Ditanya sejauh mana hasil penyidikan pasca digerebek Mabes, lagi-lagi Frido enggan menjelaskan karena sepenuhnya pemeriksaan dilakukan di Polres Binjai. “Hingga saat ini, belum ada laporan terkait pemeriksaan. Belum ada, masih di sana semua (Polres Binjai),” tegasnya.
Dia juga mengaku, Polda Sumut juga pernah menggerebek gudang Ali Opek beberapa bulan lalu. Pihaknya telah melakukan pemanggilan kepadanya, dan hasilnya, Ali Opek tetap mengatakan bahwa tidak ada aktifitas negatif di dalam gudangnya. “Dia sudah kita periksa sebagai pemilik tempat,” terangnya, Sabtu (20/6)siang.
“Yang kita temukan hanya alat-alat cetak dan beberapa drum kosong. Namun, ada beberapa sisa pupuk yang kita bawa ke laboratorium. Memang pupuk itu mirip dengan aslinya. Kita mencoba mengetesnya dengan campuran lain agar nampak perbedaannya, namun tetap saja sama. Jadi, tidak ada perbedaannya. Memang banyak info yang mengatakan gudang Ali Opek memalsukan pupuk bersubsidi namun, kitakan perlu bukti. Info lainnya tentang gudang Ali Opek akan kita dalami,”tutur perwira dua melati emas di pundaknya.
Disinggung soal penggerebekan Mabes Polri ke Gudang Ali Opek, lanjutnya, kalau soal itu, mungkin hanya masalah teknis di lapangan dan sah-sah saja mereka melakukan penggerebekan. Dicecar soal dugaan adanya main mata pihaknya dengan Ali Opek, lagi-lagi Frido enggan membeberkan lebih jauh. Dia menjelaskan pihaknya telah melakukan prosedur hukum.
“Memang kita dengar pemilik gudang banyak relasi, namun, kita tidak terpengaruh, dan tetap melakukan penyelidikan soal aktifitas di dalam gudangnya. Kita belum menerima laporan dari dari Polres Binjai soal pemeriksaan Ali Opek,” pungkasnya.
Sebelumnya, tim gabungan Reserse Umum/Krimsus, Polisi Militer (POM) dan Brimob berjumlah 57 personel menggerebek gudang yang diduga menyimpan pupuk bersubsidi oplosan milik Ali Opek pada Rabu (25/2) lalu. Tapi sayang, penggerebekan itu tak membuahkan hasil.
Sementara, warga mengaku kerap melihat aktifitas truk ronton dan peti kemas di areal gudang tersebut. “Sudah sering kali keluar masuk truk disana bang. Sudah puluhan tahun, tapi kami gak mau ambil pusing bang,” tutur warga. Selain gudang tersebut merupakan markas salah satu organisasi kepemudaan, gudang tersebut tertutup rapi dan tidak diperkenankan seorang masuk ke dalam gudang jika tidak dikenal. “Setahu kami memang di sana gudang dan juga markas OKP,” jelas pria bertubuh buntal ini.
Sayang pasca digerebeknya gudang yang dijadikan untuk pengoplosan itu. Tidak satupun petugas kepolisian berjaga di sana atau memasang garis polisi (police line). (tim)