MEDAN BARAT, SUMUTPOS.CO – Kematian Rudi Sin alias A Siong (29), membuat jajaran Polresta Medan, khususnya Polsek Medan Barat, pusing. Sebab, polisi minim data untuk menguak siapa perampok yang membunuh pria Tionghoa saat berniat cuci darah ke RSU Martha Friska itu.
Ini diungkap Kapolsek Medan Barat, Kompol Siswandi, kemarin (20/2). Pihaknya yang minim personil dibantu oleh pihak Jahtanras Polresta Medan, untuk mengungkap kasus ini. Sementara, saat kejadian diketahui CCTV di BNI dalam kondisi mati.
“Anggota kita minim bang, jadi dibantu sama unit Jahtanras Polresta Medan. Dan hingga kini masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan. CCTV masih kita periksa dan informasinya pada saat kejadian itu dalam kondisi mati,” terang Siswandi.
Meski belum kuat, namun dugaan sementara motifnya adalah perampokan. Namun Siswandi tak mengabaikan dugaan motif lain. Kanit Jahtanras Polresta Medan, Iptu Dede Chaniago, ketika dikonfirmasi mengaku masih dalam tahap penyelidikan. “Masih dalam penyelidikan ya bro,” singkatnya.
Terpisah, warga Komplek Family Lingkungan 1, Kel. Titi Kuning, Medan Johor, masih menanti. Sebab, keluarga A Siong belum juga pulang dari persemayaman hingga kemarin. “Kami juga mau menunggu keluarga korban, tapi belum datang juga,” tutur A Hok, warga setempat.
Ditanya perihal tempat persemayaman korban, pria berkulit putih itu sedikit berpikir dengan alasan sampai sekarang belum mengetahuinya juga. Selain A Hok, tetangga lainnya juga selalu mengintip bilamana keluarga korban datang, mereka akan memberikan ucapan turut berduka cita. “Mungkin dibawa ke luar kota,” ucapnya di samping rumah korban.
“Kalaupun sudah nahas, buat apalah kita tutupi. Kami juga pastinya akan membantu, apalagi ini suasana Imlek. Kemalangan tetangga kan turut kita rasakan. Kami juga berharap keluarga cepat pulang, agar kami dapat bertemu. Lihat sajalah Bang, sunyikan,” tuturnya.
Hal senada dikatakan Ridwan. Semenjak keluarga berangkat ke rumah sakit, dia belum pernah melihat mereka kembali. Apalagi keluarga korban tidak begitu dekat dengannya. Malahan, dia dan warga lainnya banyak mengetahui dari koran. “Dari semalam, aku tidak melihat keluarga korban bang,” beber parbetor yang sering mangkal di depan komplek.(gib/mag2/trg)