25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Edarkan 22 Butir Ekstasi, Warga Sunggal Pasrah Diganjar 8,5 Tahun Bui

TERDAKWA: Fendy Saputra alias Liang, terdakwa pengedar ekstasi, saat menjalani sidang putusan di PN Medan, Rabu (21/8).
GUSMAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fendy Saputra alias Liang (18) pasrah saat diganjar hukuman 8 tahun 6 bulan denda Rp1 miliar subsider 4 bulan kurungan. Pria keturunan ini terbukti bersalah karena mengedarkan 22 butir ekstasi dalam sidang di ruang Cakra 6 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (21/8).

“Terdakwa terbukti melanggar Pasal 114 Ayat (2) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” ucap Ketua Majelis hakim, Deson Togatorop.

Majelis berpendapat, hal yang memberatkan terdakwa tidak menjalankan program pemerintah dalam memberantas narkotika. “Yang meringankan, terdakwa bersikap sopan dan belum pernah dihukum,” kata Deson. Usai membacakan putusan, baik terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sama-sama menerima.

Putusan ini lebih ringan dari tuntutan JPU, yang semula menuntut terdakwa dengan pidana 9 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Dalam dakwaan disebutkan, warga Jalan Binjai Dusun 5 Km 10,5 Gg Mesjid Kelurahan Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, ditangkap pada 17 Februari 2019 di Jalan SM Raja depan kampus UISU.

Sebelumnya, dua anggota dari Polda Sumut yang mendapat informasi, menyamar sebagai pembeli untuk menangkap terdakwa. Awalnya, petugas yang menghubungi terdakwa memesan 3 butir ekstasi berlogo diamond. Namun, terdakwa hanya memiliki ekstasi dengan logo No Name.

Kemudian harga disepakati Rp180 ribu per butirnya, dan sepakat bertemu di depan kampus UISU,” kata Jaksa. Lebih lanjut, saat melakukan transaksi di dalam mobil, petugas langsung melakukan penangkapan terhadap terdakwa. Darinya, selain mengamankan 3 butir ekstasi, petugas juga menemukan 22 butir ekstasi dari saku sebelah kiri terdakwa.

“Terdakwa mengakui bahwa barang tersebut diperoleh dari Dwi dan Ozi (DPO),” pungkas Jaksa. (man/saz)

TERDAKWA: Fendy Saputra alias Liang, terdakwa pengedar ekstasi, saat menjalani sidang putusan di PN Medan, Rabu (21/8).
GUSMAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fendy Saputra alias Liang (18) pasrah saat diganjar hukuman 8 tahun 6 bulan denda Rp1 miliar subsider 4 bulan kurungan. Pria keturunan ini terbukti bersalah karena mengedarkan 22 butir ekstasi dalam sidang di ruang Cakra 6 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Rabu (21/8).

“Terdakwa terbukti melanggar Pasal 114 Ayat (2) UU RI No 35 tahun 2009 tentang Narkotika,” ucap Ketua Majelis hakim, Deson Togatorop.

Majelis berpendapat, hal yang memberatkan terdakwa tidak menjalankan program pemerintah dalam memberantas narkotika. “Yang meringankan, terdakwa bersikap sopan dan belum pernah dihukum,” kata Deson. Usai membacakan putusan, baik terdakwa dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) sama-sama menerima.

Putusan ini lebih ringan dari tuntutan JPU, yang semula menuntut terdakwa dengan pidana 9 tahun penjara denda Rp1 miliar subsider 6 bulan kurungan.

Dalam dakwaan disebutkan, warga Jalan Binjai Dusun 5 Km 10,5 Gg Mesjid Kelurahan Paya Geli, Kecamatan Sunggal, Deliserdang, ditangkap pada 17 Februari 2019 di Jalan SM Raja depan kampus UISU.

Sebelumnya, dua anggota dari Polda Sumut yang mendapat informasi, menyamar sebagai pembeli untuk menangkap terdakwa. Awalnya, petugas yang menghubungi terdakwa memesan 3 butir ekstasi berlogo diamond. Namun, terdakwa hanya memiliki ekstasi dengan logo No Name.

Kemudian harga disepakati Rp180 ribu per butirnya, dan sepakat bertemu di depan kampus UISU,” kata Jaksa. Lebih lanjut, saat melakukan transaksi di dalam mobil, petugas langsung melakukan penangkapan terhadap terdakwa. Darinya, selain mengamankan 3 butir ekstasi, petugas juga menemukan 22 butir ekstasi dari saku sebelah kiri terdakwa.

“Terdakwa mengakui bahwa barang tersebut diperoleh dari Dwi dan Ozi (DPO),” pungkas Jaksa. (man/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/