juga karena saya pukul. Bukan kena gunting,” katanya.

Dalam pemeriksaan tim medis RSUD Bangkinang, tempat Adit dirawat, ujung lidah Adit terpotong. Bibirnya terdapat luka bekas benda tajam. Begitu juga alat vitalnya.

“Hasil diagnosa tim medis kita, lidah, bibir dan alat vitalnya ada bekas benda tajam,” kata Direktur RSUD Bangkinang Kampar dr Wira Dharma.

Menurut polisi Adit hidup bersama keduanya sejak April 2012. “Sebelumnya, ia bersama uwaknya di Medan,” kata Kapolres Kampar, AKBP Ery Apriyono di Mapolres, Kamis (19/12) petang.

Karena penyidik masih memeriksa, Ery belum bisa menjelaskan kapan Ervina dan Surya menikah. Yang jelas, Surya sudah resmi berpisah dengan ibu Adit. Ibu kandung Adit diduga tinggal di Medan. Dari hasil pernikahan dengan Surya, Ervina memiliki satu anak berusia 2 tahun. “Anaknya saat ini dalam penanganan kami,” jelas Ery. (net/bbs)

Adit, Ervinna (ibu tirinya), dan Surya (ayahnya).
Adit, Ervinna (ibu tirinya), dan Surya (ayahnya).

KAMPAR, SUMUTPOS.CO – Mata Ervina (36), ibu tiri Aditya alias Adit, berkaca-kaca saat digelandang polisi. Tangannya menutup hidung. Kadang menutup sebagian wajah. Ervina ditangkap bersama suami yang juga bapak kandung Adit, Surya Atmaja (35), Kamis (19/12) sekitar pukul 13.00 WIB. Dari lokasi penangkapan, rumah atasan Surya, di Desa Danau Lancang Kampung Hulu, keduanya dibawa ke Mapolres Kampar di Bangkinang.

Ervina membuang anak tirinya, Adit (8) di perkebunan sawit. Ervina mengaku tega melakukannya karena kesal dengan ulah nakal Adit. Saat diwawancarai, Ervina menuturkan dirinya kehabisan sabar menghadapi tingkah Adit. Puncak kekesalannya dilampiaskan dengan menganiaya Adit.

Tak tahan dengan tingkah Adit, Ervina dan Surta Atmaja yang tak lain ayah kandung dari Adit sepakat untuk membuangnya di perkebunan sawit.

“Kami sudah tak tahan dengan tingkah Adit yang nakal. Sanak famili kami tak ada yang tahan menampung Adit. Makanya kami bersepakat awalnya mau menitipkannya ke pantai asuhan. Tapi kami panik tak tahu di mana ada panti asuhan,” kata Ervina, di Mapolres Kampar, Riau, Kamis (19/12).

“Karena kami panik, ya sudahlah kami taruh saja Adit di pinggir kebun sawit. Kami kasih makanan ringan dan minum. Biar Adit bisa bertahan sampai nantinya dijumpakan orang yang lewat,” cerita Ervina dengan santai.

Ervina mulanya berharap akan ada orang tua asuh yang mau merawat Adit. “Saking paniknya mau dikemanakan Adit ini, ya sudahlah kami tinggalkan saja di kebun sawit, mudah-mudahan diambil orang,” kata Ervina.

Hasil diagnosa dokter menyebut bekas luka bakar di punggung bocah malang Adit diduga karena gesekan seterika. Tapi Ervina membantah menempelkan seterika panas ke punggung anak tirinya.

“Tak betul cerita Adit itu kalau punggungnya saya seterika. Punggungnya cuma saya pukul pakai sapu lidi,” kata Ervina.

Masih cerita Vina, dia memukul Adit pakai sapu lidi dengan dalih waktu itu adiknya dipukul. Ervina memukul karena marah anak kandungnya dipukul Adit.

“Saya pukul pakai sapu lidi memang sampai memar. Habis itu saya obati pakai obat pil atum. Saya taburi obat itu ke punggungnya. Rupanya salah obat, makanya kulitnya gosong karena obat, bukan saya setrika,” kilahnya.

Ervina (36) mengakui memukul Aditya (nama lengkap Adit). Dia tidak menggunakan senjata tajam, termasuk gunting.

“Sumpah! Sumpah mati saya tak pernah memotong lidah Adit pakai gunting. Nggak betul itu, kalau saya nekat sampai menggunting lidahnya,” kata Ervina.

Menurut Ervina, luka di lidah Adit itu karena ditonjok. “Mulutnya saya pukul pakai tangan. Ini bekas luka di tangan saya masih ada. Ya mungkin waktu saya pukul pakai tangan, kena lidahnya. Tapi tak betul kalau sampai saya gunting,” kata Ervina yang mengaku kejadian itu sekitar 3 bulan silam.

Lantas bagaimana bibir Adit yang ada bekas sayatan? “Itu juga karena saya pukul. Bukan kena gunting,” katanya.

Dalam pemeriksaan tim medis RSUD Bangkinang, tempat Adit dirawat, ujung lidah Adit terpotong. Bibirnya terdapat luka bekas benda tajam. Begitu juga alat vitalnya.

“Hasil diagnosa tim medis kita, lidah, bibir dan alat vitalnya ada bekas benda tajam,” kata Direktur RSUD Bangkinang Kampar dr Wira Dharma.

Menurut polisi Adit hidup bersama keduanya sejak April 2012. “Sebelumnya, ia bersama uwaknya di Medan,” kata Kapolres Kampar, AKBP Ery Apriyono di Mapolres, Kamis (19/12) petang.

Karena penyidik masih memeriksa, Ery belum bisa menjelaskan kapan Ervina dan Surya menikah. Yang jelas, Surya sudah resmi berpisah dengan ibu Adit. Ibu kandung Adit diduga tinggal di Medan. Dari hasil pernikahan dengan Surya, Ervina memiliki satu anak berusia 2 tahun. “Anaknya saat ini dalam penanganan kami,” jelas Ery. (net/bbs)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/