MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri, menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu-sabu di Jalan Sisingamangaraja KM 6,7, Medan Amplas, Minggu (21/2) sekira pukul 06.00 WIB. Sebanyaknya 25 kilogram sabu-sabu yang disimpan pada tumpukan buah duku yang dibungkus karung warna putih, berhasil ditemukan dan disita dari pengungkapan itu.
Begitu juga dengan 4 orang pria bernama Roy, Franska, Khairul dan Buyung, juga turut diringkus. Bahkan seorang di antaranya, Roy ditembak di bagian perut.
Namun, seorang pria lagi dikabarkan berseragam loreng hijau-hitam yang ditunjuk 4 pelaku itu sebagai orang yang menyuruh, berhasil melarikan diri. “Narkoba itu mereka bungkus, seakan beras. Dari para tersangka itu, juga kita amankan barang bukti Rp 9 juta. Barang ini didatangkan dari Malaysia ke Dumai, untuk disebarkan di Medan” ujar Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso.
Lebih lanjut Budi menyebut 25 kilogram sabu-sabu itu, merupakan kualitas yang terbaik. Disebutnya, hal itu berdasarkan hasil uji labfor, dimana muncul warna orange tua, setelah serbuk sabu-sabu itu diteteskan zat khusus. Untuk itu, disebut Budi pihaknya sedang mengembangkan kasus itu, untuk mengetahui jaringannya.
Namun saat diminta penegasan jaringan narkoba yang mereka ungkap bukanlah jaringan terputus, Budi mengaku masih mendalaminya. Bahkan disebut Budi jika pihaknya akan berkordinasi di Polisi Diraja Malaysia (PDRM).
“Tidak ada yang kabur. Semuanya kita tangkap. Memang seorang tersangka ini sempat kabur namun berhasil ditangkap oleh anggota kita, ” tandas Budi.
Sementara keterangan seorang Karyawan CV Makmur mengaku bernama R Silalahi saat diwawancarai menyebut jika saat itu, 3 orang pria turun dari Bus BK 7666 DK. Begitu turun, dikatakannya kalau 3 orang pria itu langsung masuk ke mobil Daihatsu Grand Max warna hitam BK 1233 JF, bersama 4 karung bawaannya. Setelah itu, dikatakannya mobil yang ditumpangi 3 pria tersebut melaju, mencoba keluar dari pool Bus Makmur.
Namun, baru berjalan sekitar 50 meter, disebut pria berusia 54 tahun itu kalau sebuah mobil Pajero warna hitam BK 60 LD datang dan menghadang laju mobil Grand Max itu. Selanjutnya, pria yang tinggal di sekitar Perumnas Mandala itu kalau 2 orang pria bersenjata api laras panjang, turun dari mobil Pajero itu dan langsung menodongkan senjata ke arah mobil Grand Max tersebut. Lalu 2 orang pria, bersenjata api berlari dari belakang pool bus Makmur. Keduanya mendatangi mobil Grand Max itu, sembari mengarahkan senjata yang dibawanya ke arah mobil Grand Max.
“Karena tidak pakai baju dinas, saya kira perampokan. Waktu itu terdengar 3 kali letusan senjata. Karena panik, saya ketika itu membawa penumpang wanita untuk berlindung,” ungkap R Silalahi.